Happy Reading🌼
Jangan lupa vote and komen ya
Vote dari kalian sangat berharga bagi aku
Typo bertebaran!!!
***
"Kenapa bang, ko kaya lagi banyak pikiran?" Tanya Dera Ibunda Raka.
"Hah, ngga ko Bun" Ucap Raka menyakinkan.
"Ya udah, kalo ada apa-apa bilang sama Bunda ya" Dera tersenyum tulus.
"Iya Bundaku yang cantik" Gurau Raka.
Bunda Dera hanya menggelngkan kepalanya "Nasi gorengnya di makan nanti keburu dingin" Titah Dera.
Raka hanya mengangkuk sebagai jawaban Bundanya.
"Pagi All" Ucap Seorang pria paruh baya.
"Pagi juga Yah"
"Pagi Mas"
Kedua perempuan tersebut membalas sapaan Sean, Ayah Raka dan Rasi. Raka hanya diam menikmati sarapannya.
"Bang" Tegur Dera.
"Aku berangkat Bun, Assalamualaikum" Pamit Raka.
"Waalaikumsalam"
Sean hanya menghela napas melihat kelakuan putra sulungnya tersebut.
"Sabar ya Mas" Ucap Dera sambil mengelus punggung tangan Sean.
"Semoga Raka mau memaafkan mas" lirih Sean.
Rasi hanya diam menikmati sarapannya, tidak mau ikut campur urusan orang dewasa tersebut. Walaupun dirinya tau apa yang membuat Abangnya bersikap seperti tadi.
"Rasi berangkat ya, Assalamulaikum"
"Waalaikumsalam"
"Hati hati ya sayang" Teriak Dera.
"Iya Bunda" Balas Rasi berteriak.
***
Shit
Raka terus saja mengumpat, membuat para sahabatnya bingung, ada apa dengan Raka hari ini.
Sikapnya kadang berubah ubah, kadang kalem, kadang dingin, kadang kaya cewe PMS.
Sebenarnya Raka ini mempunyai kepribadian ganda atau apa?.
"Lo kenapa si" Jengah Angga melihat tingkah laku Raka.
Raka hanya menggelengkan kepalanya sebagi jawaban pertanyaan dari Angga.
"Lo kaya orang ling lung tau ga" Ucap Damian.
"Ho'oh, ke orang kurang obat" Tambah Davin.
Raka memandang Davin tajam, yang di tatap tajam hanya cengengesan saja.
"Peace bos" Ucap Davin.
Raka hanya mendengus, kemudian bangkit dari duduknya ketika matanya melihat gadis songong memasuki kawasan sekolah.
"Mau kemana?" Tanya Davin.
Raka tidak menjawab pertanyaan Davin, saat ini foukusnya hanya kepada Dara.
Langkah Dara terhenti ketika ada yang memegang pergelangan tangannya. Menutar badannya kebelakang untuk melihat siapa yang memegang pergelangan tangannya.
Matanya membelak sempurna ketika melihat siapa yang menahan pergelangan tangannya.
"Lepasin" Ucap Dara sambil berusaha melepaskan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara (REVISI)
Teen FictionJangan lupa follow sebelum membaca:* Ini tentang bagaimana Dara Alexia menjalani kehidupnnya, kehidupan yang tadinya tentram dan damai berubah menjadi rumit akibat datang nya si kutub ke kehidupannya. Tentang bagaimana cara Raka Dirgantara memasuki...