Happy Reading🌼
Jangan lupa vote and komen ya
Vote dari kalian berharga buat aku:)
Typo bertebaran!!!
***
Duduk termenung di depan seorang gadis yang sedang terbaring. Pikirannya ntah kemana, dirinya masih dilanda oleh rasa penasaran.
"Silahkan duduk" Ucap Dokter mempersilahkan Raka untuk duduk.
Raka mengaggukan kepalanya "jadi bagaimana dok?" Tanya Raka.
Panggil saja Dokter Ken, dirinya menghela napas kasar sebelum mengucapkan kalimat yang mungkin akan menimbulkan efek besar bari Raka.
"Jadi pasien yang bernama Dara, dia me-"
Ucapan Dokter ken terhenti ketika ponsel Dokter ken berdering.
"Ya halo"
"..."
"Baiklah, mohon tunggu sebentar"
Dokter ken memasukan handphone nya ke saku jas dengan buru buru "Saya minta maaf, saya harus segera pergi karena ada oprasi mendadak"
"Beritahu saya dulu Dok, apa yang sebenarnya terjadi" Pinta Raka sedikit emosi.
"Saya minta maaf yang sebesar besarnya, ini sangat penting" Sesal Dokter Ken.
"INI JUGA SANGAT PENTING" Bentak Raka.
"Nanti akan saya beritahu"
Setelah mengucapkan kalimat tersebut, Dokter Ken keluar dari ruangannya dengan terburu buru.
"Bangsat" Emosi Raka.
Lantas Raka meninggalkan ruangan Dokter Ken dengan emosi yang menggebu dan rasa penasaran.
Raka menggenggam tangan Dara, ntah bagaimana caranya jika dirinya sedang bersama Dara sisi dingin dan ketusnya pasti akan hilang, dan di gantikan dengan sisi hangat yang biasanya di perlihatkan kepada Bundanya dan Adiknya.
"Eghh"
Suara lenguhan tersebut mengalihkan perhatian Raka, Raka segera bangun dari duduknya dengan cekatan Raka memencet tombol yang berada di samping tempat tidur.
"Perlu sesuatu?" Tanya Raka.
"Haus" Lirih Dara.
Raka menahan bahu Dara agar Dara bisa minum, setelahnya Dara berbaring kembali dan tak lama kemudian dokter datang.
"Permisi, bagaimana keadaan nya Mba Dara?" Tanya sang Dokter.
Dara tersenyum tipis "Udah mendingan"
"Syukurlah, saya akan memberika resep obat nanti bisa di tebus di apotik" Jelas sang Dokter.
"Baik" Balas Dara.
Raka hanya diam, dirinya hanya menyimak obrolan antara Dara dan Dokter tersebut.
"Nanti siang saya akan mengecek lagi, jangan lupa resep obatnya di tebus, saya permisi" Pamit Sang Dokter.
"Istirahat" Ucap Raka.
Dara menggelengkan kepalanya "Bosen tiduran mulu"
"Istirahat, tidur, gue mau ke apotik sekalian bayar administrasi" Jelas Raka.
Dara mendengus, tetapi dirinya juga bersyukur masih ada orang yang peduli kepada dirinya.
"Ok gue istirahat, tapi lo balik lagi ya awas aja kalo kabur" Putus Dara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara (REVISI)
Teen FictionJangan lupa follow sebelum membaca:* Ini tentang bagaimana Dara Alexia menjalani kehidupnnya, kehidupan yang tadinya tentram dan damai berubah menjadi rumit akibat datang nya si kutub ke kehidupannya. Tentang bagaimana cara Raka Dirgantara memasuki...