Buat Ayah dan Bunda

90 11 2
                                        

Aku sebal sama Ayah dan Bunda. Kalau kuajak main, mereka selalu menolak.

"Sebentar ya, Sayang, Bunda harus ngejar deadline." Begitu katanya.

Ayah juga bilangnya sama, "Najma main sendiri dulu ya, Ayah masih banyak deadline."

Huh! Sebenarnya deadline itu apa, sih? Kok ada banyak dan ngejar-ngejar segala? Pas aku tanya sama Ayah, Ayahnya malah bingung. Terus aku tanya Bunda, katanya deadline itu adalah batas akhir pengumpulan pekerjaan. Kalau nggak dikumpulkan nanti nggak dapat uang. Ah, aku nggak ngerti. Pusing.

Kalau nggak sibuk sama deadline, Ayah dan Bunda pasti sibuk sama HP-nya. Lagi makan bareng mainan HP, nonton TV bareng mainan HP, mau tidur mainan HP, lagi masak pun Bunda juga mainan HP. Apa buat orang dewasa itu deadline sama HP penting sekali, ya?

Eh, tapi nggak, kok. Buktinya, Tante Cantik ini selalu punya waktu buat ngajak aku main. Nggak pernah sibuk sama deadline atau HP-nya. Tante ini suka nungguin anak-anak pas pulang sekolah, terus ngajak anak-anak main ke rumahnya.

Hari ini aku juga ikut ke rumah Tante Cantik. Wah, aku senang sekali karena di rumahnya itu banyak anak-anak sepertiku. Tante Cantik pasti sayang deh, sama anak-anak. Buktinya lagi, aku dibeliin es krim, gulali, bahkan boneka. Nggak kaya Ayah sama Bunda yang marahin aku dulu kalau aku minta jajan dan mainan.

Pas lagi main sama aku, tiba-tiba HP Tante Cantik bunyi.

"Sebentar ya, Sayang, Tante angkat telepon dulu," katanya.

Huh! Aku sedih. Pasti Tante juga mau ngobrolin deadline. Eh, tapi nggak, kok! Aku dengar Tante Cantik bilang ginjal-ginjal sama orang yang telepon dia. Jual ginjal katanya.

Eh, aku baru tahu kalau ginjal itu bisa dijual. Sebenarnya aku nggak tahu ginjal itu apa dan gunanya buat apa. Tapi, Bunda bilang kemarin Kakekku meninggal karena tubuh bagian dalamnya sakit. Nama tubuh bagian dalam itu ginjal. Aku jadi tahu sedikit kalau ginjal itu ada di dalam tubuh dan nggak boleh sakit.

"Tante jualan ginjal?" Aku tanya pas Tante sudah nggak telepon lagi.

Tante Cantik kaget dengar pertanyaanku, terus senyum lagi kaya biasa.

"Tahu dari mana kamu Sayang, kok ngomongnya begitu?"

"Tante, apa kalau jual ginjal itu bisa dapat uang?"

Tante Cantik malah tertawa.

"Kok Tante malah ketawa? Tante, apa semua manusia punya ginjal? Kalau aku sudah punya ginjal belum? Kalau sudah aku mau jual saja Tante, biar aku dapat uang. Uangnya mau kukasih sama Ayah dan Bunda, biar mereka mau main sama aku, nggak cari uang terus."

Tante Cantik senyum. Lebar sekali, sampai bikin aku takut.

"Wah, bisa, Sayang. Ayo, Tante bisa bantu kamu sekarang juga. Ginjal anak umur tujuh tahun kaya kamu masih bagus sekali, Sayang. Kamu pasti dapat uang banyak buat Ayah dan Bunda," katanya.

Yeay! Aku senang sekali. Tuh, kan, apa kubilang? Tante Cantik memang baik. Dia langsung ngajak aku pergi ke tempat orang jualan ginjal. Nanti ginjalku mau kujual di sana, dan uangnya buat Ayah sama Bunda. Mereka pasti bakal senang juga, kan?

-end-

Beri waktu untuk mereka :)

AlohomoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang