Semesta punya cara sendiri bagaimana menyadarkan seseorang bahwasanya kita hanyalah ciptaan Tuhan yang paling kecil lebih dari pada butiran debu....
.
.
."Ayo masuk...." ujar si Park, kala pintu kapsul sudah terbuka otomatis sejak tadi.
Satu persatu dari mereka masuk. Hal yang mereka kagumi adalah, tempat duduk yang bergerak otomatis menyesuaikan jumlah dari penumpang kapsul tersebut. Ditambah memiliki kursi yang membuat mereka merasa lebih nyaman.
Selain itu, instrumen-instrumen dioperasikan dengan teknologi layar sentuh. memunculkan ingatan mereka soal film-film penjelajahan luar angkasa yang biasa mereka tonton. Dimana teknologi canggih berpadu dengan kenyamanan, dan desain minimalis yang apik dan modern.
Hyunjin juga sempat menjelaskan kalau kapsul ini sudah dirancang autonomous. Itu artinya kapten kapsul tidak harus melakukan banyak hal untuk mengendalikan. Namun bisa saja 'setir' diambil alih dan dikemudikan secara manual. Kapsul luar angkasa ini memiliki escape system, yang bisa digunakan jika terjadi situasi darurat baik saat peluncuran atau ketika eror dari system.
"Serius kita keluar angkasa?! Terus bajunya? Bukannya ada baju khusus?" Tanya Chan heran sekaligus rasa terkejutnya dengan penjelasan Hyunjin mengenai kapsul tersebut.
"Bukan, ini cuman buatan. Kalau kalian lihat pekerja yang ada di setiap lantai tadi, mereka yang mengatur system nya. Ini semua terkontrol. Bukan kita benar-benar ke luar angkasa. Jadi enggak perlu baju Astronaut, dan ini adalah Kala yang punya arti waktu. Dunia tersistem yang dirancang tanpa waktu. Maksudnya, untuk mengunjungi ruang angkasa itu butuh waktu dengan kecepatan cahaya. Tapi karna ini tersistem maka gak butuh adanya waktu yang lama" Hyunjin kembali menjelaskan.
"Iya, project antariksa kita hanya sampai galaksi kita Milky Way Galaxy. Karna memang segitu kemampuan kita, biasanya penduduk Agartha memasuki Dunia Kala pada saat mereka sedang dilanda masalah, mereka banyak yang kesana untuk sekedar menyadarkan diri" dilanjut dengan si Park yang kini duduk dihadapan dengan layar monitor yang sepertinya merupakan pengendali dari kapsul tersebut.
"Menyadarkan diri dari apa?" Tanya Felix.
"Kalau kita....
"Nanti kalian juga tahu, dan merasakan itu" Hyunjin mencelah kalimat si Park. Mengerti maksud Hyunjin, pria yang duduk di bangku kemudi kemudian mengangguk sambil tersenyum.
"Jadi intinya ini cuman settingan?" Jaemin mengajukan tanya, yang diangguki oleh Hyunjin.
"Keren banget intelligent kalian...." gumam Jeno.
"Hyunjin juga ikut membantu banyak...." ujar si Park, sedangkan yang dipuji secara tidak langsung hanya diam. Padahal teman-temannya sudah heboh bersorak.
"Nyesel bilang lo bodoh deh...." Kim Seungmin menoleh sambil memperlihatkan cengirannya.
"Halahh basi Min, basi...." respon Hyunjin yang di respon tawa oleh Seungmin.
"Tapi kok bisa yah...?" Gumam Felix bertanya-tanya. Rasa-rasanya agak tidak masuk akal dengan penciptaan dunia yang dibangun dengan teknologi tersebut.
"Permainan dari teknologi...." ujar Hyunjin yang mulai menyamankan diri di tempat duduknya.
Saat mesin mulai berbunyi, mereka memilih bungkam. Mencoba mengerti akan Dunia kala yang bagaimana bisa teknologi mampu membuat setting tentang adanya semesta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parallel Universe -StrayKids ✔
Science FictionTHE HOLLOW EARTH THEORY Bagaimana jika benar-benar dunia parallel ada? Karna nyatanya dunia kita menyimpan banyak misteri didalamnya. Mari pecahkan rahasianya, bersama delapan penglana yang membongkar sudut rahasia semesta....! ⚠ Bahasa Semi bak...