Hari keempat Yuna menjadi asisten Jeno. Jeno meminta Yuna untuk menemaninya pergi ke perpustakaan untuk mengembalikan buku yang dipinjam tempo hari.
"Lo udah baca semua bukunya?" tanya Yuna ketika mereka sedang berjalan melewati koridor.
"Gue nggak baca semuanya. Gue pinjam buku-buku ini karena ada tugas bikin paper," jawab Jeno.
Yuna mengangguk. Lagipula tak mungkin Jeno akan selesai membaca lima buku tebal dalam waktu tiga hari. Bahkan ia juga hanya selesai membaca satu buku yang ia pinjam tiga hari lalu, padahal ia meminjam dua buku.
Mereka berdua sudah sampai di perpustakaan. Song He Kyo, penjaga perpustakaan, menyambut mereka dengan ramah. Jeno balas menyapa, seolah mereka sudah akrab.
"Bagaimana kabar, Ibu?" tanya Jeno sambil meletakan lima buku tebal tadi di meja.
"Seperti yang kamu lihat, aku selalu baik," jawab Song He Kyo dengan senyuman.
Yuna yang berada di sebelah Jeno hanya diam sambil meletakan dua buah buku yang dipinjamnya di atas meja.
"Bagaimana kabarmu, Yuna?" tanya Song He Kyo.
Yuna tersenyum seramah mungkin, "Baik, Bu."
Setelah selesai mengembalikan buku, Jeno dan Yuna tidak langsung pulang. Jeno akan berlatih beberapa soal Matematika untuk persiapan seleksi Olimpiade Matematika bulan depan.
Perpustakaan hari itu tidak terlalu ramai, hanya ada tiga anak yang terlihat membaca di kursinya. Sedangkan yang lain, hanya berlalu lalang mengembalikan atau meminjam buku.
Sambil menunggui Jeno berlatih soal, Yuna memutuskan untuk mengambil buku paket yang sama dengan yang Jeno gunakan untuk latihan soal.
"Lo kenapa ngambil buku itu?" tanya Jeno. Ternyata ia memperhatikan Yuna ketika mengambil buku di rak.
Yuna mengedikkan bahunya, "Gue penasaran sama soal yang lo kerjain."
Jeno hanya menatap Yuna sekilas, kemudian kembali fokus kepada soal-soal dihadapannya.
Yuna membuka lembaran demi lembaran buku itu. Soal-soal begitu menarik Yuna untuk mengerjakannya. Ia kemudian mengambil buku dan bolfoinnya, mulai mengerjakan. Membuat Jeno yang disebelahnya mengernyitkan dahi.
Soal-soal itu membuat Yuna larut. Senang mengerjakannya. Seperti menemukan separuh jiwanya.
"Ah! Gila! Susah banget!" keluh Jeno sambil menutup bukunya kasar. Sepertinya ia sedikit frustasi dengan soal-soal Matematika itu.
"Mau gue bantu?" tawar Yuna. Ia berhenti mengerjakan soalnya karena mendengar Jeno mengeluh.
Jeno mengangkat sebelah alisnya.
"Coba dulu. Lo jangan remehin gue, gini-gini gue juga masih punya otak buat mikir," ujar Yuna yang sadar dengan tatapan Jeno seperti tidak yakin dengan kemampuannya.
Jeno akhirnya mengangguk, kemudian menyodorkan soal yang baginya sulit beserta jawaban yang baru setengah pada Yuna. Otaknya sudah mentok, jadi Jeno tak melanjutkannya lagi.
"Oh, yang ini? Soalnya emang ribet dan ngejebak banget, tapi aslinya ini soal cuma main logika, kok. Sini gue kerjain, nanti lo tinggal pahami," ujar Yuna.
Jeno mengangguk. Ia mengamati Yuna yang baru memulai mengerjakan soal tersebut.
Kurang dari satu menit, Yuna telah selesai mengerjakan soal itu. Spontan Jeno melotot kaget. Bagaimana mungkin Yuna mengerjakan soal itu kurang dari waktu satu menit? Sedangkan dia, sepuluh menit saja ia baru setengah jalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Time | ITZY X NCTDREAM | [SELESAI]
FanficBeautiful Time ( ITZY × NCTDREAM ) Start : 27 Januari 2020 End : 12 Mei 2020 Waktu itu indah Waktu itu cantik Kayak kamu