Chapter 2 (Revisi)

443 40 6
                                    

Happy Reading:)

Rey melihat ke arah Tasya yang tertidur entah kapan dia tertidur Rey tak menyadarinya. Rey menatap lekat Tasya yang sedang tertidur entah kenapa hatinya menghangat.

"Jangan lex,jangan" Lirih Tasya dengan isakan Rey yang mendengar itu panik dia memeluk gadis itu agar tenang, benar saja Tasya tenang berada dalam dekapannya. Ia menempalkan tangannya di kening gadis itu dan ternyata benar gadis itu demam.

"Lo demam, nyusahin banget sih lo" Gerutunya. Lalu Rey menggendong Tasya ala bridal style untuk dibawa ke UKS. Selama perjalanan menuju UKS banyak yang melongo tak percaya bahkan temen dekat Rey saja tak percaya kalo itu Rey teman mereka.

"Kesambet apaan Rey peduli gitu sama cewek" Ujar Gavin terheran-heran.

"Pupus sudah harapan ku" Aldo sok dramastis.

"Tenang gue kan ada Al"

"Najiss masak jeruk makan jeruk" Aldo dengan nada jijik.

"Tapi gue sayang sama lo Aldo" Gavin ingin memeluk Aldo.langsung ditahan oleh Aldo.

"Tuh mending lo sama si Siti, lagi sendirian noh" Tunjuk Aldo pada seorang gadis yang berdandan menor lalu pergi meninggalkan Gavin.

"Idihh mendingan gue jomblo seumur hidup dari pada sama tu nenek lampir" Gerutu Gavin.

Sesampainya di UKS Rey memanggil petugas PMR untuk memeriksa keadaan Tasya. Untungnya gadis itu hanya kecapean.

"Rey,Tasya kenapa? " Tanya Abel terengah-engah karena tadi dia berlari setelah mendengar kabar kalo Tasya pingsan. Sebenarnya ia ragu untuk berbicara dengan Rey, sebelumnya ia sama sekali belum pernah berbicara dengan Rey meski sudah 2 tahun di sekolah yang sama.

"Dia cuma kecapean" Ucap Rey datar lalu pergi meninggalkan ruang UKS tersebut.Tak lama dari itu Tasya terbangun.

"Kok gue ada disini? Tasya menyerngit pasalnya tadi dia berada di rooftop.

" Lo demam ya kok ga bilang ke gue kalo lo sakit? "Tanya Abel.

"Gue cuma ga mau ngerepotin lo bel" Ucap Tasya, ia tidak ingin merepotkan siapa-siapa apa lagi ia baru mengenal Abel tentu saja ia merasa tidak enak.

"Yaelah sama temen sendiri pun, tadi tuh lo tau, kalo lo digendong sama Rey dari rooftop ke sini" Ucap Abel panjang lebar.

Tasya membelalak tak percaya dia digendong oleh Rey? Hidupnya pasti tidak akan tenang kedepan nya, secara fans Rey ngeri semua.

"Lo tau, Cuma lo yang pernah digendong sama Rey di sekolah ini, padahal Rey tuh paling anti banget sama cewek"

"Udahlah ga usah dipikirin, yuk ke kelas" Ajak Tasya.

"Pala lo ke kelas orang semua udah pada pulang, untung lo punya temen baik kek gue, kalo gue ga baik udah gue tinggalin lo" Ucap Abel bangga .

Tasya hanya tersenyum mendengar ucapan temannya itu, ya Abel benar dia beruntung mempunyai temen seperti Abel.

"Ga usah ngelamun mbak, yuk gue anterin lo pulang" Ajak Abel.

"Gak usah gue bawa mobil, gue pulang sendiri aja"

"Yakin lo?" Tanya Abel meyakinkan.
Tasya mengangguk lalu mereka berjalan bersama menuju parkiran. Dan dengan segera mereka pergi meninggalkan sekolah itu pulang ke rumah mereka masing masing.

***

Rey termenung di balkon kamarnya dia memikirkan Tasya, ya Tasya telah menarik perhatiannya entah kenapa kalo berada didekat Tasya hatinya menghangat.Rey tersadar dari lamunannya akibat hpnya berbunyi tanda ada pesan yang masuk.

TASYA(SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang