Chapter 11

185 17 0
                                    

Happy Reading

Rey menjalankan motornya membelah padatnya jalan. Tasya menyerngit bingung pasalnya ini bukan jalan menuju rumahnya. Awalnya dia ingin bertanya tapi diurungkannnya. Beberapa menit kemudian motor Rey berhenti di sebuah danau.

"Mau ngapaian?" Tanya Tasya ragu.

"Udah ikut aja,bawel lo" Rey menggenggam tangan Tasya membawa gadis itu duduk di atas sebuah batu besar yang selalu menjadi tempat favoritnya jika kesini.

Duduk di atas batu ini membuat kita dapat melihat keindahan danau ini,meski sepi tapi tempat ini sangat cocok untuk tempat menenangkan diri.

"Lo mau tau gak cara hilangin beban?" Tanya Rey.

"Caranya?"

"Sini gue ajarin" Rey bangkit dari duduknya berdiri di atas batu itu diikuti Tasya.

"MAMA REY KANGEN" Rey berteriak sekencang mungkin,berharap mamanya akan mendengarnya. Rey menoleh ke arah Tasya yang menatapnya dengan tatapan seolah-olah berkata 'ayo coba'.

"TUHAN GUE PENGEN HIDUP BAHAGIA" Tasya berteriak sekencang mungkin menumpahkan segala beban yang selama ini dia tanggung.

"TASYA" Rey kembali berteriak.

"IYA,KENAPA?" Tasya juga ikut berteriak,aneh memang padahal mereka lagi bersebelahan.

"NAMA GUE REY"

"IYA GUE TAU KOK,NAMA GUE TASYA"

Setelah itu tawa mereka pecah,padahal tidak ada yang lucu,benarkan?

"Rey?" Panggil Tasya.

"Kenapa?"

"Makasih buat semuanya"

"Kalo lo mau cerita gue siap kok jadi pendengar"

"Tapi kalo lo nggak mau gue nggak maksa" Lanjut Rey.

"Emang boleh?" Tanya Tasya,dia sedikit ragu selama ini dia tidak pernah bercerita kepada orang lain tentang hidupnya,tentang apa yang dia alami selama ini.

"Tentu"

Tasya mulai menceritakan kisah hidupnya,kisah dimana dulunya dia adalah gadis periang,kisah dimana dia hampir dilecehkan oleh pacarnya sendiri yang membuatnya menjadi berkepribadian seperti sekarang. Pendiam. Tertutup.

Setelah mendengarkan cerita dari gadis dihadapannya ini Rey dapat melihat betapa rapuhnya gadis ini.

"Asal lo tau,ngga semua cowok itu berengsek. Jadi gue mau lo buang jauh-jauh pikiran negatif lo,lupain semua yang udah terjadi" Jelas Rey.

"Ngga semudah itu Rey"

"Iya gue tau,itu semua ngga akan mudah bagi lo maka dari itu gue bakalan bantu lo. Gue pengen lo jadi kayak dulu lagi, gue bakal ngelindungin lo Tasya" Ucap Rey sambil menatap lekat mata Tasya.

DEG

Untuk beberapa menit mereka masih bertatapan, Tasya tersadar segera memalingkan wajahnya.

"Entah kenapa gue percaya sama lo Rey,padahal selama ini gue sama sekali ngga pernah sedekat ini sama cowok lain"

"Lo boleh percaya sama gue,yaudah yuk pulang" Rey turun terlebih dahulu setelah itu membantu Tasya turun dari atas batu itu.

***

Tasya membaringkan tubuhnya sambil memikirkan perkataan Rey tadi. Jika dipikir-pikir Rey memang benar,dia tidak bisa harus seperti ini terus, dia harus bisa melupakan masa lalunya dan kembali hidup normal sepeti sedia kala.

TASYA(SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang