Happy Reading🌼
Jangan lupa vote and komen ya!!
Vote dari kalian sangat berarti bagi aku
Typo bertebaran!!!
***
"Dar maaf ya, pas lo di rawat kita ga jenguk lo" Ucap Adel penuh sesal.
"Sans aja kali, gue juga tau pasti kalian lagi sibuk" Balas Dara sambil tersenyum.
"Maaf banget ya Dar" Ucap Athala sekali lagi.
Dara memutar bola matanya malas "Sekali lagi minta maaf, ga bakal gue maafin lo pada"
"Ya jangan lah" Sergah Jesisca.
"Mangkanya jangan ngomong maaf terus" Dengus Dara.
"Dah, meningan kita ke kantin" Ajak Athala.
"Makan teruss" Ledek Adel.
Athala mencebikan bibirnya "Biarin, walaupun makan banyak badan Atha tetep bagus"
Memang benar adanya, walaupun Athala suka sekali makan banyak badan nya tetap saja bagus.
"Udah, kuy kantin" Lerai Dara.
Ketiga sahabatnya mengikuti langkah Dara menuju kantin. Sepanjang Jalan di isi oleh kejahilan Adel kepada Athala.
"Tha, gue punya tebak-tebakan" Kata Adel.
"Apa?" Tanya Athala.
"Ada yang kangen tapi bukan band" Ucap
"Emm..apa ya" Gumam Athala.
"Ayo-ayo, bisa jawab ga?" Goda Adel sambil menaik turunkan alisnya.
"Kayanya kamu deh" Jawab Athala.
"Loh ko gue si?" Heran Adel.
"Iya kamu, soalnya kan kamu lagi kangen dia tapi dianya ngga kangen sama kamu" Balas Athala polos.
"Bukan cuma ngga di kangenin balik, di pikirin aja ngga" Tambah Jesisca.
Adel memberenggut kesal "Kenapa gue yang di bully sih"
"Hahaha...aduh kasian si Adel, kangen tapi ngga di kangenin balik" Tawa Dara.
Athala dan Jesisca tidak bisa menahan Tawa mereka. Muka Adel semakin masam, kenapa malah dirinya yang di bully.
"Kangen sama siapa sih hm?" Goda Dara.
"Itu loh.. si Angga sahabat pacar Lo" Terang jesisca.
"Tapi sayang ya, Adelnya ngga di anggep" Ucapan polos Athala barusan membuat Dara dan Jesisca tidak bisa menahan tawanya lagi.
"Berisik, sebel gue sama kalian" Dengus Adel kesal.
Adel melangkahkan kakinya meninggalkan sahabat kampretnya, tetapi belum beberapa langkah Adel sudah menabrak seseorang.
Adel memejamkan matanya, dirinya tidak bisa menjaga keseimbangan siap-siap saja pantat nya akan mencium lantai.
Tetapi Adel tidak merasakan sakit apapun, Adel malah mencium aroma mint khas wangi seseorang yang di kaguminya secara diam-diam.
"Khem nyaman banget kayak nya" Goda Jesisca.
"Saking nyamannya sampe-sampe ngga mau lepas" Ledek Dara.
"Adel nanti teraktir ya" Ucap Athala.
"Cie-cie jangan lupa PJnya" Ledek Damian ikut meledek Adel dan Angga.
"Pulang sekolah traktir di warung Bu Sum" Tambah Davin.
Raka laki-laki tersebut tidak ikut meledek Angga, dirinya hanya fokus memperhatikan Dara yang sedang tertawa lepas.
Angga langsung melepaskan tangannya yang berada di pinggang ramping milik Adel, Adel yang belum siap pun akhirnya terjatuh dan pantatnya berhasil mencium lantai.
"Aduh" Ringis Adel.
Dengan tidak merasa bersalah Angga melangkah meninggalkan Adel dan teman-teman nya menuju kelas.
"Dasar ga punya hati" Pekik Adel.
"Adel emangnya kalo Angga ngga punya hati masih bisa hidup?" Tanya Athala polos.
Adel tersenyum kepada Athala lebih tepatnya tersenyum getir, dirinya punya dosa apa sampai-sampai mempunyai sahabat yang otaknya sekecil biji jagung.
"Tha, meningan Lo diem deh jangan ngomong pusing gue dengernya" Keluh Adel.
"Loh Aku kan punya mulut Del, salah satu kegunaan mulut itu ya buat bicara lah" Jelas Athala.
"Udah-udah kalo kalian adu bacot terus, nanti keburu jam istirahat selesai" Lerai Dara.
Tet tet
Baru saja Dara selesai bicara, bel masuk sudah berbunyi.
"Ini gara-garal lo, kita jadi ngga istirahat" Tuduh Jesisca kepada Adel.
"Loh ko gue sih?" Heran Adel.
"Iya lah, andai aja tadi lo ngga buat drama dulu sama si Angga tuh pasti kita masih bisa makan di kantin" Terang Jesisca.
"Athala juga salah, diakan tadi ngajak debat gue dulu" Ucap Adel tidak mau di salahkan.
"Loh ko Atha di bawa-bawa sih?" Tanya Athala.
"Kalo aja tadi lo ngga nanya yang aneh-aneh, ga bakal gue adu bacot sama lo" Kata Adel.
Dara menghela nafasnya "Kalian bisa ngga sih, sehari aja ngga ribut pusing gue liat kalian ribut mulu"
"GA BISA!" Ucap mereka bertiga kompak.
Dara mengibaskan tangannya, Dirinya melangkahkan kan kakinya meninggalkan para sahabatnya.
"Woi mau kemana Lo?" Tanya Adel.
"Kelas" Jawab Dara.
"Tunggu, gue ikut bisa stres gue di sini" Ucap Adel.
"Gue juga ikut, ogah banget bareng si lola bisa mati muda gue" Kata Jesisca ikut-ikutan.
Mereka bertiga melangkahkan kakinya meninggalkan Athala sendirian di koridor sekolah yang mulai sepi karena sudah masuk jam pelajaran.
"IHHH TUNGGU, MASA ATHA DI TINGGALIN SIH" Pekik Athala.
Athala segera berlari menyusul ketiga sahabatnya masuk ke dalam kelas.
***
HAII GAYS AKU COME BACK!!!
GIMANA SERU NGGA?
NEXT OR NO??
JANGAN LUPA VOTE AND KOMEN YA-,-
JANGAN LUPA MAMPIR KE LAPAK SEBELAH YOOPLEASE BUAT KALIAN YANG BELUM VOTE AYO VOTE NGGA LAMA KO.
MAAF BANGET YA KALO UP NYA LAMA LAGI, SOALNYA LAGI BANYAK BANGET TUGAS.
INSYA ALLAH KALO LAGI SEMPET PASTI DI LANJUT KO, STAY SAFE BUAT SEMUANYA.
JAGA KESEHATAN, KALAU ABIS BERAKTIVITAS JANGAN LUPA CUCI TANGAN OK.
SEE YOU NEXT CHAPTER
PURPLE YOU💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara (REVISI)
Teen FictionJangan lupa follow sebelum membaca:* Ini tentang bagaimana Dara Alexia menjalani kehidupnnya, kehidupan yang tadinya tentram dan damai berubah menjadi rumit akibat datang nya si kutub ke kehidupannya. Tentang bagaimana cara Raka Dirgantara memasuki...