Anggap saja bahwa Bumi itu seperti lapangan sepak bola dan voli. Maka semua itu mungkin akan masuk akal bukan?
.
.
."Anjir lo ngerti bahasa Manusia gak sih?! Lepasin gue bangs...
"Diam atau kamu mau teman kamu yang bodoh itu Saya bunuh?!" Celah pria dengan janggut menutupi dagu, wajahnya tegas dengan iris mata yang kelam serta urat kemarahan yang timbul di dahinya. Ia memelintir kasar pergelangan tangannya, Chan memekik nyeri dan dianggap angin lalu ditelinga pria itu. Pria yang ia tahu sering muncul di Televisi sewaktu menjelaskan akan diadakan penelitian lanjut atas fenomena aneh melanda bumi, ternyata picik dan jahat. Wajah ramah yang hanya sebatas topeng belaka.
"Cuihh...!"
"HEH! KURANG AJAR YA KAMU!"
Chan meludah kasar, tepat di kaki pria yang di bungkus sepatu berkulit. Mengetahui tindakan sarkas dari sang mangsa, Pria itu semakin memelintir tangan Chan yang sedang diikat dengan tali tembaga.
"Aaakhhhh... SAKIT BODOH!" teriaknya.
"Makanya nurut sama saya atau kamu mau temen kamu itu dibunuh oleh petinggi pemerintah persatuan bangsa untuk uji coba?!" Hentaknya lagi sambil terus menyeret tubuh Chan yang entah akan dibawa kemana ia.
Sungguh, teori yang dicurigai Jisung dan Seungmin atas dalang yang terjadi adalah benar. Chan jelas kecewa, bukan hanya dirinya. Ia yakin seluruh Manusia di bumi juga kecewa bahwasanya mereka telah dihianati oleh sistem kebijakan Pemerintahnya sendiri. Benar-benar kejam.
"Jadi lo gak mau ngasih tau gue ini dimana hah? Seenggaknya gue diculik tau gitu tempatnya, letaknya, posisinya. Jadi gue mau minta bantuan kan gampang" celotehnya.
"Kamu fikir bisa keluar dari sini?"
"Bisalah, ponsel gue kan canggih. Gue telpon orang tua gue tau rasa lo! Tau gak Bapak gue siapa?! Bapak gue Pengacara! Tar lo gue tuntut mau?!"
"Kamu fikir ponsel jadul kamu bisa dipakai disini?" Tanyanya ketus. Chan melongo seketika.
"Eh..? Helooow, ini ponsel gue keluaran terbaru ya! Layarnya sampe atas! Kameranya ada tiga! Eh.... empat tambah depan, Flash nya ada dua! Ada sidik jarinya! Panjang plus tipis terus gede lagi, jadul dari mananya coba?!" Ujar Chan tidak terima, yang dibalas dengan tawa remeh.
"Ini bukan di Bumi, tau?!" Tegasnya.
"Hah?! Bukan di Bumi gimanasih maksudnya? Gue belom mati kan? Ini bukan alam barzah kan?
creepy banget sih an--- AWWWHHH SAKITT!" pekiknya saat tali tembaga itu semakin dililit kencang."Kita ada di Bumi, tapi bukan di Bumi kita tinggal" jawabnya pelan yang semakin melilit tembaga dengan kencang. Jelas ini sakit, mungkin akan berdarah. Bukan mungkin tapi sudah pasti. Selain diam, Chan hanya bisa pasrah saat ini. Tentu dalam hati yang ingin mengucap kagum dan kesal yang bersamaan.
Chan kagum lantaran, meski mereka berjalan dalam lorong, Namun disetiap sisi terdapat lukisan dua dimensi yang menggambarkan alam semesta. Beberapa diantaranya seperti menjelaskan tentang Sains juga teori terbentuknya alam semesta. Chan sedikit tahu lantaran ia kuliah di bidang Sains. Beberapa lukisan menggambarkan teori Flat Earth, Hollow Earth, Round Earth. Tapi diantara tiga tersebut, lukisan Hollow Earth yang terbesar, bahkan menampilkan Hologramnya sendiri. Dan juga ada Hologram terbentuknya alam semesta karna ledakan besar atau Big Bang serta Atom-Atom kecil yang membentuk dengan sendirinya. yang dalam dunianya hal ini masih diperdebatkan hingga menimbulkan kontroversi antar ilmuan. Padahal menerima teori masuk akal bahwa Bumi itu Bulat apa susahnya sih? Fikirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parallel Universe -StrayKids ✔
Science FictionTHE HOLLOW EARTH THEORY Bagaimana jika benar-benar dunia parallel ada? Karna nyatanya dunia kita menyimpan banyak misteri didalamnya. Mari pecahkan rahasianya, bersama delapan penglana yang membongkar sudut rahasia semesta....! ⚠ Bahasa Semi bak...