08 (REVISI)

284 14 0
                                    

Happy Reading🌼

Jangan lupa vote and komen ya

Ini part yang aku revisi, soalnya di part  8 yang kemarin ada beberapa kata yang hilang jadi aku revisi balik.

Sebelumnya maaf ya kalo aku Up nya lama hehe, ada kendala sama wp aku jadinya rada lama Up nya.

Maaf ya gays.

Typo bertebaran!!

***

Raka Pov

Ingatan 12 tahun yang lalu kembali menghantui ingatanku. Kenapa rasanya berat sekali melepas dia.

Flasback On

"Tolonggg" Teriak seorang anak laki laki berumur 5 tahun.

"Rara bangun" Ucap bocah laki laki berumur 5 tahun tersebut.

"Katanya Rara janji mau bareng terus sama Gaga" Oceh bocah tersebut tidak berhenti.

"Hiks..hikss. Rara jahat" Akhirnya tangis yang di tahan sedari tadi tumpah.

"Liat Gaga nangis hiks.. katanya Rara ngga suka Gaga nagis hikss.."

"Bangun Rara hikss.."

Bocah 5 tahun yang tidak tahu apa apa mengapa harus di hadapkan dengan situasi seperti ini.

Taman saat ini sedang sepi, tidak ramai seperti biasa. Apalagi letak taman ini yang lumayan jauh ke jalan yang ramai manusia berlalu lalang.

Wajah gadis kecil tersebut semakin pucat, karena darah yang keluar dari hidungnya tidak berhenti mengalir.

"Rara hiks.. tunggu dulu ya hiks.. Gaga mau cari bantuan hikss.." Pamit anak laki laki tersebut.

Berlari tanpa tujuan untuk menemukan orang yang bisa membantunya. Akhirnya setelah  mencari kesana kemari Gaga dapat menemukan orang yang dapat membatunya.

"Ayo pa hiks.." Uacp Gaga sambil menangis.

Sekarang mereka sudah berada di dalam mobil menuju rumah sakit.

Setelah beberapa menit, akhirnya mereka sampai  di rumah sakit. Rara segera di bawa ke ruang UGD untuk mendapatkan penanganan segera.

Setelah menunggu lama akhirnya dokter keluar dari ruang UGD. Gaga dan bapa bapa yang tadi membantu Gaga segera menghampiri sang Dokter.

"Bagaimana dok?" Tanya bapa yang membatu Gaga.

"Maaf pasien tidak bisa kami selamatkan" Ucap sang dokter.

"Ngga mungkin hikss.. Rara pasti baik baik aja" Kekeh Gaga.

"Maaf "

Flasback off

"Dor"  Ucap Damian mengagetkan ku.

"Ya elah ngelamun aja si Rak" Ucap Davin.

Aku hanya melirik tajam kepada Damian yang tadi mengagetkanku.

"Peace bos" Cengenges Damian.

Aku hanya memutar bola mata malas. Kenapa di saat aku ingin menyendiri pasti sahabat gilaku akan tau di mana diriku berada.

Apa aku harus ke mars agar bisa meneyndiri, agar tidak di ganggu oleh sahabat gilaku?.

Hah

Sungguh saat ini aku banyak sekali pikiran, ingin bercerita kepada sahabatku tapi aku tidak yakin mereka akan mendengarkan.

"Ada masalah?" Tanya Angga kepadaku.

 Dara (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang