Finally!

186 9 0
                                    

******

Karan perlahan melangkahkan kakinya dengan gaya mengendap endap, dia tidak ingin mengeluarkan suara sedikit pun yang akan membuat semua orang mendengarnya dan kemudian memergoki dirinya yang kini sedang melangkah pelan dirumahnya sendiri seperti seorang maling saja.

'Aku harus melihat Naina' batin Karan dan menuju kamar tamu yang terletak paling atas karena Naina tidur disana.

Pria itu mengintip sedikit memastikan keadaan kemudian menyembulkan kepalanya mendorong pintu kamar Naina yang ternyata tidak terkunci.

'Untung aja malam ini kak Diana gak tidur bareng Naina, dia tidur dikamar kakak sekarang. Aku bisa masuk dan melihatnya'

Karan kemudian masuk dan mendekati gadis yang sedang meringkuk dan tertidur diatas ranjangnya. Karan menatapnya dengan lekat, wajahnya yang damai saat tertidur pulas, dengkuran halus terdengar ditelinganya membuat pria itu merasakan getaran hebat dalam hatinya ketika berada dekat disamping gadis ini.

Tak terasa senyum terukir diwajahnya ketika menatap Naina. Karan terus memperhatikannya dari dekat dan baru menyadari bahwa gadis itu kini sedang tertidur sambil memeluk bingkai foto. Perlahan Karan mengambil foto itu dan melihatnya. Itu adalah foto dirinya.
Karan kembali menunjukkan senyumnya ketika melihat itu semua.

"Katakan Naina, apa semua ini benar? Apa semua yang dibilang kak Danny itu benar adanya? Apa..apa.. a..aku menyukaimu? Aku mencintaimu Naina?"

Pria itu merasa sedikit gelisah dan jemarinya mulai menyentuh dan mengusap pipi Naina dengan lembut.
"Berikan jawaban padaku Naina. Aku benar benar dilema sekarang. Tapi.. yang aku tahu, akhir akhir ini aku kangen banget sama kamu. Entah kenapa aku ingin terus melihat dirimu dan berada disampingmu terus. Saat kita dijauhkan, aku baru merasakan kehadiranmu yang ternyata sangat berarti dalam hidupku Naina"

"Maafin aku, kalau selama ini aku mungkin udah banyak menyakiti hatimu. Menghinamu dan mengatakan kata kata yang gak pantas. Maaf Naina, sepertinya sekarang aku menyesal dan aku juga mulai menyadari semua kesalahanku"

Karan terus menatap wajah Naina yang sedang tertidur. Gadis itu tampak tertidur dengan sangat pulas, bahkan sedikit pun tidak merasa terusik dengan kehadirannya. Perlahan, Karan semakin mendekatkan wajahnya kemudian mengecup kening gadis itu dengan lembut.

"Aku udah gak tahan lagi dengan semua keadaan ini Naina. Dengar ya, aku janji akan mengakhiri semua ini, aku akan merubah semuanya" bisik Karan dan mulai melangkah pergi meninggalkan kamar.

-

Keesokan harinya, Naina bangun dari tidurnya dengan wajah yang terlihat fresh dari sebelumnya. Senyum terukir diwajahnya pagi ini, gadis itu kemudian meregangkan tubuhnya dengan nyaman. Entah kenapa pagi ini dia ingin tersenyum.

"Kenapa semalam aku bermimpi Karan datang ke kamarku ya?" gumam Naina sambil memangku dagunya.

"Itu sebenarnya mimpi apa bukan sih? Kok terasa seperti nyata banget" lanjutnya.

"Rasanya aku senang banget hari ini, karena kemarin aku bermimpi Karan mengatakan sesuatu padaku dan dia juga mengecup wajahku! Oh yaampun..! Tuhan, tumben banget kamu baik banget semalam? Ini pertama kalinya kamu memberikan aku mimpi yang sangat indah" seru Naina dengan gembira, dan kemudian dia memilih untuk membersihkan tubuhnya.

Diana kini tengah sibuk menyiapkan tasnya, pagi ini dia akan pergi ke supermarket untuk berbelanja keperluan bersama Ela. Dan dia meminta Naina untuk tidak pergi kemana pun, walau dia tahu Karan saat ini tidak berada dirumah dia sedang bekerja dikantornya. Itu membuat Diana sedikit merasa tenang.

FALL IN YOU! [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang