Bullying

97 14 0
                                    

"Jadi, kenapa Anda melakukan ini, saudara Sam?" Pak Polisi masih terus menyelidik. Kasus seperti ini kerap ia temui. Bullying mahasiswa senior yang berakhir dendam kesumat dari juniornya. Tapi, biasanya hanya mentok sampai tonjok-tonjokan, tidak sampai berujung kematian.

"Dia selalu bully saya, Pak. Dia bilang saya banci lah, jalang lah, banyak, Pak," sahut Sam. Pak Polisi mengernyit. "Cuma karena itu, kamu sampai tega berbuat begini pada Andi?"

Sam mendengus. "Pak, dia selalu suruh saya bikin tugas-tugasnya, bahkan skripsinya. Begini-begini otak saya jalan, Pak. Enggak kaya dia yang selalu bolos kuliah dan nilainya melulu E."

"Dari ceritamu, kalian sepertinya akrab?" tanya Pak Polisi lagi. Sam menyerah. Baiklah, dia akan mengatakannya.

"Saya dan dia memang berhubungan, Pak. Malam itu saya lagi stres karena habis putus sama Gea, pacar saya. Tapi dia maksa saya, Pak. Raba-raba, dan segala macam. Saya pikir dia melakukan pelecehan seksual sama saya, Pak. Saya hilang kesabaran, jadi saya tusuk saja dia pakai pisau. Saya enggak nyangka dia bakal mati, Pak Polisi."

Pak Polisi geleng-geleng kepala. "Jadi, kamu ini homo?" tanyanya.
Sam mengangguk pelan. Sembari mencondongkan tubuhnya, Pak Polisi berbisik lirih pada Sam, "Kalau begitu kita usut kasus kamu ini di hotel," katanya, "sambil bersenang-senang." Pak Polisi mengerling manja.

-end-

Jangan lupa voment, ya! :D

AlohomoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang