Chapter 5(Revisi)

280 28 2
                                    

Tasya yang ditarik oleh Rey hanya pasrah dia tidak ingin berdebat saat seperti ini dimana semua mata tertuju pada mereka.

"Masuk" Perintah Rey saat sudah sampai didepan mobilnya.

"Gue bukan kambing yang bisa lo tarik tarik " Kesal Tasya lalu masuk ke mobil Rey.

Yang bilang dia kambing siapa,aneh batin Rey.

Dan dengan segera Rey memasuki mobil tak memedulikan tatapan semua orang.Didalam mobil suasana sangat hening tak ada yang ingin memulai pembicaraan,Rey yang sibuk menyetir dan Tasya hanya melamun melihat arah ke luar. Mobil Rey berhenti di sebuah mal Tasya menyerngit heran mengapa Rey membawa dia kesini.

"Gue mau beli buku" Ucap Rey lalu keluar dari mobil meninggalkan Tasya yang masih berada di dalam mobil.

Eh busett gue ditinggalin

Tasya berlari mengejar Rey yang belum terlalu jauh dia berusaha mensejajarkan jalannya dengan Rey. Di toko buku lelaki itu hanya sibuk mencari buku yang dia ingin sehingga tidak memedulikan keberadaan Tasya.

Mending gue cari novel, batin Tasya.

Tasya berjalan mencari rak yang berisi novel novel tercinta yang ingin ia beli semuanya namun jika itu terjadi sudah pasti papanya akan langsung membuangnya.setelah lama berkeliling akhirnya dia menemukannya. Ia memekik girang ketika novel yang dia inginkan sejak dulu telah ia dapatkan.

Satu dua tiga empat lima, masih kurang nihhh ,batin tasya saat menghitung jumlah novel yang berada di tangannya.

Rey yang sudah menemukan buku yang dia cari berjalan menuju kasir saat hendak meninggalkan toko buku ada yang menjanggal dihatinya.

Apaan coba?, batin Rey sambil berusaha mengingat apa yang ia lupakan.

Ia menepuk jidatnya saat menyadari bahwa gadis yang tadi ia bawa tidak ada. Rey kembali memasuki toko buku hendak mencari keberadaan gadis itu.Ia mengelilingi toko buku itu dan Akhirnya dia menemukannya.Rey geleng geleng kepala melihat tingkah gadis itu,bagaimana tidak ditangannya terdapat tumpukan buku setinggi gunung.

"Ekhemm.. "

Rey berdehem tapi Tasya masih belum menyadari keberadaannya.

"Udah deh keknya" Tasya bicara sendiri dan hendak berbalik menuju kasir.Karena tumpukan buku yang ditangannya itu menghalang penglihatannya tak sengaja dia menabrak seseorang sehingga semua buku yang dia pegang jatuh semua.

"Duhh maaf" Tasya menoleh ternyata orang yang dia tabrak adalah Rey.

Rey memutar bola matanya malas lalu meninggalkan Tasya yang sedang mengutip buku yang terjatuh tadi. Mulutnya terus mengumpat melihat pria itu tidak membantunya dan malah pergi begitu saja.

Tiba-tiba seorang pria datang menghampirinya sambil membantunya mengumpulkan buku-buku itu.

"Nih" Ucap laki laki itu,tetapi Tasya sama sekali tak mengenal laki laki itu.

"Kenalin gue Rio" Ucap pria yang itu.

"Tasya"balas Tasya seadanya.

"Sini gue bantuin"
Tasya yang memang merasa kesulitan membawa novel-novel itu memberikan semua novel yang dia pegang ke Rio.

Tasya dan Rio berjalan beriringan menuju kasir,tampak disana Rey sedang menunggu dirinya. Rey yang melihat Tasya bersama seorang laki laki yang tak lain adalah ketua Basket di sekolah Tunas Bangsa.

"Makasih ya yo" Ucap Tasya sambil tersenyum manis ke arah Rio.

"Iya kalo lo butuh bantuan bilang aja ke gue"

TASYA(SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang