Lie...

5.1K 953 263
                                    

"Sesuatu bisa terasa seperti kebohongan yang amat besar, ketika apa yang berusaha ditampilkan masih menyembunyikan hal-hal yang dianggap tak ingin diterima. Kalian bisa menilai diri kalian sebagai pembohong yang menyedihkan, lalu semakin terkungkung dalam emosi negatif yang membuat kalian semakin mengurung diri dalam penjara kasat mata. Gue bilang kalian bodoh! Sama, gue juga sama bodohnya"

.
.
.

Perjalanan yang ditempuh psudah hampir satu jam mereka lalui, dalam keadaan kota yang sudah dipenuhi anggota Militer suruhan petinggi dan Drone-Drone yang melintas diatas kepala mereka, berjaga-jaga apabila mereka melewati tempat-tempat yang memungkinkan mereka lewati.

"Hampir satu jam, kita gak tau keberadaan penduduk Agartha dimana. Efek cairannya keburu habis Jin, Nana bilang cuman berpengaruh dan bertahan gak lebih dari dua jam" khawatir Jeno sembari membenarkan tangan Changbin yang merosot dari bahunya.

"Anjir ini Manusia apa batu sih? Berat banget sial!"  celotehnya sesekali lantaran kesal pada Changbin yang bahkan tak salah apa-apa...

"Gue gak bisa baca koneksi disini Jen, bahaya..." ujar Hyunjin pada Jeno. Lantaran kawasan kota saat ini sudah dipenuhi Drone dan beberapa robotik yang berjaga, apabila ia mengaktifkan diri untuk membaca sistem. Maka semua sistem yang aktif pada teknologi tersebut akan terbaca bahwa ada pemilik quantum disekitaran sini. Jeno yang paham, hanya menghembuskan nafasnya pasrah.

"Udahlah Jen, sabar ajah..." Jaemin menyemangati, yang padahal ia juga ingin marah. Lelah, letih, kesal dan was-was meliputi perasaanya sekarang, begitupun yang lain meski hanya bisa diam.

"Kita jalan ke selatan, siapa tau kawasan itu gak banyak Drone yang lintas. Gue bisa baca sistem disana..." ujar Hyunjin berusaha menenangkan Jeno dan teman-temannya yang mulai khawatir.
Beberapa diantara mereka mulai mengangguk, lantaran tak tahu lagi harus melakukan apa selain menuruti ucapan Hyunjin.

"Lo sebenernya siapa? Selain pemilik quantum, lo ini siapa Hyunjin?!" Tegur Felix tiba-tiba disaat ia mulai ingin melangkahkan lagi kakinya. Diam-diam Seungmin dan Jisung memasang pendengaran dengan cekatan. Tak mau kelewatan informasi penting tentang siapa Hyunjin sebenarnya.

"Lo manusia?" Tanya Felix kembali yang mulai meragu pada Hyunjin, bukan mulai. Sudah sedari awal sejak kejadian menghilangnya Manusia di Bumi Felix sudah curiga pada Hyunjin. Lantaran anak didepannya ini seolah tenang tanpa ada rasa panik saat berita itu diketahui publik. Dan Jeno saat itu bilang bahwa Hyunjin berbeda sendiri dari dirinya dan Jaemin. Berbeda yang bagaimana maksudnya? Felix butuh penjelasan.

"Gue nafas, gue ngedip, gue bergerak layaknya Manusia. Lo fikir gue apa?" Hyunjin bertanya balik yang membuat Felix berdecih tak suka. Ia gemas sesungguhnya pada Hyunjin. Kenapa Hyunjin tidak jujur ajah sih sekalian?

"Lo bisa ngendaliin emosi Manusia, lo baca sistem kekebalan tubuh Changbin hyung tadi, lo bisa baca pola fikir gue, lo bisa baca dan bilang bahwa Drone waktu itu cuman pengintai, Beomgyu bilang lo sama dia sama. Bedanya lo istimewa, sedangkan gue tau Beomgyu itu bukan Manusia seutuhnya. Tapi Manusia yag di ubah jadi robot dengan Chip ditubuhnya. Lo fikir gue sebego itu gak sadar sama lo Hyunjin? Jujur sama gue, lo bukan Manusia utuh kan?" Desak Felix yang berkata semakin menggebu-gebu. Di respon dengan tawa kecil dari Hyunjin.

"Gue gak butuh jawaban tawa lo Hyun...

"Dari pada lo terus-terusan nanya gue siapa, kenapa gak lo bantu gue buat nentuin arah mana yang harus kita ambil. Dimana lokasi penduduk Agartha disembunyikan..." Hyunjin tersenyum miring menatap Felix.

Parallel Universe -StrayKids ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang