Early stress tense 3

6.7K 1.1K 202
                                    

Banyak Teori mengenai bumi kita.
Kita tak pernah benar-benar tau akan semua tentangnya. Tentang Bumi yang menyimpan banyak keindahan didalamnya
Sekaligus, kejahatan yang tidak terduga.

.
.
.

"Kenapa gak bilang dari awal sih kalian?! Satu temen gue.... oh jangan! jangaaaan--Minho Hyung?!" Panik Hyunjin, kala lubang besar sudah tampak diujung kejauhan. Ia melihat Minho lebih dulu meluncur, dibelakang ada Changbin dan Jisung yang hendak menyusul. Jantung Hyunjin berdebar kencang, menyumpah serapahi dua saudaranya sekaligus orang suruhannya karna tidak mengabarinya lebih awal.

'Yang penting alihin dulu portalnya ke perbatasan selatan. Temen lo kita tolong nanti, gak ada waktu Hyunjin ki...

Bip...

Hyunjin menyimpan gawai tipisnya, cahaya infra hijau timbul dari perangkat kerasnya. Tanda bawah portal dua semesta akan tertutup sebentar lagi, hanya ada hitungan detik baginya untuk mengalihkan portal ke selatan sebelum Changbin dan Jisung juga ikut meluncur. Setidaknya lebih baik mengorbankan satu dulu dari pada tiga. Tidak mengorbankan secara hakiki, Hyunjin tak akan membiarkan satu temannya terluka sekalipun. Itu yang ia janjikan sejak awal.

"Sorry Minho hyung, lo harus jadi tumbal dulu buat sementara. Gue janji bakalan bebasin lo dari tahanan" Hyunjin memanfaatkan waktu. Lubang dihadapan tertutup, berganti pada lorong waktu yang serong kearah selatan. Ia menghela nafas lega, tatkala tubuh Jisung dan Changbin ikut menyerong keselatan diikuti dengan temannya yang lain, juga dirinya. Syukurlah mereka tidak menyadari Minho lebih dulu terjatuh pada perbatasan utara. Mungkin karna mereka menutup mata, apapun itu cepat atau lambat mereka akan menyadari Minho tidak ada bersama mereka.

Gawai tipisnya kembali muncul sinar infra hijau, timbul nama Jaemin disana. Ia berdecak kesal melihatnya. Lantaran penting, ia tetap merespon panggilan tersebut.

'HYUNJIN, Temen lo...?!" Kali ini Jeno yang memulai konversasi dengan panik. Hyunjin menghela nafas jengah. Kalau saja ia tepat waktu mengangkat panggilan Jaemin tadi, maka ia bisa memanfaatkan waktu untuk membelokan portal waktunya. Ia tak bisa menyalahkan dua saudaranya juga, tapi tetap saja ego Hyunjin tinggi.

"Gara-gara kalian! Paham!" Sentaknya, terdengar kekeh kecil dari bibir Jaemin disana. Oh ayolah, temannya akan menghadang bahaya dan mereka masih tertawa? Ingatkan Hyunjin untuk menceburkan dua wajah saudaranya di air es nanti.

'Gue sama Jeno tunggu diperbatasan selatan. Jaga temen-temen lo. Itu daerah yang bahaya. Hati-hati'

"Tau bahaya, kenapa gak lo pada kabarin gue dari awal? Temen gue jatoh duluan keperbatasan utara"

'Kita dapet kabar tiba-tiba Hyunjin, tadinya gue sama Jeno udah duluan kesini. Lo juga bukannya...

"Udahlah, gak usah diperpanjang. Tunggu gue disana"

Bip...

Lubang besar dipenghujung tampak, dirinya akan segera sampai pada tempat tujuan beberapa detik lagi. Dimatikannya perangkat keras dari quantum yang ia bawa, sistemnya harus mati tepat waktu sebelum para petinggi menyadari bahwa Minho bukan pemilik perangkat keras tersebut.

Tanpa ia sadari, Minho sedang dalam bahaya. Tidak, Hyunjin menyadari itu, tapi ia berusaha untuk tenang dan bungkam tak banyak bicara serta bereaksi lebih. Ia takut teman-temannya ikut panik dan berakibat fatal. Bagaimanapun, perbatasan selatan zona teritorial berbahaya dari pada utara.

.
.

🕄🕃🕄🕃

.
.

Parallel Universe -StrayKids ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang