Ses

1.9K 131 0
                                    

Suasana hari itu terlihat begitu ramai, dengan orang yang berlalu lalang dengan urusan mereka masing - masing.

Prilly menatap sendu wanita didepannya, sosok yang dia panggil Ibu, Tante Amira. Sosok perempuan berhati malaikat yang mau membesarkannya dengan sepenuh hati. " Jaga kesehatan kamu disana, jangan banyak kena dingin nanti kamu sakit "

Wanita paruh baya itu menghapus air matanya yang terus saja berjatuhan karena harus melepaskan anak pertamanya pergi ke negeri orang.

Ternyata setelah percakapannya dengan Nadia dan Meysi hari itu, Nadia mencari tahu nomor telpon Tante Amira pada Memey, wanita itu berusaha untuk meminta izin agar bisa mengizinkan Prilly pergi ke negara yang saat ini tengah di huninya. Bersekongkol dengan Memey akhirnya Prilly dan Tantenya itu luluh juga, untuk urusan Bapak Memey itu sangat mudah karena beliau akan mengizinkan dirinya pergi asal bersama Prilly.

Bandara Internasional Soekarno - Hatta itu mulai di padati penumpang ke berbagai tujuan, " Ibu jaga kesehatan ya, aku janji bakal selalu kabarin Ibu sama Ayah "

Prilly dan Om - Tantenya itu berpelukan, rasa sayang yang diberikan kedua orang tua itu begitu tulus. Layaknya orang tua kandung pada anak kandungnya sendiri, " Kakak jaga diri baik - baik ya "

" siap Yah ",

Meysi ikut menangis juga melihat kehangatan keluarga Prilly, dia melihat kearah sampingnya. Bapaknya yang rela jauh - jauh ke Jakarta hanya untuk mengantar anaknya, dengan ikut patungan untuk menyewa mobil dengan Tante Prilly akhirnya beliau bisa bertemu dengan anaknya lagi walaupun hanya sebentar.

" Pak, kita pamit ya ", ucap Prilly menyalami punggung tangan Bapak Memey yang sudah ia anggap seperti Bapaknya juga. " iya, kalian hati - hati disana. Jaga diri, jaga kesehatan juga, dan jangan aneh - aneh "

Setelah berpamitan kedua wanita itu menyeret koper yang mereka bawa, meninggalkan orang tua mereka yang masih berdiri melihat kepergian mereka.

Prilly dan Memey berjalan di kabin pesawat untuk mencari tempat duduk mereka. Saat ketemu, mereka akhirnya duduk pada seat masing - masing, " aku gak nyangka Prill "

" Sama Mey, Alhamdulillah masih ada orang baik didunia ini ", Memey menganggukkan kepalanya.

Pesawat siap take off, mereka menjalankan semua yang dikatakan pramugari itu.

Prilly melihat kearah sekitar saat pesawat sudah terbang diatas, wanita itu tidak menyangka akan duduk di kelas Bisnis yang harganya pasti mahal.

" indah banget ya Prill "

" MasyaAllah "

" eh iya, MasyaAllah hehe "

" nanti di Korea kita kemana ?" Lanjut Memey dengan menopang dagunya.

" gimana Nadia aja nanti mau ajaknya kemana, aku malu kalo minta ke dia. Soalnya disana pasti kita banyak repotin dia nanti ", Memey mengangguk mengerti, benar kata Prilly. Disana mereka pasti akan sangat - sangat membebani Nadia dan suaminya.

" tapi kalo boleh, aku pengen injekin kaki aku di Busan " lanjut Prilly dengan senyum manisnya yang membuat dia semakin terlihat cantik.

" aku pengen ke .. mmm .. " Memey mengetuk - ngetuk jarinya di dagu dengan mata yang menerawang ke atas, " gatau deh kemana haha "

BOY WITH LUV [ PDF ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang