Jangan lupa vote & comment
Hari pertama di mana Yuna menjadi asisten Jeno. Selepas bel istirahat pertama berbunyi, ia langsung melesat ke kelas XI MIPA 1 tanpa berpamitan kepada keempat sahabatnya. Sesuai perjanjian, Yuna harus stand by di depan kelas Jeno setiap jam istirahat dan sehabis bel pulang sekolah.
"Selamat pagi, majikan," sapa Yuna dengan senyum semanis mungkin kepada Jeno yang baru muncul di ambang pintu kelas.
"Pagi," jawab Jeno singkat.
Yuna memutar bola matanya, kesal dengan ekspresi Jeno yang seolah tak perduli dengan kehadirannya.
"Lo mau ke kantin, kan?" tanya Yuna dengan ekspresi sebaik mungkin, meski hatinya dongkol.
"Iya, tapi tunggu teman-teman gue dulu." Lagi-lagi Jeno hanya menjawab datar, ekspresinya begitu tegas dan dingin.
Yuna mengangguk santai, sebagai isyarat ia memahami ucapan Jeno.
Satu persatu teman-teman Jeno keluar. Jisung, cowok sipit berbadan tinggi yang keluar sambil mengunyah permen karet. Chenle, cowok yang selalu menampilkan senyum konyolnya. Renjun, yang tinggi badannya sama persis dengan tinggi badan Yuna. Dan terakhir, Jaemin, yang membuat mata Yuna spontan melotot. Cowok super songong yang suka sekali mengatur. Entah mengapa Yuna sangat kesal ketika melihat wajah Jaemin. Terlebih lagi ketika mengingat kejadian kemarin, di mana ia mendapatkan hukuman tambahan dari Jaemin karena dipaksa Jeno untuk mengikutinya ke ruang loker.
"Hati-hati copot, tuh, mata. Udah tahu matanya belo, masih aja melotot!" ujar Jisung.
Yuna terlihat sebal dengan perkataan Jisung. "Halah, bilang aja lo iri sama mata gue. Secara mata lo kan sipit, melek aja susah, apalagi melotot, bisa-bisa sobek, tuh, pelipis lo!" timpal Yuna yang diikuti suara cekikikan dari Chenle, si Raja Retjeh.
"Apa lo bilang?!" seru Jisung tak terima.
"Gue nggak ada waktu nungguin dua makhluk aneh berantem di sini," sela Jeno. Membuat Yuna menggerutu sebal.
Mereka berenam akhirnya pergi ke kantin bersama. Yuna sengaja berjalan paling belakang bersama Renjun, sengaja untuk menjaga jarak dengan Jaemin yang wajahnya selalu membuat Yuna badmood.
Koridor begitu ramai oleh siswa-siswi yang hilir mudik. Baik itu siswa dari gedung A, atau gedung B. Namun ketika pasukan Jeno dan Jaemin lewat, semua orang seketika bungkam, menghentikan segala aktivitasnya, menatap Jeno, Jaemin, Jisung, Renjun, dan Chenle terkagum-kagum. Serta menatap Yuna penuh tanda tanya.
'Dia ngapain sama mereka?'
'Dia ganjen banget, sih, deket deket sama anak kelas XI MIPA 1.'
'Baru kelas sepuluh aja udah belagu, gimana nanti kelas dua belas?'
Begitu sekiranya arti tatapan siswa-siswi terhadap Yuna. Beberapa dari mereka pun kemudian memotret kejadian langka ini, kemudian menguploadnya di media sosial dengan tajuk "Lima Cowok Tampan dan Seorang Gadis Ganjen".
Berita itu tentu saja menyebar dengan cepat di seluruh sekolah. Bahkan ketika mereka sampai di kantin, semua mata langsung menyorot Yuna dengan tatapan tak suka. Yuna yang sejatinya merupakan pribadi yang cuek dan santai, tak memperdulikan tatapan-tatapan itu. Ia terus berjalan mengikuti Jeno dan teman-temannya.
Sekedar informadi saja, Jeno, Jaemin, Jisung, Renjun, dan Chenle merupakan siswa teladan di SMA Surya Mandala Internasional. Bukan hanya karena memiliki otak yang cerdas, mereka juga memiliki wajah yang tampan, dan jago dibeberapa bidang, seperti basket, dance, dan bermusik. Itu sebabnya mereka mempunyai banyak fans di sekolah dan di luar sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Time | ITZY X NCTDREAM | [SELESAI]
Fiksi PenggemarBeautiful Time ( ITZY × NCTDREAM ) Start : 27 Januari 2020 End : 12 Mei 2020 Waktu itu indah Waktu itu cantik Kayak kamu