BAB 30

792 53 57
                                    

A good marriage is the union of two forgivers

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A good marriage is the union of two forgivers. – Ruth Bell Graham

|

|

JIYEON POV

Tawa renyah dan geli menarikku untuk pergi ke kamar mandi. Aku berlalu dari ruang keluarga, lalu berhenti tepat di depan pintu yang terbuka lebar. Di sana ada seorang pria tampan yang basah kuyup bersama dua anak kecil yang tak kalah basah karena asyik bermain air. Slang, ember, gayung, bertebaran di mana-mana. Belum lagi mainan dan benda-benda kecil lainnya.

"Eomma, ayo, ikut sini main air!"

Haneul yang menyadari kehadiranku segera memanggil dan mengajakku turut serta. Aku tertawa ketika Moonbin dan Haneul yang berada di dalam bath up saling melempar mainan, sementara Myungsoo Oppa terus menyirami air ke mereka.

"Tidak, ah." Aku menolak ketika Moonbin ikut membujukku. Untuk beberapa saat aku menikmati keriuhan di kamar mandi ini. Aku jadi berpikir, setelah ekonomi kami stabil sebaiknya kami membeli rumah yang memiliki halaman belakang. Aku menggelengkan kepala. Ya, ampun, rambut Haneul sudah kusut karena basah. Sekarang Moonbin sedang duduk di ember besar yang berisi air dan Myungsoo Oppa sedang asyik menyirami tubuhnya sendiri seperti sedang mandi. Padahal, mereka semua memakai baju lengkap.

Aku jadi mendapatkan ide. Cuaca sebegini cerah mengapa harus mengurung diri di dalam rumah? Mengapa tidak ke taman saja? Maksudku, bukan taman di kompleks apartemen, melainkan taman luas seperti yang ada di Boramae atau Sayuksin, yang jaraknya cukup terjangkau dari rumah.

"Kita pergi ke taman, mau tidak?." Aku mencetuskan ideku. Spontan ketiganya menoleh.

"Mauuuu! Hore!!!" teriak Moonbin dan Haneul berbarengan. Mereka segera melempar ember, gayung, dan selang air, lalu berjingkrakan gembira. Tanpa bersusah payah disuruh, Haneul dan Moonbin segera mandi dan berganti baju. Aku kelimpungan memungut pakaian mereka dan menyusul Haneul untuk memandikannya.

"Jadi, kita ke taman mana?" tanya Myungsoo Oppa ketika aku memandikan Haneul dan dia membereskan peralatan perang yang barusan mereka pakai. Ember-ember ditumpuk jadi satu. Myungsoo Oppa sendiri sedang menggulung slang dan mengikatnya di simpan kembali di ruang utilitas.

"Kita ke Taman Boramae saja. Pulangnya bisa sekalian makan di daerah situ."

"Oke."

Tak terkirakan betapa senangnya Haneul dan Moonbin. Kami berjalan mengelilingi taman sebelum akhirnya aku duduk di sebuah bangku besi bersama Myungsoo Oppa. Tak jauh dari tempat kami duduk, Moonbin dan Haneul berlarian dengan girang dan tawa yang tak lepas.

"Eomma, lihat!" Haneul menunjukkan keahlian barunya, yaitu melompat-lompat dengan satu kaki. Aku mengangkat kedua jempolku. Tiba-tiba tanganku diraih oleh Myungsoo Oppa dan dia menggenggamnya erat.

For Better or WorseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang