Cuacanya memang dingin, tapi entah kenapa perasaanya begitu hangat saat dirinya kembali menginjakkan kaki di rumah yang pernah dia tempati.
" Welcome back to Korea Prilly "
Ya, setelah 3 minggu menetap di Bandung akhirnya Prilly kembali ke Korea atas izin kedua orang tuanya. Kedatangannya kali ini ke Korea bukanlah untuk liburan, melainkan mencari cuan.
Dia berharap semoga ada perusahaan atau apapun itu yang menerimanya untuk bekerja, asalkan pekerjaannya yang memang sesuai bidangnya dan pastinya halal.
" Bahagia banget, akhirnya kumpul lagi kita ", ketiga wanita itu berpelukan hangat.
Saat asik dengan kangen - kangenan mereka dikagetkan dengan kedatangan Daniel yang mendadak kerumah Nadia.
Nadia membelalak saat mendengar ucapan Daniel yang mengatakan jika Nenek Ali meninggal Dunia, " geuneun gwaenchanhji anh-a? ( bukankah beliau sudah baik - baik saja ?)"
" ye, Alineun ijeon-e sangtaega gabjagi aghwadoeeo byeong-won-eulo isongdoeeoss-eul ttae saengmyeong-eul guhal su eobsdago malhaessseubnida. ( iya, tadi Ali bilang kondisinya tiba - tiba memburuk, saat dibawa ke rumah sakit nyawanya sudah tidak tertolong.)
" innalillahi wainna ilahi rajiuun " ucap Nadia membuat kedua sahabatnya membelalak, apalagi Daniel barusan menyebut nama Ali.
" kenapa Nad ?"
" Neneknya Ali meninggal "
Mereka saling terdiam, " ya udah kita siap - siap dulu. Kita kesana "
***
Mereka berlima sampai di Jangryesik-jang atau rumah duka sebelum yang meninggal akan di makamkan atau di kremasi. Prilly menatap Memey dengan ragu saat mereka akan masuk kedalam, " gak pa-pa, Ali sama keluarganya gak akan benci kamu cuma karena lamaran dia kamu tolak "
Sepanjang lorong mereka menemukan banyaknya karangan bunga, Prilly meremas gaun hitam yang di pakainya, tangannya mulai berkeringat entah kenapa. Dia membenarkan hijab hitam yang di kenakannya, entah hanya perasaan atau memang benar jika dirinya dan teman - temannya seperti menjadi pusat perhatian. Mungkin karena hijab yang mereka kenakan.
Mereka menghampiri Ali dan keluarga mereka yang tengah duduk di lantai, Prilly melihat keadaan sekitar. Dia tidak menyangka akan masuk ke tempat seperti ini, yang dulu sering dia tonton di drama - drama Korea.
Ali mengedipkan matanya beberapa kali saat melihat Prilly di hadapannya, dia tidak menyangka Prilly akan ada disini. " Aku turut berduka cita Li ", Ali mengangguk dengan senyum tipisnya.
Ibu Ali yang menyadari kehadiran Prilly langsung memeluknya, rindunya terbayar juga walaupun dalam keadaan berduka seperti ini. " I miss you girl "
Prilly mengangguk dalam pelukan Ibu Ali, mereka terdiam. Prilly melirik ke arah Ali yang dirasa berbeda, lelaki itu lebih murung dari yang lain. Entahlah dia merasa menjadi sebab lain kenapa Ali begitu sedih, apa karena lamarannya yang di tolak lalu dengan tidak tau malunya dia datang ke kesini disaat dirinya tengah begitu berduka atas kehilangan Neneknya.
" Prill "
" Eonni ", kedua wanita itu berpelukan singkat, lalu Yoona duduk disampingnya.
Prilly melihat banyak pelayat yang silih berdatangan, Ali mencoba tersenyum ditengah - tengah dukanya. Lelaki berpakaian serba hitam dengan pita putih ditangannya itu sesekali menatap kosong kearah depannya, sampai - sampai Prilly ikut memikirkan kenapa dengan Ali? Apa yang di pikirkan lelaki itu sampai tatapannya kosong seperti itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
BOY WITH LUV [ PDF ]
Roman pour AdolescentsINDONESIA 🇮🇩 KOREA SELATAN 🇰🇷 💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙💙 Cover by Pinterest