"Rasa untuk menerima diri sendiri lebih sulit dari pada menerima orang lain, ada kegelapan untuk tahu setitik terang yang katanya sungguh berharga untuk membentuk jati diri"
.
.
.Beomgyu tak pernah menyangka bahwasaya ia masih bertahan disaat rasa sakit disekujur tubuh terasa semakin menyakitkan, ia berharap akan mati di menit-menit kemudian. Nyatanya? Pandangan yang semakin memburam hanya dapat melihat sekelompok pria berpakaian hitam sedang bermain kartu, sesekali mereka tertawa terbahak. Ada Taehyung yang juga menyeringai menatap dirinya, seolah ia adalah objek yang bagus untuk dipandang. Meski, nyatanya mengerikan.
"Kenapa tidak lekas mati?"
Taehyung tertawa kecil, kemudian melempar satu kartunya ke meja yang sudah dihiasi botol-botol kaca hijau dengan kadar alkohol yang tinggi.
"Sudah aku katakan, aku sedang menikmati prosesnya...." ujarnya, yang kemudian menyilangkan kedua kakinya, menyandarkan tubuhnya kembali menatap Beomgyu yang terus meringis disana.
"Bagaimana jika Taehyun juga membodohimu?" Tanya yang lain, seraya ikut melempar satu kartunya dimeja. Taehyung melirik dengan pupilnya yang tajam, terkekeh kemudian sambil memainkan jemarinya.
"Dia tidak akan pernah bisa membodohi aku, dia yang akan membawa si pemilik quantum dan teman-teman bodohnya itu kesini" jawab Taehyung santai.
"Aku tidak bisa percaya sepenuhnya pada Chip yang kamu buat Taehyung. Karna itu tidak mempengaruhi alam bawah sadar mereka, barang kali Taehyun akan melakukan hal yang sama nantinya. Tapi, hanya alam bawah sadarnya yang merencanakan itu"
Perkataan rekannya, membuat Taehyung menegakan tubuhnya. Ahh... benar, kenapa ia tak berfikir kesana?
"Belum ada Chip yang mampu menguasai Manusia, hanya Chip quantum yang bisa menguasai Manusia. Dan kita belum mendapatkan itu sampai sekarang? Mau berapa lama lagi? Menunggu sampai orang-orang bodoh didalam sel sana menua?" Ujar rekannya yang lain. Taehyung hanya terdiam, meratapi kartu-kartu yang sepertinya sudah tidak ada lagi yang niat memainkan kartunya.
"Bukan, bukan itu masalahnya sekarang. Hutan di kawasan selatan tempat kita mengasingkan penduduk. Mereka sudah sampai disana" salah satu diantara mereka berujar.
"Aku mengirimkan satu Drone disana, sepertinya masa cairan itu sudah habis. Jadi ini menangkap gambar mereka ada disana. Taehyun sedang mengontrolnya" lanjutnya.
"Kalau gitu, kita samperin Taehyun" ujarnya yang lain seraya merapihkan jas nya. Lantas, mereka berdiri bersiap pergi.
"Ngapain?" Intrupeksi Taehyung yang menghentikan pergerakan rekan-rekannya.
"Memastikan" jawabnya. Taehyung berdecak kecil, namun tak dianggap oleh yang lain karna memang sudah biasa Taehyung seperti ini.
Pandangannya beralih pada Beomgyu disana, kasihan juga melihat korbannya tersiksa. Bukan kasihan akan penderitaan, tapi kasihan akan nasib pria itu yang berakhir tragis seperti ini. Sejujurnya, Taehyung bisa saja menarik tuas pada tali tembaga yang menarik tubuh Beomgyu. Membuatnya mati sekaligus memotong tubuhnya menjadi beberapa bagian tanpa merasakan sakit berkepanjangan disana, tapi rasanya itu kurang memuaskan bagi dirinya.
Botol kaca tersebut dituangkan kedalam gelas kecil, matanya sama sekali tak berpindah dari objek korbannya. Mengangkat gelas, dan menegaknya secara pelan. Merasakan aliran alkohol yang mulai mengalir di kerongkongannya. Sungguh, ia tak pernah merasakan kenikmatan seperti ini.
.
.🕄🕃🕄🕃
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parallel Universe -StrayKids ✔
Science FictionTHE HOLLOW EARTH THEORY Bagaimana jika benar-benar dunia parallel ada? Karna nyatanya dunia kita menyimpan banyak misteri didalamnya. Mari pecahkan rahasianya, bersama delapan penglana yang membongkar sudut rahasia semesta....! ⚠ Bahasa Semi bak...