🍁Pernyataan

1.8K 154 42
                                    

Happy reading 🍓

"Oma kamu pergi ke kantor," kata Jaemin.

"Bodo!" sahut Yuna. Ia masih kesal dengan Omanya karena tak diperbolehkan untuk keluar rumah, dan juga tak diperbolehkan bertemu Papanya.

Jaemin hanya tersenyum, mengacak-acak rambut Yuna.

Mereka berdua sedang berjalan menyusiri lorong ruang bawah tanah Yuna, hendak naik ke kamar Yuna. Karena di ruang bawah tanah ini rasanya begitu pengap.

Sekeluarnya mereka dari lift, dahi Yuna dibuat berkernyit melihat sebuah kotak berukuran sedang berwarna pink di atas kasurnya. Beserta plastik alfamart besar di sebelahnya.

"Itu lo yang bawa?" tanya Yuna seraya melirik Jaemin.

Jaemin hanya mengangguk, lantas berjalan menuju sofa dan duduk di atasnya.

"Buat lo, biar nggak sedih lagi," kata Jaemin.

Yuna mengambil kotak tersebut, lalu membukanya. Ia sedikit terkejut melihat boneka Olaf yang sangat lucu di dalamnya.

"Lo tau darimana gue suka boneka Olaf?" tanya Yuna.

Jaemin yang duduk bersandar di sofa hanya mengedikan bahu, berlagak sombong.

"Apa sih yang gue nggak tahu tentang lo," ujar Jaemin.

Yuna mendecih, lalu tangannya beralih mengambil plastik alfamart. Yuna membukanya, dan seperti yang ia duga, isinya susu kotak rasa strawberry dengan berbagai ukuran.

"Diminum, biar tinggi lo nyamain gue. Jangan nyamain Renjun mulu," kata Jaemin.

Yuna terkekeh, lalu mengambil susu kota berukuran paling kecil. Ia kemudian duduk di sebelah Jaemin, meminum susu tersebut.

"Lucu ya lo?" celetuk Jaemin.

Yuna melirik Jaemin. Tak paham dengan arti kata lucu yang Jaemin ucapkan.

"Kelakuan bar-bar tapi minumnya susu strawberry. Hahaha ..."

Yuna menatap Jaemin kesal. Kemudian memukul bahu Jaemin. Sudah kebiasaan memang, jadi sulit dihilangkan.

"Daripada lo. Muka songong, sok galak, sok cool, mainannya ikan cupang!" timpal Yuna.

Kini giliran Jaemin mencubit pipi Yuna. Kemudian tertawa senang ketika wajah Yuna berubah kesal.

"Gitu dong cemberut, gue suka kalo lo cemberut. Makin kelihatan lucu," kata Jaemin.

Yuna menatap Jaemin sebal. Biasanya cowok akan suka jika pacarnya tersenyum, katanya kelihatan lebih cantik. Tapi ini? Jaemin justru suka jika ia cemberut.

"Rese banget deh lo!" ketus Yuna.

"Yang penting lo sayang," sahut Jaemin.

Oke, sekarang Yuna mulai baper, pipinya bersemu merah, jantungnya berdetak tak normal.

"Na?" panggil Jaemin. Intonasi suaranya kini terdengan serius.

Yuna menoleh, menatap Jaemin yang kini tatapannya tak bisa diartikan.

"Gue nggak tau ada masalah apa lo sama Oma. Gue juga nggak tau masalah apa yang lo pikul saat ini. Gue juga nggak tau kenapa lo nggak mau terbuka sama gue. Gue nggak maksa buat lo cerita sama gue. Gue nggak nuntut itu. Tapi tolong, lo jangan terlalu tertutup gini. Gue nggak mau lo kenapa-napa."

Jaemin mengusap rambut Yuna. Menatap bola mata Yuna yang berwarna hitam. Mata yang menyorotkan berbagai kesedihan yang Yuna simpan sendiri. Entahlah, Jaemin merasa ia perlu melindungi Yuna.

Beautiful Time | ITZY X NCTDREAM | [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang