Beno masih bermain basket, sedangkan. fateh dia lebih memilih diam di kursi penonton
"kenapa sih teh? " tanya beno
"gak papa! "
"mikirin zahra? " tanya beno
"enggak! "
"oh iya teh, kemarin dia titipin surat ke gue buat lo "
"surat apa? " tanya fateh penasaran
"lo ambil aja surat nya di tas gue! "
Fateh pun mengambil surat nya di tas beno
"ini? " tanya fateh
"iya "
Fateh pun membukakan surat tersebut
"hai fateh...maaf ya udah pernah ganggu! Jujur gak tau kenapa kamu itu beda! Sikap kamu yang dingin ke semua, buat aku yakin kalau kamu itu sebenar nya baik ...ternyata emang benar kamu itu baik... Pertemuan kita hanya karna aku yang sering ganggu kamu.. Maka perpisahan pun aku mau aku gak ganggu kamu... Pertama kamu terima kotak nasi aku, buat aku bahagia.. Jaga baik kotak nasi itu ya... Anggap aja itu adalah simbol pertemanan kita... Oh iya jangan mudah marah nanti cepet tua lagi.. Jangan pernah merasa sendiri ingat banyak orang yang sayang dengan kamu.. Terimalah cara mereka berbuat sayang sama kamu mungkin itu yang terbaik buat kamu.. Semoga aku bisa ketemu kamu lagi...
Zahra...
Begitulah isi surat dari zahra kepada fateh.. Fateh hanya bisa tersenyum kecil membaca surat itu,, mungkin dia memang masih kecil tapi hati dan perasaan ya sudah cukup besar untuk merasakan cinta pertama nya , kenapa harus perpisahan yang membuat kita sadar akan arti perjuangan? Mungkin karna dengan cara perpisah kita bisa menghargai arti perjuangan... (gila bucin banget dah :v maaf ya hahaha)
"lo adalah orang pertama yang buat gue seperti ini ra :)" benak fateh
***
Sohwa dan sajidah menemui thariq yang duduk sendiri di kantin kampus"woy! "
Thariq hanya melirik sekilas kepada kakak kakak mya itu
" liq"
"gue lagi gak mood! "
"yaudah gak apa apa, yakin kamu gak mau dengerin kita? Kalau gak mau sih gak apa apa! Palingan juga nyesel! " geretak sohwa kepada thariq
"yaudah ape? " males thariq
"jadi gini ...( sajidah pun menceritakan semua nya kepada adik nya itu, thariq mulai tersenyum kecil saat mendengar cerita dari kakak nya itu "
"serius?" tanya thariq dengan rasa bahagia
"emang kita pernah bohong? "
"thank you ya my sistahhhhhh " thariq mencium pipi kakak kakak nya itu. Untung saja tidak ada yang lihat semua kejadian itu
"thariq!!! "
Thariq pun berlari mencari dinda.
"hahahahah"
...
Dinda terus berjalan entah mau kemana!
"dinda! "
Dinda pun menghentikan langkahnya
"thariq " lirih nya
"ada apa? "
"aku sayang sama kamu! " dengan secara spontan thariq memberitahukan isi hati nya
"hah! "
"aku udah tau semua nya dari kakak aku!"
