06

295 14 0
                                    

Happy Reading🌼

Jangan lupa vote and komen ya

Typo bertebaran!

Kalo ada typo tandai:)

***

Panas matahari tidak meruntuhkan semangat Dara untuk menjalan kan kewajibannya sebagai seorang siswa.

Hari senin ini panas matahari sungguh sangat panas menyengat. Kebanyakan murid perempuan mengeluh karena panas, tapi tidak dengan Dara dia tetap khidmat dengan upacara hari senin ini.

"Aduh, pa udah dong amat nya lama banget" Keluh Athala sambil mengipasi wajahnya yang sudah berkeringat.

"Tau, di dengerin aja ngga" Sambung Jesisca.

"Bedak gue nanti luntur ini" Ucap Adel.

"Berisik" Balas Dara tegas.

"Ye panas ini" Sewot Jesisca.

"Gue juga panas kali" Jawab Dara malas.

"Bacot" Ucap Jesisca Athala Adel serempak.

Kadang mereka bertiga suka kesel sendiri dengan tingkah laku sahabatnya satu ini. Panas panasan gini yang lain mah ribut takut make up luntur, lah ini hanya diam mendengar kan kepsek yang sedang memberi amanat.

"Sekian amat dari saya, Wassalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh" Ucap kepsek.

"Waalaikumsalam" Balas para murid.

"Akhirnya selesai juga tu kepsek ngomong" girang Athala.

"Berisik" Sewot Adel.

"PMS lo ya, dari tadi sewot mulu" Ucap Jesisca.

"Kalo iya kenapa" Balas Adel tidak selow.

Sudah panas murid perempuan pada berisik di tambah PMS pula, bagaimana tidak kesal.

Nasib nasib. Batin Adel.

Setelah Upacara selsai Dara dkk, melesat menuju kantin untuk membeli minuman sekedar membasahi tenggorokan.

"Dar cuman minum aja?" Tanya Adel.

Dara hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Ngga sekalian makanan nya gitu?" Tanya Jesisca sekali lagi.

Dan lagi hanya di jawab gelengan kepala oleh Dara.

"Lo bisu?" Tanya Athala.

"Ya ngga lah" Balas Dara tidak santai.

"Abisnya di tanyain jawabnya geleng kepala mulu" Terang Athala.

Dara hanya mengedikan bahunya acuh. Dara dkk berjalan menuju kelas karena pelajaran pertama sebentar lagi akan di mulai.

Sepanjang jalan menuju kelas mereka isi dengan perdebatan antara Athala dan Jesisca.

"Terus masa gue yang di salahin si" Ucap Athala.

"Karena lo salah" Balas Jesisca malas.

Dara dan Adel hanya memutar bola matanya malas. Sudah jika si Polos dan si Keras kepala di satukan ya begini.

"Pokonya dia yang salah bukan gue" Kekeh Athala.

"Lo lah, orang lo nya aja masa mau mundurin mobil ga liat liat dulu" Balas Jesisca.

"Gue liat liat ko, orang itunya aja yang ngga liat liat" Terang Athala.

"Ngga, pokonya lo yang salah" Putus Jesisca.

"Orang itu" Balas Athala ta mau kalah.

"Lo"

"Orang itu"

"Lo"

"Orang itu"

"Lo"

"Ora-"

"Berisik!" Teriak Dara dan Adel kompak.

Telinga Dara dan Adel sudah panas mendengarkan ocehan ta bermutu dari mereka berdua.

"Lo si" Tuduh Athala.

"Loh ko gue sih" Ucap Jesisca ta terima.

"Ya iya lah lo yang salah" Balas Athala sewot.

"Dih, nyalahin gue orang lo ya-"

"Kalian  berdua yang salah" Ucap Adel memotong ucapan Jesisca.

Dara dan Adel segera meninggal kan Jesisca di koridor. Dari pada nanti telinga mereka rusak karena mendengar ocehan tak bermutu dari mereka berdua  lebih baik pergi saja.

"HEH TUNGGUIN" Teriak Athala dan Jesisca.

***

"Gue duluan ya" Ucap Dara sambil memakai tasnya.

"Mau kemana?" Tanya Adel.

"Mau ketemu sama si Rey" Jawab Dara.

Adel hanya ber 'oh' ria saja.

"Gue duluan ya bay, Assalamualaikum" Pamit Dara.

"Waalaikumsalam" Balas mereka bertiga.

Dara berjalan keluar kelas menuju parkiran mobil. Semalam Rey mengabarinya kalu dia menunggu di parkiran.

Dara mencari kontak Karin, hari ini dia izin tidak masuk kerja karena sudah ada janji dengan Rey, yang mungkin bisa memakan waktu yang lama.

Panggilan pertama tidak di angkat.

Panggilan kedua sama tidak di angkat pula.

Nomor yang ada tu-

Dara segera mematikan sambungan tersebut.
Dara memutuskan untuk memberi pesan saja pada Karin.

Karin

                                         Kar tolong izinin gue ya
                             Hari ini aja soal nya ada perlu.

Send

Setelah mengirim pesan pada Karin, Dara melanjutkan perjalanan yang tadi sempat terhenti.

Dara celingak celinguk mencari dimana letak mobil si Rey bajingan tersebut.

Mata Dara menangkap sosok yang sedang di carinya. Dara bergegas melangkah menuju Rey.

"Dor" Ucap Dara mengagetkan Rey.

"Setan" Kaget Rey.

Rey melirik Dara dengan tatapan tajamnya.  Dara yang di tatap tajam oleh Rey hanya cengengesan saja.

"Hehe, peace" Ucap Dara sambil mengangkat jarinya membentuk angka dua.

"Untung sayang" gumam Rey.

"Hah, lo ngomong apa?" Tanya Dara.

"Oh-oh itu apa ngga, gue ga ngomong apa apa" Gugup Rey.

Dara hanya memanggut manggutkan kepalanya saja.

"Ayo mau kemana?" Tanya Dara.

"Kepo" Balas Rey jahil.

Dara memutarkan bola matanya malas, Rey tidak berubah sejak dulu.

"Ayo silahkan tuan putri" Ucap Rey sambil membukakan pintu mobilnya.

"Terimakasih Pelayan" Sembari tersenyum manis Dara membalas perkataan Rey.

Rey mendengus kala mendengar balasan dari Dara. Daranya tidak berubah sejak dulu.

Rey segera masuk ke dalam mobil dan menjalankannya, meninggalkan parkiran sekolah.

***

Haiii gaysss aku come backk

Gimana seru ga?

Next or no?

Jangan lupa vote and komen ya.

Vote kalian itu berharga buat aku.

Tinggalkan jejak gays.

Lov u♡

 Dara (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang