Chapter 33

165 13 0
                                    

Selamat membaca🖤
Aku cuma mau mengingatkan jangan lupa vote yaaa, makasihhhhhh

.
.
.
.

Cahaya yang masuk dari celah jendela membangunkannya dari tidurnya. Ia meraba nakas mencari ponselnya. Barangkali Rey membalas pesan yang ia kirim.

Huftt, sampai hari ini Rey tidak menjawab pesan darinya, jangankan membalas pesan yang ia kirim tidak diread oleh Rey.

Tasya mengambil boneka pemberian Rey, memeluknya erat seakan-akan itu Rey. Tanpa diminta air matanya sudah turun, dia sangat khawatir pada Rey.

Tok tok tok

"Syaa, udah bangun? " Tanya Dewi dari luar.

Tasya segera menghapus air matanya.

"Udah ma"

"Kalo gitu kamu turun ya, dibawah ada om Gibran sama tante kinan" Ucap Dewi.

"Iya ma" Balas Tasya.

S
K
I
P

"Ya ampun ini Tasya? Udah gede ya sekarang" Ucap Kinan yang sudah lama tidak berjumpa dengan Tasya.

"Yaiyalah udah gede, gak mungkin kan kayak terakhir jumpa juga"

Kinan mencubit lengan Gibra "Basa-basi doang Gibrannnnn"

Tasya geleng-geleng melihat sepasang suami istri itu,tidak pakai berubah sejak dulu.

"Kinan Gibran kapan sih kalian berubah? Udah anak dua masih aja kayak bocah" Celoteh Dewi sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Gibran nih yang mulai kak"

"Enak aja aku yang disalahin" Protes Gibran tidak mau kalah.

"Gak ada yang mau diomonginkan tan, om? Kalo gitu Tasya ke kamar dulu" Ucap Tasya lalu melangkah menuju kamarnya.

"Tasya kenapa kak? " Tanya Kinan.

Dewi tersenyum "Biasa, masalah anak muda"

🦋🦋🦋

"Bang Argaaaaaa"

"Apa lagi sihhhhhh" Kesal Arga, karena sejak tadi Tasya merengek minta dicariin Rey.

"Gue gak tau Tasyaaa, adek gue paling comel, kan elo pacarnya kok malah tanya ke gue"

Hiks hiks

"Gue gak tau dia kemana, bahkan gue udah telfon tapi gak diangkat. Gue chat gak dibalas, sekarang gue gak tau harus gimana lagi hiks hiks"

Arga memeluk erat tubuh adiknya, sungguh ia tidak tega melihat adik kesayangannya menangis. Apa pun akan dia lakukan untuk membuat adiknya bahagia.

Gak usah percaya sama si Arga, bullshit!

Arga menepuk-nepuk punggung adiknya.

TASYA(SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang