🍁Bonus Chapter Yeji X Jeno

2.4K 156 13
                                    

Happy reading

***

Sejak OSN Matematika itu, entah kenapa Jeno dan Yeji semakin dekat. Yeji merasakan betul akan hal itu, ia yang selalu diingatkan ini itu oleh Jeno, diperhatikan, dan diajari sesuatu oleh Jeno. Jeno yang dulu ia kira sangat galak dan cuek, ternyata baik hati dan murah senyum.

Bagi Yeji, Jeno itu spesial, dan Yeji mengaguminya. Jeno seolah menjadi sahabat baik bagi Yeji ketika orang tuanya sibuk bekerja. Well, hidup Yeji tak semulus apa yang kalian pikirkan. Meski Papa dan Mamanya cukup perhatian, tapi Yeji merasa orang tuanya masih terlalu sibuk. Bahkan adiknya pun sering menjadi sasaran, dengan dititipkan pada neneknya.

Hingga waktu berlalu, perasaan kagumnya pada Jeno perlahan berubah menjadi cinta. Yeji merasakan hal itu, bahkan ketika bertemu Jeno rasanya hati Yeji berbunga-bunga, jantungnya berdegup tak karuan.

Terkadang, Yeji juga berpikir, apakah Jeno juga memiliki perasaan yang sama dengannya? Atau tidak. Dan jawabannya ternyata tidak. Yeji tahu itu ketika kejadian di rumah sakit. Ketika Jeno memeluk Yuna dengan tulus, ketika Jeno membelai lembut rambut Yuna.

Dan penjelasan dari Jeno kala itu, tak akan pernah bisa Yeji lupakan.

"Maaf Ji sebelumnya," ucap Jeno. Ia menghembuskan nafas panjang.

"Kenapa?"

"Gue tahu kalo lo ada perasaan sama gue. Gue bukannya terlalu percaya diri. Tapi faktanya emang gitu kan?" Jeno menatap Yeji lekat. Sementara Yeji hanya tertunduk membisu. Memang, Yeji ada perasaan cinta untuk Jeno. Tapi itu wajar kan? Jeno selalu perhatian pada Yeji, dan selalu tersenyum untuk Yeji. Wanita mana coba yang tak akan luluh dengan hal itu.

"Tapi maaf Ji, perasaan gue ke lo nggak sama kayak perasaan lo ke gue."

Yeji menghembuskan nafas pelan. Entah kenapa matanya terasa panas, hatinya terasa nyeri, dan oksigen disekitarnya seakan menipis.

"Gue cinta sama Yuna," kata-kata itu lolos begitu saja dari mulut Jeno. Ia merasa harus menjelaskan hal ini, meskipun itu akan menggores hati Yeji. Tapi ini lebih baik, daripada Jeno hanya diam dan justru akan membuat Yeji semakin tersakiti.

"Gue tahu kalau Yuna hanya mencintai Jaemin. Tapi sekarang dia udah putus sama Jaemin. Jadi gue akan berusaha bikin Yuna cinta sama gue. Maaf, Ji, kalau gue nggak bisa balas perasaan lo." 

Itu adalah pernyataan paling menyakitkan yang pernah Yeji dengar. Jeno ternyata mencintai Yuna, sahabat terbaiknya yang sangat Yeji sayangi.

Tapi jika Jeno mau memperjuangkan cinta Yuna, Yeji pun harus demikian. Namun sayangnya, Yeji lebih memilih mundur. Lebih baik Yeji kehilangan Jeno daripada kehilangan Yuna. Yuna sudah terlalu menderita dengan masalah keluarganya, Yuna juga sahabat terbaiknya. Meskipun pada akhirnya, Yeji tak bisa untuk bersikap normal pada Yuna. Ia mendiamkan Yuna hingga beberapa hari. Ia tak berkomunikasi pada Yuna, bahkan bertatapan pun tidak.

Hingga suatu hari, Jeno datang menghampirinya. Wajahnya terlihat kusut dan tersirat beribu kesedihan dimatanya. Yeji yang hendak mengusirnya pun tak tega.

"Lo kenapa, Kak?" Yeji merasa ia harus tetap bersikap normal pada Jeno, meskipun Jeno telah membuat hatinya terluka.

Jeno menghembuskan nafasnya pelan. Ia menatap Yeji dengan lekat. "Gue mohon, lo jangan jauhin Yuna."

Yeji merasa tertohok dengan perkataan Jeno. Ya, Yeji memang menjauhi Yuna. Tapi itu supaya dirinya tak meluapkan emosinya pada Yuna setelah mengetahui fakta jika Jeno mencintai Yuna.

"Jangan salahin gue kalo gue jahuin Yuna. Salahkan lah diri lo sendiri. Lo yang udah buat gue secara perlahan menjauhi Yuna."

Jeno tak pernah menyangka jika dia akan mendapat jawaban menusuk dari Yeji. Tapi itu wajar, Jeno sudah membuat hati Yeji hancur. Jeno merasa terlau egois karena tak membalas perasaan Yeji. Ia justru mencintai gadis yang salah. Jeno sudah salah karena mencintai Yuna.

Beautiful Time | ITZY X NCTDREAM | [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang