End

246 17 1
                                    

Selamat membaca🤪
Jangan lupa vote!!

.
.
.

3 tahun kemudian.......

"Woi cha, kenapa gak lo terima aja sih si Regan? " Tanya Diva merasa kesal dengan sepupunya satu ini.

Regan adalah cowok famous di kampus mereka. Banyak para wanita yang tergila-gila dengan pesona Regan. Sejak dahulu Regan selalu gencar mendekati Tasya meski tidak direspon oleh Tasya.

"Kok lo yang ribet sih Div, biarin aja Tasya yang nentuin siapa yang pantas buat dia" Omel Abel.

"Gue gak suka sama dia" Ucap Tasya.

Diva memutar bola matanya malas "Terus lo suka sama siapa? Rey? Mau sampai kapan sih lo nungguin dia? Dianya aja sampai sekarang gak tau dimana"

Aldo dan Gavin menepati janji mereka pada Rey untuk tidak memberitahu dimana keberadaan Rey, bahkan Abel dan Diva pun tidak mereka beritahu. Janji adalah amanat.

"Divvvvvvv" Tegur Abel yang merasa hawa disini berubah jadi tegang.

Tasya menghela nafasnya, tidak ada salahnya dari perkataan Diva. Tapi tidak masalahkan dia menunggu Rey untuk beberapa waktu ke depan? Dia sangat yakin Rey akan mendatanginya.

Semoga rindunya terbalaskan. Hari demi hari yang ia lewati selama ini terasa hampa tanpa kehadiran Rey.

"Eh maaf cha, gue gak maksud ngomong gitu" Diva merasa tidak enak pada Tasya. Meski dia ingin Tasya bahagia seperti dulu tapi tidak begini caranya.

Tasya diam, sibuk dengan pikirannya. Apakah Rey tidak merindukannya? Atau Rey telah melupakannya? Entahlah suatu saat pertanyaan itu akan terjawab.

"Hai Sya"

Tasya menatap pria itu dengan malas, dia lagi dia lagi.

"Kamu udah sarapan? " Tanyanya tapi Tasya sama sekali tidak menjawab.

"Ehem si Tasya udah sarapan kok tadi di kantin bareng kita" Jawab Diva mewakili Tasya. Dia merasa kasihan melihat Regan yang selalu saja dicuekin oleh Tasya.

Regan tersenyum paksa "Ohh gitu nanti pulang sekolah pulang sama aku ya? "

Tasya berjalan meninggalkan regan tanpa sepatah kata pun, membuat orang-orang yang melihat kejadian itu geram dengan tingkah Tasya.

"Eh maaf yah Gan si Tasya emang gitu kalo sama orang yang baru dia kenal" Ucap Abel.

Helooww baru kenal? Jelas-jelas sejak tiga tahun ini Regan selalu berusaha mendekati Tasya setiap hari. Bahkan tidak pernah absen meski sehari pun.

"Iya gue ngerti kok, kalo gitu gue pergi dulu ya soalnya gue ada kelas pagi" Ucap Regan lalu pergi begitu saja.

"Ya Allah hamba gak kuat liat begituan, kurang apa coba si Regan? Kalo gue mah udah gue sikat dari dulu" Diva mulai beraksi, meski sudah memiliki pacar tidak mengubah sikapnya yang tergila-gila dengan cogan.

"Jaga mata lo Diva, entar kalo ketahuan sama si Gavin bisa mampus lo! "

"Makanya jangan dibilang sama si Gavin, awas kalo lo bilang! " Ancam Diva.

TASYA(SELESAI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang