Selamat membaca!
Acara kelas meeting telah berakhir hari kemarin,hari ini adalah hari penerimaan rapor di SMA Stevenson School. Banyak yang khawatir bagaimana dengan nasib nilai mereka.
Mobil yang dikendarai Dewi telah sampai di pekarangan parkir SMA Stevenson School. Hari ini dia datang bersama Tasya dan Diva untuk mengambil rapor sang anak.
Ketika mereka berjalan di koridor banyak para siswa lainnya yang membicarakan mereka.
Itu nyonya Stevenson kan
Kok bisa sih bareng Tasya sama Diva?
Ya ampun ga nyangka nyonya Stevenson cantik banget ya
Alah palingan cewek kampung itu mau nyamar jadi anak Stevenson, palingan itu mamanya Diva
Lagian si Tasya ngga ada miripnya sama nyonya Stevenson,jauh beda kali
Dewi menatap tajam orang-orang yang membicarakan buruk tentang anaknya. Sedangkan Tasya hanya diam saja,jika kebenarannya terungkap mereka pasti akan malu sendiri.
"Loh Rey?" Langkah Dewi terhenti ketika tak sengaja berpapasan dengan Rey,mau tak mau Diva dan Tasya ikut berhenti.
"Iya Tan" Rey menyalim tangan Dewi, sebenarnya dia sudah tahu jika Tasya adalah anak pemilik sekolah ini.
"Tante kenal?" Tanya Diva.
"Iya dong,kemarin waktu Tasya sakit Tante minta bantu tolong jagain Tasya,kalo diliat-liat Rey ganteng banget ya"
Rey hanya tersenyum menanggapi ucapan Dewi.
Jadi kemarin Rey jagain gue? Udahlah Sya Lo ngga boleh geer,batin Tasya.
"Kalo gitu Tante pergi dulu ya,udah mau terlambat nih" Dewi segera menuju kelas Tasya dan Diva.
Melihat banyaknya orang tua yang antusias menjemput rapor sang anak membuat Rey iri. Papanya saja tak pernah datang sekali pun untuk menjemput rapornya untungnya,wali kelasnya mengerti keadaan dirinya sehingga tak terlalu mempermasalahkan hal ini.
"Bel,mami Lo mana?"tanya Diva,kini mereka berada di luar kelas,sedangkan di dalam kelas dipenuhi para orang tua.
Abel terdiam, padahal dia sudah memberitahu kepada maminya untuk datang hari ini ke sekolah tapi sepertinya dia tidak akan datang,pesan yang dia kirim saja hanya diread oleh maminya.
"Hei Bel Lo kenapa?" Diva mengibas-ngibas tangannya di depan wajah Abel.
Abel menggelengkan kepalanya,memang Tasya dan Diva tidak mengetahui jika orang tuanya sudah bercerai sejak dia berusia 10 tahun.
"Kalo Lo mau cerita gue siap kok dengernya" ucap Tasya,
"Gue ngga papa kok" Abel berusaha menyembunyikan kesedihannya dengan senyum yang dia buat setiap hari, padahal jauh dilubuk hatinya amat sangat terluka.
Tasya menggiring Abel ke halaman belakang sekolah diikuti oleh Diva,dia tau gadis ini sedang tidak baik-baik saja. Sesampainya di halaman belakang dia memeluk gadis itu,disaat itu juga tangis Abel pecah di dalam pelukan Tasya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TASYA(SELESAI)
Teen FictionSetelah tamat akan direvisi Ini kisah Tasya,seorang gadis remaja yang hidupnya dihantui dengan kisah masa lalunya. Kejadian itu sangat jelas terbayang dibenaknya,berusaha untuk berdamai dengan masa lalunya tapi tidak semudah yang kalian bayangkan. S...