Lolipop Qiya

66 9 0
                                    

Qiya memerhatikan sepatu Kak Vea sungguh-sungguh. Ada banyak semut yang keluar masuk dari sepatu Kak Vea. Tiba-tiba dia ingat pelajaran agama di sekolah tadi. Bu Guru bilang kalau kita itu harus baik pada sesama makhluk. Tidak terkecuali dengan hewan.

"Pada waktu Nabi Sulaiman dan bala tentaranya melewati sebuah lembah, pimpinan semut berkata pada anak buahnya." Bu Guru berkisah, "Hai, anak buahku, ayo kita menyingkir. Tentara Nabi Sulaiman mau lewat, nanti kita bisa terinjak," lanjut Bu Guru lagi.

Nabi Sulaiman yang bisa mengerti bahasa semut pun tersenyum. Beliau lalu memerintahkan bala tentaranya untuk berhenti, dan berkata pada pimpinan semut tadi, "Lewatlah, Semut. Kami tidak akan menginjakmu," ucap Nabi Sulaiman.

Akhirnya, semut dan anak buahnya pun kembali berjalan tanpa rasa takut. Ah, Nabi Sulaiman baik sekali. Kak Vea juga. Buktinya, Kak Vea memberi makan semut-semut ini di sepatunya. Qiya juga ingin seperti itu. Aha! Qiya berjengit. Dia punya ide brilian.

Diambilnya permen lolipop kesukaannya yang baru saja dibelikan Bunda. Seplastik penuh. Lalu, dibuka dan disebarnya permen itu ke seluruh penjuru ruangan. Buat makan semut-semut, biar mereka yang ada di ruang TV tidak perlu jauh-jauh ke ruang tamu, dan sebaliknya, batin gadis tujuh tahun itu.

Setiap ruangan kini dipenuhi lolipop yang tercecer di lantai. Tak menunggu lama, semut-semut pun berdatangan. Mengerubuti lolipop-lolipop Qiya.

"Assalamualaikum ...." Bunda menguluk salam, baru pulang mengajar.

Qiya berlarian menyambut Bunda ke depan pintu. Girang sekali dia. "Waduh, anak Bunda kok, kelihatannya senang sekali, ada apa, Nak?" tanya Bunda penasaran.

"Iya, Bund. Qiya baru saja melaksanakan perintah Bu Guru. Berbuat baik pada sesama makhluk," jawab Qiya polos.

"Oh, iya? Memangnya Qiya ngapain?" sahut bundanya lagi.

Qiya segera menarik Bunda masuk ke ruang tamu. "Itu, Bunda, Qiya kasih makan semut. Di semuuua ruangan!" ujarnya sambil menunjuk ratusan semut yang sedang asik memanggul lolipop.

"Masyaallah, Qiya!" Bunda menepuk keningnya melihat lantai rumah dipenuhi lolipop dan semut-semut hitam. Mau marah sebenarnya, tapi saat senyum putrinya merekah sempurna, Bunda jadi urung.

"Qiya memang baik, ya. Kalau begitu sekarang bantu Bunda bersih-bersih, yuk. Setelah itu kita kasih makan semut-semut lagi di tempat yang benar," kata Bunda sembari tersenyum.

-end-

Duh, kasih voment buat Qiya, ya! :D

AlohomoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang