Yeol-yeodeolb

1.9K 138 12
                                    

Sudah satu minggu lebih Ali tidak pernah bertemu dengan Prilly, bahkan ketika mereka kumpul pun Prilly tidak pernah terlihat hadir, setahu lelaki itu Prilly mulai bekerja, namun dia tidak tau pastinya dimana Prilly bekerja.

Ali memasuki salah satu restoran untuk menemui Sae Ah yang meminta bertemu, sekalian Ali pun ingin meluruskan dan menghentikan kelakuan Sae Ah yang ngebet ingin anak darinya sedangkan Ali tidak mau berbuat hal yang tidak - tidak atau nantinya akan fatal.

Dia duduk di kursinya saat melihat Sae Ah yang sudah lebih dulu ada disana, wanita itu tersenyum ganjen saat Ali ada didepannya. Keduanya sibuk berbincang, lalu terganggu saat pelayan datang membawakan pesanan yang sudah Sae Ah pesan saat Ali belum sampai ke restoran.

" excuse me "

" Prilly " ucap Ali dengan melihat Prilly yang sibuk menyimpan pesanan mereka di meja, Prilly melirik ke arah Ali sekilas lalu melihat pada tangan Ali yang tengah di genggam Sae Ah.

Melihat arah pandang Prilly, Ali segera menarik tangannya. Prilly mengangguk dengan senyuman saat dirinya pamit pergi, Ali hendak ingin mengejar namun dia urungkan karena pastinya akan mengganggu pekerjaan Prilly.

Di lain sisi, Prilly kembali ke tempatnya . Dia berdecih karena melihat Ali lagi, sedang bersama dengan mantan tunangannya. " Lelaki sama aja, gak bisa liat yang cantik dikit langsung ", gumamnya.

Saat sibuk dengan pekerjaannya, dapat Prilly lihat Ali yang berjalan keluar dari restoran yang di buntuti wanita itu di belakangnya. Namun segera dia kembali fokus pada pekerjaannya agar bisa cepat pulang, membaringkan tubuhnya di tempat tidur lalu meminum coklat panas.

***

Prilly membungkukkan badannya untuk pamit pada teman - temannya, dia keluar dari restoran itu dengan senyum merekahnya.

" Ahhh .. seneng banget, ishhh dingin " ucapnya dengan menggosok - gosok tangannya.

" Prill ", Prilly segera melihat kearah orang yang memanggilnya. " Ali "

" ayo pulang "

" ah ya, aku akan naik bus "

" bersama Prill "

" aku naik bus Li, makasih "

Ali menarik tangan Prilly menuju mobilnya, lalu membukakan pintunya untuk Prilly. Setelah Prilly masuk, Ali segera masuk kedalam mobilnya, lelaki itu mulai melajukan mobilnya meninggalkan tempat kerja wanita disampingnya.

Sepanjang perjalanan pulang hanya mereka hiasi dengan kebungkaman, masing - masing dari mereka bingung harus membicarakan apa. " sejak kapan ?"

Prilly melihat kearah kirinya dimana Ali tengah fokus pada kemudinya, " apa?"

" kerja disana "

" oh, mau seminggu ", Ali mengangguk - anggukkan kepalanya.

" oh selamat ya Li "

" untuk ?"

" udah balik lagi sama calon istrinya yang dulu ", Ali memberhentikan mobilnya mendadak di pinggir jalan karena mendengar ucapan Prilly.

Lelaki itu melihat kearah Prilly yang tersungkur ke depan, jika saja tidak memakai seat belt mungkin dia sudah terpentok dashboard. " Wae ?"

Ali menggelengkan kepalanya, " Aniyo, aku tidak kembali pada Sae Ah "

Prilly mengubah posisi duduknya lebih condong ke kiri, dia menatap Ali dengan satu alis yang terangkat. " oh ya ?"

" ah, kamu pasti salah paham karena kejadian tadi di restoran. Aku akan jelasin "

" gak perlu, ngapain jelasin ke aku ?"

BOY WITH LUV [ PDF ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang