Kala World (1)

3.7K 761 113
                                    

Semesta punya cara sendiri bagaimana menyadarkan seseorang bahwasanya kita hanyalah ciptaan Tuhan yang paling kecil lebih dari pada butiran debu....

.
.
.

Matahari asap atau smoky sun yang ada di Agartha perlahan mulai redup, berganti dengan gemintang di ruang terbuka. Park Jisung menjelaskan kalau Matahari asap terbentuk dengan sendirinya atau dalam kata lain memang sudah alam sendiri yang menentukan.

"Tapi Hyunjin bilang kalian sendiri yang menciptakan...." ujar Seungmin ditengah cerita Park Jisung yang menjelaskan hal-hal tak masuk akal di Agartha. Seperti kehadiran Smoky Sun ini tentunya.

"Sok tahu kamu Hyun....!" Lirik si Park pada Hyunjin yang memperlihatkan cengirannya.

"Asal nebak ajah kok, lagian kan gue fikir agak gak logis ajah gitu" belanya.

"Enggak semua yang ada di semesta bisa di nalar oleh logika makhluk hidup yang Tuhan ciptain" jelasnya, sedangkan yang lain mengangguk paham.

"Tau kok gue, ya maaf. Lagian mereka banyak tanya, gue jawab ajah asal asalan" ujar Hyunjin kembali, yang memilih menyadarkan tubuhnya pada sofa sambil menselonjorkan kakinya, kemudian memejamkan mata.

"Ajaran sesat lo!" Sarkas Jeongin pada Hyunjin. Tapi Hyunjin agaknya tidak perduli dengan ucapan yang lebih muda. 

"Waktu pertama kali kesini, setiap rumah punya televisi tapi kayaknya bukan deh, soalnya di taro di pelataran rumah. Itu apa?" Felix bertanya, pada Park Jisung yang kini tengah sibuk pada buku jurnal yang tidak mereka ketahui isinya.

"Loh? Hyunjin gak jelasin?" Baliknya bertanya.

"Mager ah, lagian tar juga mereka tau" si Hwang yang sedang bersantai menjawab. Tanpa membuka kelopak matanya.

"Itu Chronovisor namanya...." Taehyun datang tiba-tiba sambil membawa tumpukan kertas cukup banyak dan memberinya pada si Park.

"Makasih..." ungkap si Park dan Taehyun mengangguk.

"Kamu ajah jelasin. Aku harus ngasih berkas ini ke ruangannya Wojin Hyung. Sepertinya dia sibuk belakangan ini, banyak rumah yang harus di renovasi beserta fasilitas disini yang rusak" jelasnya sambil kerepotan membawa barang yang hendak ia bawa.

"Mau gue bantu gak?" Si Han menawarkan dirinya.

"Enggak usah, bisa kok. Aku juga cuman sebentar. Habis aku balik, kita ke Dunia kala. Seperti yang aku janjiin dari awal" tolaknya yang hanya diangguki si Han.

Selepas kepergian wakil dari Wojin itu, mereka menatap Taehyun lekat. Terutama Felix yang sangat tertarik dengan mesin tersebut.

"Jadi Chronovisor mesin yang dapat memperlihatkan kejadian masa lalu untuk menganalisis momen-momen penting dalam sejarah. Potensi yang ada untuk menyelesaikan permasalahan yang ada pada masa sekarang...." jelas si Taehyun. Yang lain hanya mengangguk-angguk terkecuali Minho. Mahasiwa Hukum yang paling buta dengan situasi disini sejak awal.

"Apasih? Gak paham!" Keluhnya.

"Jadi itu kaya transmisi antara dua waktu? Maksudnya bisa pergi ke masa lalu gitu?" Tanya Changbin.

Parallel Universe -StrayKids ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang