Prilly masuk kedalam rumah Nadia saat sang pemilik membukakan pintu untuknya. Prilly mengernyit saat melihat ada laki - laki yang tengah berbincang dengan Memey dan Reino di ruang tengah.
" ada siapa Nad ?"
" temen kantornya suami, mereka bertiga sahabatan "
" bertiga ?"
" iya. Reino, Ali sama Daniel " jawab Nadia dengan mengarahkan dagunya pada lelaki yang belum Prilly tau bagaimana rupanya. Kedua wanita itu akhirnya ikut bergabung, " Daniel, igeon Prilly-ibnida. ( Daniel, ini Prilly )"
Lelaki itu langsung menganggukkan kepalanya, " Daniel " jawab lelaki itu tanpa mengulurkan tangannya, karena pasti akan mendapatkan tolakan seperti pada Memey tadi.
" geuneun eomeoni Taehan-gwa hamkke haluleul bonaego jib-e dol-awassseubnida. ( Dia baru pulang setelah seharian bersama ibunya Taehan.) "
" Taehan ?", Nadia menganggukkan kepalanya. Berbeda dengan Memey dan Prilly yang saling pandang karena tidak mengerti, yang mereka pahami adalah Nadia dan Daniel sedang membicarakan Ali yang dia tau namanya Taehan. " Wae?"
" ani .. ani "
Daniel akhirnya hanya mengangguk - anggukkan kepalanya dengan senyum yang sulit di jelaskan.
" Prill "
" hmmm ?" Prilly melihat kearah Memey yang ada disampingnya. " aku kayaknya bakal stay disini deh "
" hah? Kok ?"
" aku di suruh kerja di perusahaannya Ali, sama mereka " jawab Memey dengan menunjuk Daniel dan Reino dengan dagunya. Mata Prilly membelalak mendengar itu, bagaimana bisa? Lalu bagaimana dengan dirinya ?
" kamu kapan ngelamarnya ?"
" tadi aku cuma basa - basi aja, ada kerjaan gak disini. Eh, Daniel malah nyuruh aku kerja di tempat dia yang ternyata di kantornya Ali "
" terus aku gimana ?"
" coba tanya lagi aja ke mereka, masih butuh karyawan gak ?"
" emang perusahaan apa Mey ?"
" kosmetik Prill, yang mahal itu loh harganya ", lagi dan lagi mata Prilly membelalak mendengar kenyataan yang terjadi sekarang.
Kedua wanita itu sibuk saling berbisik sampai tidak sadar jika keduanya sudah menjadi pusat perhatian orang - orang disana. " Kalian lagi ngobrolin apa sih ?"
" eh ?"
" ini, Prilly tanya ada lowongan kerja gak. Dia mau nyari kerja juga disini ", Prilly kaget bukan main dengan jawaban Meysi yang jelas - jelas dia belum mengatakan jika dirinya akan menetap di Korea dan mencari kerja disana.
***
Tripple date, itulah yang terlihat sekarang. Setelah berbincang lalu ke datangan tamu, akhirnya mereka berakhir dengan pesta ramyeon di kediaman Nadia dan sang suami, Reino.
Diam - diam Daniel mengirim pesan pada Ali agar dirinya ikut berkumpul disana, entah kenapa semuanya terdiam dalam pikiran masing - masing setelah memakan ramyeon.
" Meysi, will you marry me? "
Prilly yang sedang meminum susu pisang langsung menyemburkannya mendengar ucapan itu. Sungguh ? Apa dia tidak salah dengar?
Semua mata tertuju pada lelaki yang baru saja mengatakan itu, Memey diam tak berkutik. Dia begitu kaget, jika yang lain saja kaget bagaimana dengan dirinya bukan ?
" Don't joke, it's not funny. " jawab Memey akhirnya setelah dia tersadar dari senam jantung dan pikiran macetnya. " I'm not kidding, I really mean it. "
Prilly dan Nadia saling pandang, benarkah sahabatnya Meysi sedang di lamar didepan mereka? Nadia menghampiri Meysi dan Prilly yang duduk bersampingan, wanita itu mengelus bahu Memey lembut.
Meysi menatap kedua sahabatnya seraya meminta pendapat mereka tanpa berucap. " Wait for Meysi to discuss with Allah, because this is too sudden Daniel, you just met. " ucap Nadia akhirnya sebagai penengah.
Prilly mengalihkan pandangannya, tak sengaja tatapnya bertemu dengan mata elang Ali yang sedari tadi menatapnya tanpa dia ketahui. Segera Prilly kembali mengalihkan pandangannya lagi agar tidak bertatapan lagi dengan Ali.
" why me Daniel?" Tanya Memey akhirnya setelah bungkam beberapa lama. " I don't know, but somehow my heart wants to choose you to be my life partner. "
Nadia dan suaminya terhanyut dalam drama yang terjadi sekarang di kediaman mereka, sungguh ini tidak pernah ada dalam bayangan mereka. Baru bertemu langsung satset satset ngajak nikah.
" give me time ", Daniel menganggukkan kepalanya dengan senyum manisnya. " I will wait for it. "
Ali mengulum bibirnya, didalam hatinya dia salut pada sahabatnya yang langsung melamar wanita yang diinginkannya.
Semua mata tertuju pada suara bel yang berbunyi, Nadia sampai mengernyitkan keningnya bertanya - tanya siapa yang bertamu lagi sekarang? Dia akhirnya bangkit untuk membukakan pintu.
Mereka berbincang setelah Nadia pergi, namun tak lama dia datang dengan seorang wanita berambut panjang dengan menggunakan coat panjangnya. " Annyeonghaseyo " ucap wanita itu dengan senyum manisnya.
Ali mendelikkan matanya seraya menghembuskan nafasnya kasar, Nadia mengajak wanitu itu untuk duduk di kursi yang kosong di samping Ali. " Mey, Prill. Dia Kang Sae Ah ", Prilly dan Memey mengangguk saja.
Setelah berkenalan dan bercakap - cakap mereka akhirnya terbiasa seperti sudah saling mengenal lama. Sea Ah terus saja melirik kearah sampingnya yang disana ada Ali yang terus saja diam dengan wajah menahan kesalnya.
" Sea Ah "
" ye ?"
" Sorry, why are you looking at Ali like that? " tanya Memey sekenanya dan itu malah membuat mereka membelalak kaget. Namun tidak dengan Sae Ah.
" they were a couple who failed to marry, long ago. " jawab Daniel tak sengaja, dan itu sukses membuat Ali melihat tajam kearahnya, juga Prilly yang menatap penasaran pada Daniel.
" naneun geunyeoga geulibda. ( aku merindukannya )", Rahang Ali mengeras saat mendengar itu dari mulut Sae Ah.
Ali berdiri dari duduk santainya sedari tadi, " heos-soli geumanhae wae yeogiiss-eo huh? dangsin-ui eolgul-eul dasi bogo sipji anhdago malhaji anh-assseubnikka! ( hentikan omong kosong itu, kenapa kamu kemari huh ? bukankah aku sudah bilang aku tidak ingin melihat wajahmu lagi ! ) " ucap lelaki itu berapi - api, dia menyambar coatnya lalu pergi begitu saja dari rumah Nadia.
Untuk pertama kalinya Prilly melihat Ali yang calm, marah. Dan itu sangat menakutkan menurutnya.
" what do you want from Ali? " tanya Reino yang memang sudah tidak suka pada wanita didepannya ini sedari jaman kuliah.
" I just want to have children from him, that's all. " jawabnya dengan santai.
" I've given him a choice, give his sperm to undergo IVF or sleep with me. " lanjutnya. Prilly sampai tersedak mendengar lanjutan ucapan wanita didepan pandangannya.
" you're crazy, Sae Ah !" Ucap Reino dengan emosi yang sudah meluap. " get out of my house now! "
Sae Ah bangkit dari duduknya lalu pergi dengan tanpa dosanya meninggalkan mereka.
Semua orang terdiam, banyak sekali drama malam ini, pikir mereka.
" Prill, kamu baik - baik aja ?"
" aku ?" Tanyanya kembali dengan menunjuk dirinya sendiri, Nadia menganggukkan kepalanya. " ye.. im fine Nad? Kenapa ?"
" gak usah di pikirin, dia cuma masalalunya Ali kok " ucap Nadia dengan senyum jahilnya, berbeda dengan Prilly yang sudah mendumel tak jelas tanpa suara.
" aku akan pastikan, dia gak akan ganggu hubungan kalian Prill " ucap Reino ikut - ikutan.
" ya! " mereka malah tertawa karena melihat wajah kesal Prilly saat di goda seperti itu.
_______________________________________
KAMU SEDANG MEMBACA
BOY WITH LUV [ PDF ]
Genç KurguINDONESIA 🇮🇩 KOREA SELATAN 🇰🇷 💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙 Cover by Pinterest