Sabda Alam

119 17 1
                                    

"Yang, aku tinggal enggak apa-apa, ya. Jangen kangen, cuma seminggu, kok," ucap Ryan ke Alea.

Dua sejoli SMA itu baru aja jadian. Tapi, Ryan yang anak pramuka harus ikut acara Jambore Nasional di luar kota selama seminggu.

"Iya, Yang. Kamu semangat, ya, semoga sekolah kita menang!" sahut Alea, wajahnya cemberut.

"Emm... jangan cemberut, dong. Aku pasti bakal kangen berat deh, sama kamu," sambung Ryan dengan raut muka absurd, "tapi, setiap aku kangen pasti bakal langsung terobati," katanya lagi.

"Kok gitu? Kan, enggak ada akunya." Alea belum ngerti.

"Eh, tahu enggak? Bagiku, kamu itu adalah sabda alam, Yang," jelas Ryan.

"Maksudnya?" tanya Alea.

"Iya, kamu itu adalah cintaku, alamku. Misal kalau kangen wajahmu, aku tinggal lihat bulan, pasti kangenku langsung ilang." Ryan mulai gombal.

"Kok gitu?" Alea mulai sumringah.

"Iya, soalnya kamu sama rembulan itu sama. Sama-sama bersinar dan terang di hatiku."

Ryan nyengir. Pipi Alea bersemu.

"Terus, kalau aku kangen senyummu, aku tinggal lihat bunga mawar," ucap Ryan lagi.

"Kok gitu?" tanya Alea.

"Iya, soalnya senyummu sama mawar itu sama. Cantik dan merekah."

Alea makin kencang megangin kursi. Takut terbang.

"Terus, kalau kangen suaramu, aku tinggal ngerasain angin yang berdesau-desau di bumi perkemahan."

Ryan semakin menjadi. Alea ketagihan.

"Kok gitu?" tanyanya.

"Karena, suaramu dan angin itu sama, sama-sama lembut dan menyejukkan hatiku."

Kyaaa! Sekarang Alea beneran terbang ke atas awan.

"Dan kalau aku kangen sama sorot matamu, aku bakal lihat ..."

"Pelangi, kan? Karena ada pelangi di mataku, kan?" Alea main serobot karena udah enggak tahan lagi sama gombalannya Ryan.

"Bukan, Yang. Tapi, aku bakal lihat belekku." Ryan buru-buru jawab sebelum diserobot lagi.

"Kok gitu?" Alea makin enggak ngerti.

"Iya, Yang. Karena belekku sama kaya belek yang ada di matamu."

Ryan nyengir lagi. Alea masuk rumah. Ngaca. Nangis. Marah.

"Mulai sekarang kita putus!" teriaknya kemudian.

Ryan bingung. Cewek kok gitu? Padahal kan, aku jujur, batinnya.

-end-

Apaan dah? Jangan lupa voment, ya!

AlohomoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang