24

154 11 3
                                    

Hai hai haiii balik lagi nih wkwk

Gimana kabar kalian? Baik? Baik dong hehe

Happy Reading gays🌼

Jangan lupa vote sama komen ya biar aku makin semangat ngetiknya oke

***

DARA POV

"Jadi?" Tanya Gue

Raka memandang Gue dengan sorot mata teduhnya. Duh jantung diem dulu jangan disko malu kan kalo Raka sampe denger.

"Cium" Ucap Raka.

"HAH?!" Pekik Gue kaget.

Ya gimana ngga kaget, dia tadi tiba-tiba narik tangan gue dan bawa gue ke taman dan cuman mau bilang cium doang, gila.

"Ka-kamu minta di cium?" Tanya Gue.

Raka menghembuskan nafasnya pelan, apa perkataan gue salah?

"Jelasin" Pinta nya.

Kening gue berkerut jelasin? Jelasin apaan ya ampun nasib punya cowo dingin tuh kaya gini ya.

"Jelasin apa?"

"Cium"

"Hah, jelasin cium gitu?"

Raka menghela nafasnya pelan "Dengerin baik-baik, Aku ga bakal ngulang perkataan Aku lagi, kemarin malam Aku liat kamu lagi ciuman sama Rey di depan rumah kamu"

Gue ngerjapin mata beberapa kali, anjir tadi yang ngomong panjang kali lebar itu beneran Raka?

"Ka-kamu ngomong panjang banget"

Ekspresi muka Raka semakin datar, ok ok seperti nya sekarang dia lagi serius. Otak gue langsung mencerna ucapan Raka barusan gue ciuman sama Rey? Kapan? Perasaan gue ga pernah ciuma sama Rey. Oh iya gue inget, Raka pasti salah paham sama gue.

"Kamu salah paham, Aku sama Rey ngga ciuman dia cuman niupin mata aku yang kelilipan"

Dara Pov end

Mimik muka Raka menunjukan bahwa dirinya masih belum percaya sepenuhnya.

Dara menggenggam tangan Raka "Kalo kamu masih belum percaya, Aku bisa bawa Rey kesini buat yakinin kamu"

Raka menghembuskan nafasnya pelan "Aku percaya sama kamu, maaf"

"Maaf buat apa? "

"Udah nuduh kamu yang ngga - ngga"

Dara tersenyum lembut " Ngga papa ko , Aku ngerti perasaan kamu kaya gimana"

Raka menarik Dara kedalam pelukannya, menaruh dagunya di atas kepala Dara.

"Jangan pernah tinggalin aku" Gumam Raka.

Senyum Dara perlahan memudar, bisakah? Dara menarik nafas perlahan.

Mengukir senyum manis nya kembali , tangan nya terangkat untuk mengelus punggung lebar Raka.

"Aku ngga bisa janji, tapi bakal aku usahain semampu aku oke" Ucap Dara.

***

Rey, atau lebih tepatnya Reyhan Adijaya. Tangannya terangkat memegang dada sebelah kiri tepat di jantung nya.

"Kenapa rasanya sakit?" Tanya Rey pada dirinya sendiri.

"Apa mungkin perasaan ini belum hilang?"

Rey tersenyum miris " Ck, kenapa si gue bodoh banget, bisa - bisa nya gue cinta sama orang yang sama sekali ngga cinta sama gue"

"Bodoh Rey lo itu bodoh" Maki Rey pada dirinya sendiri.

"Akhh" Jerit Rey sambil menjabak rambutnya.

"Bajingan"

Rey melangkahkan kaki nya meninggal kan taman dimana diri nya sedari tadi memperhatikan dua orang yang sedang mabuk cinta.

Yap benar, dari beberapa menit yang lalu Rey memperhatikan dua insan tersebut,  Dara dan Raka.

***
"WOI PA DADANG WOI,PA DADANG MASUK CEPET!" Teriak Damian.

Seketika anak - anak yang berada di luar kelas langsung berbondong - bondong untuk segera masuk.

Kelas yang tadinya berisik pun langsung hening seketika. Mereka masih sayang nyawa kalo harus berhadapan dengan Pa Dadang guru killer nya SMA Garuda.

Mereka sudah duduk dengan rapih, sudah siap menunggu Pa Dadang yang katanya akan masuk ke kelas.

Damian yang melihat muka pucat dan tegang dari teman - teman nya seketika menyemburkan tawanya.

"HAHAHAH WOI ANJING ADUH SETAN NGAKAK HAHAHAH" Tawa Damian pecah seketika

Seketika muka pucat dan tegang mereka di ganti dengan muka merah menahan amarah. Sial, mereka berhasil di kerjai oleh Damian.

"Aduh... hahah cape haha itu haha muka kalian lucu banget haha" Tawa Damian masih terus terdengar.

Dalam hitungan ketiga tawa Damian terganti dengan teriakan kesakitan.

"ANJING WOI SAKIT, AMPUN TELINGA GUE"

"ADUH HEH RAMBUT BADAI GUE RUSAK JANGAN DI TARIK"

"WOI TOLONGIN" Teriak Damian meminta bantuan kepada Davin dan Angga.

Davin dan Angga melangkahkan kaki nya keluar kelas, meninggalkan Damian yang sedang di amuk oleh para macan betina. Jika kalian mencari Raka, maka jawaban nya dia sedang tidur di rofftop sekolah.

"Bukan kembaran gue" Ucap Davin kepada Angga.

"Bukan sahabat gue juga" Balas Angga.

"JANCOK SAHABAT BIADAB LO PADA!" Maki Damian.

uuu poor you Dami.

***

Hi assalamulaikum semuanya apa kabar? pada sehat kan? pasti nya dong

maaf banget ya baru sempet Up aku bener bener sibuk, terus mood aku juga akhir akhir ini berantakan terus sekali lagi maaf ya

dan buat kalian yang masih mau baca cerita aku , makasih banget ya makasih banget

insya allah aku bakal rajin update  kalo mood aku baik ya, dan maaf juga kalo pendek hehe

bye bye sampe jumpa di part selanjutnya see you , mwah

 Dara (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang