Dul

2.2K 136 0
                                    

Sudah seminggu berlalu pertemuan antara Prilly dan teman lamanya itu, sepulang dari tempat kerjanya Prilly segera merebahkan tubuhnya ditempat tidurnya yang bersampingan dengan tempat tidur Meysi yang berantakan.

Wanita itu mengecek ponselnya saat berbunyi sebuah notifikasi pesan. Wajahnya langsung cerah saat melihat siapa pengirim pesan itu.

Nadia Aulia :
Assalamulaikum Prill, gimana kabarnya ?

Me :
Waalaikumussalam, Alhamdulillah baik Nad. Kamu ?

Nadia Aulia :
Syukur deh, aku baik juga Prill.
Oh ya, jadi kapan rencananya mau main ke korea ? ㅋㅋㅋ

Me :
YaAllah Nad, kamu kira Korea - Indo tuh kayak Bandung - Jakarta.
Uangnya belum cukup Nad :(

Nadia Aulia :
Tapi pengenkan ke sini ?

Me :
Ya pengenlah!!!

Nadia Aulia :
Kamu sama si curut kapan luangnya ? Aku pesenin tiketnya nanti

Me :
Eh.. jangan Nad, Please deh jangan ngerepotin diri sendiri

Nadia Aulia :
Ini permintaan Tuan Muda Kim Prill ㅋㅋㅋ

***

Prilly menceritakan pesannya tadi pada Meysi yang baru saja masuk ke dalam kamar mereka setelah mandi. Respon wanita itu begitu bahagia, berbeda dengan Prilly yang malah bingung.

" kalo pun kita ke korea, terus nanti kerjaan kita gimana Mey ? Gak mungkin kan kita minta cuti lama - lama ?"

Meysi yang tadi bahagia kini malah diam, dan mulai memikirkan ucapan sahabatnya. Jika seperti itu yang ada pulang dari korea mereka sudah tidak memiliki pekerjaan lagi, di kira nyari kerja itu gampang ya.

Kedua wanita itu sibuk dalam pikiran mereka masing - masing, Prilly menolehkan kepalanya ke arah ponselnya. Ternyata Tantenya yang menelpon, Tante yang sudah Prilly anggap sebagai ibu kandungnya.

Hidup Prilly tak seberuntung orang di luar sana, dia harus di besarkan Tantenya karena orang tuanya mengalami kecelakaan beruntun saat dirinya masih berusia 1 tahun. Sejak saat itu Prilly langsung di bawa Tantenya, di rawat bagaikan anaknya sendiri.

Di besarkan dari keluarga sederhana, kuliah pun dengan beasiswa agar tidak membebani Om dan Tantenya yang masih memiliki tanggungan menyekolahkan anak keduanya. Lalu wanita itu memberanikan diri untuk keluar dari zona nyamannya dengan bekerja di ibu kota yang tidak ada siapapun disana.

Hanya Meysi yang dia miliki, wanita yang memiliki nasib sama, tak beruntung seperti dirinya. Meysi seorang anak tukang ojek yang memiliki mimpi yang tinggi, ditinggal ibu nya karena memilih pergi dengan lelaki lain tak menyurutkan tekadnya untuk terus mengejar mimpi menjadi orang yang memiliki banyak uang, dia hanya ingin membuktikan pada ibunya jika tanpa ibunya dan hanya di besarkan oleh seorang Papa berprofesi tukang ojek dia bisa menjadi orang besar.

Prilly membalas pesan Tantenya yang menanyakan kabar dirinya yang baru seminggu lebih di jakarta.

" jadinya gimana Prill ?"

" gimana apanya Mey ?"

" kita ke korea gak ?"

Prilly menghembuskan nafasnya kasar, dia pun bingung harus bagaimana. Belum lagi nanti dia ijin pada Tantenya bagaimana ?

BOY WITH LUV [ PDF ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang