Seorang gadis masih enggan untuk membuka matanya meski sekarang sang mentari telah terbit. Dia Tasya Aurelie Stevenson anak bungsu dari keluarga Stevenson.
"Tasya bangun sayang" Teriak Dewi yang tak lain adalah mama Tasya.
Tasya yang mendengar teriakan sang mama terbangun dari tidurnya lalu beranjak ke kamar mandi, setelah beberapa menit Tasya keluar dari kamar mandi dengan seragam yang sudah melekat ditubuhnya. Ditaburinya bedak ke wajahnya lalu memoles tipis bibirnya dengan liptint. Setelah siap dia turun ke bawah untuk sarapan.
"Pagi Ma " Sapa Tasya.
"Pagi sayang, cepetan sarapan gih nanti telat" Perintah Dewi
Tasya hanya mengangguk sebagai jawaban, ya seperti itu lah Tasya sifatnya berubah semenjak kejadian dimasa lalunya yang kelam, dia menjadi pendiam dan lebih tertutup.
Setelah menghabiskan sarapannya dia pamit kepada mamanya lalu berangkat ke sekolah. Pagi ini sangat macet jadi sudah dipastikan dia akan terlambat, lagian sekolah punya dia jadi dia tidak perlu takut khawatir.
Sesampainya di Sekolah gerbang sudah ditutup dia mengklakson lalu satpam membukakan gerbang untuk dia lalu dengan segera dia memarkirkan mobilnya, Pak satpam itu tau kalau Tasya adalah anak pemilik sekolah ini tapi tak banyak yang tau Tasya ingin menyembunyikan identitasnya.
Tasya berjalan di Koridor terburu buru hingga tak sengaja menabrak seseorang.
"Maaf" Ucapnya dingin lalu pergi meninggalkan orang tersebut. Baru tiga langkah Tasya melangkah seseorang mencekal tangannya dia menoleh ke belakang lalu menghempaskan tangan tersebut.
Rey, dia yang ditabrak oleh Tasya, dia adalah Ketos di Sekolah tersebut dan jangan lupakan dengan ketampanannya tingkat dewa, dia dijuluki Most Wanted sekolah bersama 2 orang temannya yang tak kalah ganteng. Entah apa yang membuatnya tertarik dengan cewek yang menabraknya tadi.
"Lo harus tanggung jawab" Ucap Rey dengan nada tak kalah dingin.
Tasya yang tak mengerti dengan apa yang diucapkan oleh Rey menaikkan sebelah alisnya.
"Lo harus jadi pembantu gue selama 1 bulan" Perintah Rey.
Tasya terheran-heran masa cuma gara gara tak sengaja menabraknya ia harus menjadi pembantu pria itu lagian Tasya sudah minta maap.
"Gue gak sudi" Balas Tasya acuh.
"Gue ga nerima penolakan" Sarkas Rey lalu pergi meninggalkan Tasya yang melongo.
WTF, kok gue sial banget hari ini, batin Tasya.
Tasya tak ambil pusing dia melanjutkan perjalanannya menuju ruang Kepsek untuk menanyakan dia kelas berapa karena dia murid pindahan.
"Ikuti saya, saya akan mengantarkan kamu ke wali kelasmu" Perintah Kepsek tersebut.
Tasya berjalan mengikuti arah pak Kepsek tersebut, dia mengantarkan Tasya ke kelas 11 IPA.
Tok tok tok
"Permisi bu, ini ada anak baru yang saya bilang kemaren" Ucap Kepsek tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
TASYA(SELESAI)
Teen FictionSetelah tamat akan direvisi Ini kisah Tasya,seorang gadis remaja yang hidupnya dihantui dengan kisah masa lalunya. Kejadian itu sangat jelas terbayang dibenaknya,berusaha untuk berdamai dengan masa lalunya tapi tidak semudah yang kalian bayangkan. S...