Happy Reading🌼
Jangan lupa vote and komen ya
Typo bertebaran!
***
Sepi. Itu lah yang menggambarkan suasana Rumah Dara di pagi hari ini.
"Bunda udah makan belum ya" Gumam Dara.
Dara berjalan pelan menuju meja makan. Di lihatnya meja makan yang sepi, tidak ada Bundanya.
"Bunda kemana ya?" Tanya nya sendiri.
Apa belum bangun?. Batin Dara.
Dengan memberanikan diri, Dara berjalan menuju kamar Bundanya.
Tok Tok
"Bun"
Tok Tok
"Bunda" panggilnya sekali lagi.
"Ko ga ada si" Gumam nya.
Dara berbalik menuju meja makan untuk sarapan.
"Meningan gue sarapan dulu" Ucapnya.
Saat tangan nya hendak mengambil roti, suara deheman menghentikan pergerakan tangannya.
Khemm
"Bu-bunda" Terbata Dara.
"Mau apa kamu?" Tanya Anna dengan nada Dingin.
"Ng-nga Bunda, Da-dara belum ambil sarapannya ko" Jawab Dara sambil menunduk.
Anna menatap Dara sinis, "Ngapain kamu di sini Hah!" Bentak Anna.
Dara yang di bentak hanya bisa diam, tubuhnya bergetar takut akan kemarahan Bundanya.
"JAWAB!"
"Ma-mau Sa-sarapan Bunda" Jawab Dara terbata bata.
"Cuih, saya ga sudi satu meja sama anak pembawa sial kaya kamu" Murka Anna.
Dara hanya menundukan kepalanya, matanya memerah siap mengeluarkan cairan bening yang sudah menumpuk di pelupuk matanya.
"Maaf" Lirih Dara.
"Lagian buat apa sekolah Hah!, buang buang duit aja" Amuk Anna.
"Meningan kamu kerja sana, dapet duit dari pada sekolah cape aja yang dapet" Lanjut Anna.
"Pendidikan itu penting Bun" Jawab Dara mantap.
Plak
"Berani ngejawab kamu ya!" Bentak Anna.
Dara memegang pipinya yang panas itu, entah ini tamparan yang ke berapa yang di berikan Bundanya itu.
"Nafsu makan saya hilang gara gara kamu" Ucap Anna sambil melangkah menjauhi meja makan.
Dara langsung bersimpuh di atas lantai. Pertahanan nya runtuh, cairan bening itu keluar.
"Hiks.. hiks..salah Dara apa si Bun hiks.. hiks.." Tangis Dara pecah seketika.
***
Kringg Kringg
Suara bel masuk berbunyi seantero sekolah Garuda. Para murid berbondong bondong masuk kedalam kelas masing masing.
"Heh kalian masuk ke kelas" Teriak Pa Dadang guru killer di SMA Garuda.
Seolah tuli oleh teriakan Pa Dadang Raka dkk, tetap melanjutkan makan yang ada di hadapan mereka.
"Heh kalian budek ya!" Bentak pa Dadang.
"Kita denger ko pa" Acuh Angga.
"Terus kenapa kalian diem aja hah?" Murka Pa Dadang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara (REVISI)
Teen FictionJangan lupa follow sebelum membaca:* Ini tentang bagaimana Dara Alexia menjalani kehidupnnya, kehidupan yang tadinya tentram dan damai berubah menjadi rumit akibat datang nya si kutub ke kehidupannya. Tentang bagaimana cara Raka Dirgantara memasuki...