Chapter 8

194 19 0
                                    

Happy reading guys

Tasya membelalak tak percaya siapa gadis yang berada di depan sana .lihat lah sebentar lagi hidup Tasya yang tenang akan menjadi kacau .

" Baiklah Diva silahkan duduk di samping Tasya "

" Makasih buk "

" Anak anak ibu ada urusan dikantor jadi tolong jangan ada yang ribut"

" Asiaapp buuu " Jawab mereka serempak.

"  Hello "

Tasya tak menghiraukan ucapan gadis gila disampingnya ini.

" Yeaay kita ketemu lagi cha gue kangen banget sama lo, lo kangen gak sama gue ? Pasti kangenlah secara gue kan makhluk ngangenin iya gak ?" Celoteh Diva sambil menaik turunkan alisnya .

" Ngapain sih lo ke sini ?!"

" Yah ga ada sih gue mau deket deket sama lo ya udah om Bobby nyuruh gue sekolah di Indonesia "

" Dan satu lagi,lo mau tau gak? "

" Gak " Jawab Tasya asal .

" Gue bakal tinggal di rumah lo, jadi kita bisa bareng bareng terus "

Tiba tiba Abel datang ke meja Tasya. Terasa aneh jika Diva dan Tasya sudah seperti saling mengenal .

" Tasya lo kenal sama dia? " Tunjuk Abel ke arah Diva.

" Enggak "

" Kok bilang gitu sihhh, kenalin gue sepupunya Tasya "

" Serius ? "

" Ya iyalah masa boong eh satu lagi gue risih kalo lo manggil dia Tasya kayak gak cocok gitu "

" Terus gue manggil apaan ?"

" Acha "

" Yaudah sihhh , acha " Ulang Abel.

" Ehh entar entar kalian tau gak sebelum masuk ke kelas tadi gue ketemu sama cowoh gantengg bangett kaya dewa Yunani gituu kayaknya sih itu sodaranya "

" Siapa ? "

" Gue ga tau namanya "

" Payah lo "

" Apaan sih kan gue murid baru mana hafal nama murid murid disini ,mikir make otak "

" Seharusnya tadi lo kenalan dulu bego "

" Enak aja gue dibilang bego,lo belom tau kemampuan gue gimana "

Perang dunia dimulai.

" Gue ngalah deh sama orang kaga waras "

" Enak aja lo tadi ngatain gue bego sekarang ga waras aduhh masa manusia secantik gue dibilang bego "

" Pede "

Dari pada Tasya mendengar ocehan dua makhluk ini mendingan dia keluar kelas jika dikelas membuat kepalanya tambah pusing. Ia melangkah Tak tentu arah mengikuti kemana arah kakinya.

Tasya berhenti didepan sebuah ruangan karena penasaran ia langsung masuk. Mata Tasya menangkap sebuah piano yang ada didalam ruangan itu.

---


Rey berjalan di koridor awalnya ia ingin ke toilet tetapi ketika ia mendengar seseorang bernyanyi membuat dirinya penasaran.jadilah ia mengintip dari celah pintu yang sedikit terbuka.

Disana seorang gadis bermain piano dengan lincah sambil bernyanyi.

Memenangkan hatiku bukanlah
Satu hal yang mudah
Kau berhasil membuat
'Ku tak bisa hidup tanpamu

TASYA(SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang