Chapter 12

173 14 0
                                    

Hy gaess,rencana author bakalan ngeganti cast cerita ini,So buat kalian yang ada saran silahkan komen tapi kalau ngga mau juga gapapa :')

Selamat membaca!

Sejak 3 menit yang lalu Rey sudah berada di depan rumah Tasya,tapi ia ragu untuk masuk. Dan pada akhirnya dia memutuskan untuk masuk.

Ting! Tong!

Rey memencet bel dan tak lama pintu dibuka oleh Diva yang sudah memakai seragam sekolah.

"Eh Rey,ngapain?" Tanya Diva sok akrab gitu:v.

"Tasya ada?" Tanya Rey to the point.

"Oh ada masuk aja bentar ya gue panggilin" Ucap Diva dan setelah itu ia menaiki tangga menuju kamar Tasya.

Ceklek

"Cha ada Rey di bawah"

Tasya mengangguk setelah itu dia mengambil tasnya lalu segera turun ke bawah.

"Lo?!" Ucap Arga yang baru saja turun ke bawah berniat untuk sarapan.

"Yuk Rey" Ajak Tasya.

"Cieee yang dijemput pacar" Celetuk Arga.

"Apaan sih lo?!" Kesal Tasya melihat abangnya yang selalu ikut campur.

Arga berjalan mendekati Rey lalu menepuk pundak pria itu.

"Jagain adek gue ya bro" Bisik Arga yang hanya dapat di dengar oleh dua orang itu.

"Pasti" Bisik Rey.

"Eh Div lo bareng siapa?" Tanya Tasya.

"Tenang,gue di jemput sama Gavin" Jawab Diva.

Tin! Tin!

"Nah itu pasti Gavin,gue berangkat dulu ya" Lanjut Diva lalu segera keluar dari rumah.

"Woi adek laknat lo,orang tuh kalo berangkat ke sekolah salim dulu sama abangnya" Omel Arga kayak emak-emak,rempong emang.

"Bodoamat"

Tasya dan Rey keluar dari rumah tanpa menghiraukan teriakan dari Arga.

"Bang Arga tadi ngomongin apa?" Tanya Tasya karena tadi dia melihat Arga membisikkan sesuatu kepada Rey.

"Oh tadi bang Arga nyuruh gue buat jagain lo" Jawab Rey tanpa menoleh ke arah Tasya karena sekarang dia lagi fokus nyetir.

"Terus lo mau?"

"Ya maulah"

Ada sedikit rasa senang mendengar jawaban dari Rey. Setelah itu tidak ada lagi yang berniat membuka suara Rey yang fokus nyetir sedangkan Tasya memainkan ponselnya.

"Jangan turun dulu" Ucap Rey saat melihat Tasya akan membuka pintu mobilnya.

Rey turun terlebih dahulu lalu membukakan pintu untuk Tasya. Banyak pasang mata yang memperhatikan mereka dan itu membuat Tasya sangat risih.

"Udah,ngga usah dipikirin" Ucap Rey saat mengerti pikiran Tasya.

Mereka berjalan beriringan menuju kelas karena kebetulan kelas mereka bersebelahan.

"Loh kelas lo udah lewat Rey" Ucap Tasya.

"Kan gue udah janji buat jagain lo"

"Tapi ngga gini juga kali"

"Udah,sana belajar yang rajin"

"Ihh sakit Rey" Ucap Tasya saat Rey mencubit hidungnya sedangkan Rey terkekeh melihat ekspresi kesal Tasya.

TASYA(SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang