Yeolnes

1.5K 132 12
                                    

Prilly masuk ke kamarnya saat dia sudah membersihkan dirinya, saat maghrib Prilly baru sampai ke rumah Ayah Ibu nya di Bandung.

Selepas sholat dia yang masih mukenaan langsung membaringkan tubuhnya di tempat tidurnya lalu membuka ponselnya. Disana dia membuka pesan grubnya, banyak pesan masuk dari Nadia dan Memey yang terus menanyakan keberadaannya yang belum memberi mereka kabar bagaimana keadaannya.

Dia membalasnya, namun baru terkirim sudah ada panggilan video masuk ke ponselnya. Dia mengangangkatnya, disana dia melihat Memey dan Nadia yang tengah tersenyum lebar.

" Kalian kenapa gak kasih tau Ali ke Indonesia juga ?"

Nadia dan Memey membelalak, " Oh ya ?"

" hmm "

" ketemu dimana ?"

" pesawat "

" Ali ke Indo juga ?"

" hmm "

" Prilly apaan sih, hmm hmm mulu "

" cape Mey, aku baru nyampe banget di rumah Ibu "

" terus Ali kemana ?"

" ya mana aku tau lah "

" gak kamu tanyain emang ?"

" dia cuma bilang ada janji temu doang"

Pintu kamar Prilly di ketuk, lalu terbuka dan menampakkan wajah Ibu nya. " kenapa Bu ?"

" ada tamu di depan "

" siapa ?"

" kamu ke depan aja dulu "

" oke, aku ganti dulu ini. Nanti nyusul ", sang Ibu hanya menganggukkan kepalanya lalu kembali keluar dari kamar putrinya itu.

" udah dulu ya, ada tamu didepan katanya "

" siapa?"

" gak tau "

" oke, hwaiting Prill "

" hmm ", Prilly mematikan panggilannya lalu dia membuka lemarinya untuk mencari pakaian yang sedikit rapi, karena dia tidak tau siapa yang datang menemuinya di malam - malam begini.

***

" Ali "

Semua mata tertuju pada wanita yang tengah berdiri dengan wajah kagetnya, " Sini duduk ", akhirnya Prilly duduk di samping Ayahnya. Dia menatap heran pada Ali dan seorang lelaki disampingnya.

" kamu ngapain ke sini ? Terus dapat alamat aku darimana ?"

" dari Meysi ", Hah! Prilly menghembuskan nafasnya kasar dengan mata yang mendelik.

" terus tujuan kesini apa ?"

Ali melirik kearah Firdaus yang menganggukkan kepalanya agar Ali mengutarakan tujuannya ke Bandung. " Karena kamu tidak ingin pacaran, maka aku berniat untuk melamar kamu "

Prilly langsung bangkit saat Ali selesai mengatakan itu, dia menatap tak suka pada lelaki itu. " aku gak bisa " ucapnya tegas.

Dengan melupakan sopan santunnya, Prilly pergi meninggalkan mereka. " Prill " panggil Ayahnya yang tak ia gubris. " Maaf ya Nak Ali dan Nak Firdaus ", kedua lelaki itu hanya menganggukkan kepalanya.

BOY WITH LUV [ PDF ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang