12

244 12 0
                                    

Happy Reading🌼

Jangan lupa vote and komen ya

Vote dari kalian sangat berharga buat aku

Typo bertebaran!!!

***
Ntah bagaimana caranya, Raka maupun Dara tidak ada yang tahu. Satu sekolah di hebohkan dengan gosip kalu Raka dan Dara mempunyai hubungan.

Itu semua gara gara ada seseorang yang menyebar poto mereka berdua yang sedang berpelukan di roftoop sekolah tadi pagi.

"DARAAAAAAAA" Teriakan itu menyambut Dara ketika dirinya memasuki kelas.

"EMANG BENER LO UDAH JADIAN SAMA KA RAKA?" Tanya Jesisca heboh.

"Berisik" Ketus Dara.

"Jawab dong Dar jangan bikin penasaran" Paksa Athala.

Semua siswa yang ada di dalam kelas mengalihkan perhatiannya kepada Dara. Menunggu nunggu jawaban Dara atas berita barusan.

Apakah benar Raka dan Dara mempunyai hubungan? atau tidak.

Dara duduk di bangkunya, ke tiga sahabat Dara mengerubungi meja Dara membentuk lingkaran.

"Jadi?" Tanya Adel.

Dara menjawab dengan gelengan kepala. Pikirannya amburadul, ini semua gara gara cowo sinting tersebut.

Dara pun di buat dibingung, kenapa dirinya menceritakan masalah keluarganya dengan begitu gambalang kepada Raka?

"You are mine Dara"

Kalimat tersebut terngiang ngiang di kepalanya, menggelengkan kepalanya dengan kuat untuk menghilangkan ingatan tersebut.

"Lo kenapa sih, kaya orang gila" Celetuk Jesisca.

"Gue mau nanya nih" Ucap Dara.

"Apaan?" Serobot Athala.

"Kalu ada yang ngomong you are mine ke kita itu artinya apa?" Tanya Dara polos.

"ITU ARTINYA LO MILIK DIA BEGO" Teriak Jesisca.

Dara menoyor kepala Jesisca "Santai dong, jangan teriak juga"

"Siapa yang bilang gitu?" Tanya Adel penasaran.

"Jangan jangan Ka Raka ya" Tuduh Athala.

Dara merasakan jantungnya yang berdegub kencang, ada apa ini?. Apakah dirinya mempunyai riwayat penyakit jantung?

Ok piks, sepertinya Dara harus ke Rumah Sakit setelah pulang sekolah.

"Dar" Ucap Adel sambil memegang bahu Dara.

"I-iya, kenapa?" Tanya Dara.

"Ck bengong aja lo" Decak Jesisca.

"Ayo dong jelasin yang tadi Dar" Desak Athala.

"Ck kalian berisisk" Balas Dara.

***

Raka pov

Bego. Itu kata yang pantes buat gue, kenapa gue maen bilang aja you are mine ke Dara si. Dasar tolol.

Arghhhh

Bego Raka bego, ini juga kenapa sama jantung gue kenapa dag dig dug gini si.

"Rak" Panggil Davin.

Gue menatap Davin yang berada di depan gue.

"Gue tau lo ganteng, banyak di kejar kejar cewe" Lanjutnya.

Gue menaikan alis sebelah, apa maksud ucapan Davin barusan.

"Cewe cantik banyak sob, tapi kenapa lo malah milih si neng" Ucap Davin.

"Neng?" Tanya Angga.

"Iya" Balas Davin.

"Maksud lo?" Tanya Gue.

"Maksud gue, neng itu si mba kun kun" Jelas Davin.

"Bisa ngga sih, jangan keluarin keahlian lo di saat kaya gini" Sewot Damian.

Yap, Davin itu mempunyai keistimewaan tersendiri, dia bisa melihat mahluk halus dan bisa menerawang.

Berbeda dengan Damian, walaupun mereka kembar tapi Damian tidak memiliki kemampuan seperti itu.

Raka pov end

"Gue serius, tuh di belakang Raka ada si neng" Jelas Davin.

"Lo usir sono, ngeri gue" Ucap Angga ngeri.

"Huss, sono neng sahabat saya udah ada pawangnya, apalagi pawangnya galak dan lebih serem dari situ" Usir Davin.

Mulut Davin komat kamit, ntah berbicara apa tidak ada yang tahu. Setelah Davin selesai komat kamit hantu tersebut akhirnya pergi.

"Si neng nya udah pergi"  Ucap Davin.

Angga dan Damian menghembuskan nafas lega, pasalnya walaupun badan mereka besar tapi tetap saja  takut akan hal yang berbau mistis.

Berbeda dengan Raka, dirinya terlihat sangat tenang tidak ada rasa takut yang terpancar dari wajahnya.

"Heh Rak, emang bener ya lo ada hubungan sama Dara?" Tanya Damian penasaran.

"Iya Rak, gue kepo ini soalnya anak anak pada heboh sama berita satu ini" Tambah Davin.

"Bener Rak?" Tanya Angga.

"Ga tau" Balas Raka.

"Ga tau gimana, masa lo yang ngejalin hubungan lo nya ngga tau" Ucap Davin ngegas.

"Kalo ngga ada buat gue aja Rak, lumayan Dara cantik" Mulut buaya Damian angkat bicara.

Raka memandang Damian tajam "berani gue hajar"

"Heheh peace, cuman becanda doang" Cengenges Damian.

"Perjuangin Dia Rak, gue yakin dia bisa bikin lo bahagia" Ucap Davin tiba tiba.

Raka memandang Davin bingung, kenapa Davin seolah tau kalau Dara bisa membuat dirinya bahagia, ah iya hampir saja dirinya lupa manusia di depannya ini kan bisa menerawang.

"Tapi lo juga harus hati hati, banyak saingannya bro" Tambah Davin.

"Serius lo tong?" Tanya Damian penasaran.

"Yang gue rasain si gitu, cuman ya ga tau kedepannya kaya gimana kan yang tau cuman Allah" Ucap Davin.

"Jadi gimana Rak, lo serius sama si Dara Dara itu apa ngga?" Tanya Angga yang sedari hanya mendengarkan pembicaraan mereka.

Raka diam masih larut dalam pikirannya, apakah dirinya harus benar benar serius dengan ucapannya kepada Dara atau tidak?

"Ngga ada salahnya untuk mencoba kan" Ucap Raka.

***
Halooooo aku backkkk

Maaf ya up nya lama heheh, tergantung mood si kalo nulis cerita.

Next or no?

Gimana seru ngga, maaf ya kalo kurang seru atau gimana cerita perdana si

Jangan lupa vote and komen ya

See you next chapter♡

 Dara (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang