🍁Horor

2.4K 236 8
                                    

Jangan lupa vote & comment

"Gue nggak mau tidur di pinggir pokoknya!" seru Ryujin.

Mereka berlima sudah masuk ke dalam tenda. Sekarang mereka sedang melakukan perawatan wajah yang super ribet. Pakai pembersih wajah lah, toner lah, serum lah, cream malam lah, dan banyak lagi. Maklum lah, cewek.

"Iya, iya. Nanti lo nggak akan tidur di pinggir, lo tidur di luar," kata Yeji sambil memakai cream malam.

"Yeji, ih!" kesal Ryujin sambil menimpuk kepala Yeji menggunakan wadah toner.

"Iya, Jin, iya, nanti lo tidur di tengah-tengah," kata Yuna.

Ryujin pun tersenyum senang.

"Tengah-tengah kuburan maksudnya. Hahaha ..." ujar Yuna. Tawa Yeji, Lia, dan Chaeryeong seketika pecah. Sedangkan Ryujin memasang wajah kesal.

"Woy!!! Udah malam! Jangan berisik!" seru seseorang, yang pastinya dari tenda sebelah. Jelas sekali itu suara Chenle.

"Iya, maaf," balas Yuna sambil berteriak.

"Udah, yok, tidur," kata Lia.

Mereka berlima membereskan terlebih dahulu serba-serbi perawatan wajah mereka. Setelah itu mereka tidur. Posisi dari kanan, Yuna, Lia, Ryujin, Chaeryeong, kemudian Yeji.

Mereka nampak tidur sangat nyenyak meskipun harus berhimpitan. Mungkin karena lelah setelah mengomeli Jeno panjang lebar tadi.

***
Pukul 00.30 dini hari.

Yuna terbangun dari tidurnya karena wajahnya tertimpa tangan Lia.

"Huft ... nih anak," keluh Yuna sambil menyingkirkan tangan Lia dari wajahnya.

Yuna duduk bersila. Entah kenapa rasanya ia tak ingin lagi tidur. Ia memutuskan untuk keluar dari tenda, merasakan udara malam yang begitu dingin.

Yuna duduk di dekat api unggun yang sudah padam total. Ia lalu berinisiatif untuk membuat api unggun. Ia menumpuk berberapa kayu bakar, menuangkan sedikit minyak tanah, kemudian menyalakan api.

Di tenda cowok, Jaemin tidak bisa tidur, karena Chenle yang tidur di sebelahnya seperti roller coaster, tak berhenti berputar. Alhasil badannya selalu terkena tendangan atau hantaman dari Chenle.

Jaemin menghembuskan nafasnya kasar, kemudian merubah posisinya menjadi duduk. Ia mengernyitkan dahinya ketika ada cahaya kuning di luar yang menembus ke dalam tenda.

Jaemin memutuskan keluar dari tenda. Dan ia mendapati Yuna yang sedang duduk bersila di sana.

"Nggak tidur?" tanya Jaemin menghampiri Yuna, kemudian duduk di sebelahnya.

Yuna menoleh ke arah Jaemin, kemudian menggeleng.

"Kenapa?" tanya Jaemin.

Yuna menatap Jaemin, tak pernah ada sejarahnya seorang Jaemin yang super songong nan sok galak mengajaknya berbicara.

"Tadi kebagun," jawab Yuna. "Lo sediri? Kenapa nggak tidur?"

"Nggak bisa tidur," jawab Jaemin sambil menatap api unggun di depannya.

"Kenapa?" tanya Yuna.

"Chenle tidurnya kayak roller coaster. Gue dari tadi kena tendangannya terus," jawab Jaemin.

Yuna terkekeh kecil. Membayangkan bagaimana Chenle yang tidur sambil menendang badan Jaemin.

"Kenapa ketawa?" tanya Jaemin.

"Nggak papa, lucu aja," jawab Yuna.

Jaemin tersenyum simpul, kembali menata api unggun.

"Eh, Kak," panggil Yuna.

Beautiful Time | ITZY X NCTDREAM | [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang