Mereka terkagum - kagum karena bisa melihat ibu kota diatas ketinggian, Meysi dan Nadia sampai berebut teropong padahal masih ada teropong yang lain, dan berakhir dengan Nadia yang di seret suaminya untuk memakai teropong yang lain.
Prilly diam dengan menyandarkan punggungnya di tembok, tangannya dia silangkan didepan dada. Wajah penuh auranya itu terlihat bercahaya dengan pantulan cahaya matahari yang mulai terbenam.
Dia merasa begitu bahagia karena melihat ciptaan Allah yang begitu luar biasa, secantik - cantiknya danau atau barang buatan manusia namun lebih cantik lagi yang langsung diciptakan Allah, seperti dirinya mungkin.
Wanita itu terkekeh karena kepercayaan dirinya yang begitu tinggi, dan dia merasa dirinya memang cantik. Keluarganya pun membenarkan itu, keluarga besar dari Mamanya apalagi. Mereka menyebut bahwa Prilly adalah yang paling cantik dari semua cucu nenek nya, ya iyalah orang dia cucu perempuan satu - satunya. Karena kebanyak cucu neneknya itu laki - laki.
Jadi saat kumpul keluarga besar Mamanya dia akan menjadi yang paling cantik, dan selalu di perlakukan seperti ratu.
Saat asik dengan cahaya matahari, Prilly menyipitkan matanya karena melihat lelaki tinggi didepannya yang sama ikut menyilangkan kedua tangannya di dada, " kenapa melamun ? Temen kamu udah pada jalan "
Wanita itu celingukan mencari keberadaan teman - temannya yang memang sudah tak terlihat. " mereka kemana ?"
" mau turun "
" ishh " ringis wanita itu segera berjalan mencari teman - temannya yang dengan tega meninggalkannya.
Lelaki itu tersenyum dengan mengekor langkah wanita didepannya, Prilly.
***
Didalam lift yang terdapat beberapa orang didalamnya Prilly terus menyilangkan tangannya dengan tas yang menutup dadanya, wanita itu merasa canggung karena disampingngya ada Ali yang berdiri dengan santainya.
Mereka turun dengan menghembuskan nafas lega, ketiga wanita itu tertawa saat sedang membicarakan aib orang lain, berbeda dengan kedua lelaki itu yang berjalan santai.
" ih gila sih yang tadi samping aku bau ketek haha "
" parah kamu Mey, bisa - bisa nya masih sempet cium bau ketek orang haha "
Mereka tertawa keluar dari Monas, " Prilly noh yang suka bau ketek "
" ya gak ketek bau gitu juga, tetep pilih - pilih lah " protes Prilly dengan mengerucutkan bibirnya dan itu membuatnya semakin terlihat gemas.
" kita mau kemana sekarang ?"
" kita berdua kayaknya mau pulang Nad, udah mau malem takut gak kebagian busway nanti "
" yah kok pulang sih, kita makan dulu ya. Please " pinta Nadia yang langsung diangguki Meysi namun tidak dengan Prilly.
" ayolah Prill, lusa aku udah harus balik ke korea soalnya "
Mereka terdiam sambil menunggu jawaban Prilly, " ayo Prill, di teraktir kan Nad ?"
Prilly membelalakkan matanya kearah Meysi, lalu meringis karena malu pada Nadia dan suaminya.
" ayolah Prill "
Akhirnya wanita itu menyerah juga dan meng-iyakan ajakan Nadia.
***
Mereka berlima tengah bersantai disalah satu restoran makanan sunda sambil menunggu datangnya makanan.
" Korea tuh gimana sih Nad ?" Tanya Prilly yang langsung menjadi pusat perhatian ke empat orang lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BOY WITH LUV [ PDF ]
Teen FictionINDONESIA 🇮🇩 KOREA SELATAN 🇰🇷 💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙 Cover by Pinterest