⚠️ aku gak tau ini sedih buat kalian atau biasa ajah, tapi cukup sedih buat aku karna sampe nangis. Tapi coba kalian baca ini saat keadaan sepi, setel lagu apapun yang bagi kalian itu sangat sedih.
____________________________________
'Segala sesuatu yang amat terlihat menakutkan akan benar terjadi menakutkan, jika selalu memprediksikan apa yang terjadi setelahnya. Dan taruhan yang akan di terima keseluruhannya adalah rasa Kehilangan....'
.
.
.'
Harusnya dua hari yang lalu Felix sudah sadar, tapi racunnya tidak keluar dari tubuhnya.....'
'Kenapa bisa begitu...?!'
'Felix nyaman ada di alam bawah sadarnya....'
Gelisah dan untaian kalimat resah terdengar, seseorang disampingnya menoleh dengan tatap sendu seolah paham bagaimana rasa sakit yang di alami sang kakak. Ekspresinya hanya tersenyum kecut mendengar haru di dimensi yang lain, Felix tidak tahu bagaimana caranya ia bangkit dari kesadaran dalam mimpi panjangnya.
"Kak, gak mau bangun? Kasihan mereka..." sentuhan ringan telapak tangan di kulitnya yang terasa dingin, Felix tahu sang Adik menunggu jawaban darinya.
"Kakak enggak tahu...." hanya itu kalimat yang terlontar dari bibirnya. Desah tertahan dapat Felix dengar di bibir sang Adik. Pakaian putih milik sang Adik yang menimbulkan cahaya tersibak oleh hembusan angin, Felix memilih memejamkan matanya menikmati udara segar meski itu bukan dimensi nyata miliknya.
"Sampai kapan kakak hidup kaya gini? Aku sedih lihatnya...." adalah konversasi yang Felix hindarkan saat ia kembali bertemu sang Adik, meski hanya dalam mimpi. Felix sekedar ingin melepas rindu, tak ingin banyak mengungkit kejadian yang membuat ia berubah.
"Kakak enggak boleh kaya begini terus, ka Felix berhak bahagia...."
"Sampai kapan hidup ka Felix diselimuti rasa bersalah...? Apa pelarian kakak gak cukup jauh untuk menghapus luka....?"
"Aku sudah tenang, kenapa hidup kakak enggak tenang sampai saat ini...?"
Diam, lagi-lagi Felix hanya mampu diam. Felix semakin takut dengan menyuarakan suaranya. Ia tak ingin seperti ini, ini menyakitkan. Tapi kenapa orang lain mempermudah dengan mengatakan bahwa dirinya bisa, dirinya mampu. Tapi itu bagaikan perang melawan diri sendiri. Ia tak bisa melakukan itu, semuanya menyakitkan.
"Kenapa sih kak? Kenapa kakak kaya begini?"
"Aku enggak tahu...." suara berat yang parau, menandakan keputus asaan di hidupnya.
"Kamu meninggal karna aku, Ibu meninggal karna depresi kamu pergi, Ayah meninggal karna depresi kehilangan Ibu. Lalu aku? Aku ditinggalkan, semakin berusaha tegar akan semakin sulit untuk bertahan tanpa siapapun. Kejadian buruk kamu yang tertabrak, Ibu yang menangis dan Ayah yang tak lebih bagaikan orang gila. Itu semua menghantui, sakit...." Felix berkata, memukul dadanya yang terasa sesak. Benaknya kembali liar merekam kejadian mengerikan itu.
"Kamu tahu? Hidup dalam kepura-puraan dan kebohongan itu sangat menyiksa..."
Satu hal yang sudah Felix sadari sejak awal kejadian ini mulai terjadi, perlahan dinding pembatas yang menghalangi kebersamaan Felix dan teman-temannya mulai hancur. Tiga tahun berlangsung tanpa ada kejujuran yang benar-benar serius di dalamnya, dan mereka hanya hidup dengan rotasinya masing-masing. Terutama ia, Hyunjin, Minho dan Seungmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parallel Universe -StrayKids ✔
Science-FictionTHE HOLLOW EARTH THEORY Bagaimana jika benar-benar dunia parallel ada? Karna nyatanya dunia kita menyimpan banyak misteri didalamnya. Mari pecahkan rahasianya, bersama delapan penglana yang membongkar sudut rahasia semesta....! ⚠ Bahasa Semi bak...