" kenapa rena sama adit bisa deket kaya tadi ya? " pertanyaan itu terus saja menghantui di pikirian iyyah
"kenapa yah? " tanya putri
"put, tadi aku liat rena sama adit, kaya nya mereka ada hubungan deh "
"lo cemburu yah? " tanya putri
"ihhhh engak kok, aku tuh cuman heran aja, emang mereka kenal ya? "
"cieeee terus andre mau kemanain? " goda putri kepada iyyah
"ihhh apaan sih,"
"yah, gue mau nanya, lo da perasaan gak sih sama andre? "
" gak tau "
"kenapa gak tau? "
"andre itu sahabat aku "
" dia suka sama lo! Apa lo mau terima dia?"
" prinsip aku, aku mau kaya orang tua aku yang nikah dulu baru pacaran, jadi aku gak bisa.. "
"secara tidak langsung lo tolak dia yah " putri pun memotong omongan iyyah
"put, kalau kita jodoh kita pasti bersatu kok, tapi... "
"yah, gue cuman gak mau lo sia sia in orang yang udah sayang sama lo "
Iyyah memeluk putri
"kamu adalah sahabat terbaik aku put, kamu ngerti perasaan aku tapi untuk kali ini, aku masih tetap sama prinsip aku "
"gue akan selalu dukung elo yah "
***
" umiiiiii ini aku sohwa " sohwa berteriak memnggil nama ibunya itu
"umiiii jidah kangen "
"kak gimana ini umi gak ada " tanya sajidah
"jid kamu jangan nyerah, kita tanya in aja sama orang orang "
"iya kak "
"pak maaf permisi numpang tanya, apa bapak pernah liat ibu ini? " sohwa menunjukan foto umi nya itu
"maaf neng bapak gak tau "
"oh iya pa makasih ya "
"kak imah terus gimana? "
"mungkin umi gak ada disini jid "
"yaudah kita pulang aja "
"yaudah deh... "
Tiba tiba
"itu kan thariq kak "
"thariq " sajidah memanggil thariq dari kejauhan . Tapi thariq tidak mendengar
"thariq ngapain di sana? "
"kita kesana yu jid "
"yaudah yu "
Sajidah dan sohwa menghampiri thariq di jalan sebrang sana
"liq! "
Thariq kaget karna ada kedua kakak nya itu
"kak imah! Kak jidah! "
"kamu ngapain disini?"
"iya liq ini kan tempat syuting " heran sajidah
"thariq lagi... "
" thor,"
" oh iya thor, nanti kamu tolong cari tempat yang cocok buat clif ini ya "
"iya pak "
"kamu kerja? " tanya sohwa
"thariq bisa jelasin "
