Beautiful Time | ITZY X NCTDREAM | [SELESAI]

🍁Sibuk

Telat update😭 mian
Typo bertebaran

Happy reading

Akhir-akhir ini anak-anak OSIS sedang disibukan dengan persiapan untuk acara ulang tahun SMA Surya Mandala Internasional. Terutama Jaemin dan Jeno yang harus bolak-balik ke ruangan Kepala Sekolah untuk membahas berbagai macam hal. Well, tak heran jika Jaemin dan Yuna sekarang jarang bertemu. Mereka hanya bertemu ketika berangkat sekolah bersama. Selebihnya, tidak. Terlebih lagi Jaemin sering lembur di sekolah, hingga ia tak bisa pulang bersama Yuna.

Sementara anak OSIS sibuk ini itu, siswa-siswi yang bukan OSIS justru disenangkan karena beberapa guru izin tidak mengajar karena membantu anak OSIS, jadi mereka sering mendapat jam pelajaran kosong. Seperti Yuna, Yeji, Lia, Ryujin, dan Chaeryoung yang kini sedang nongkrong di kantin. Padahal ini masih jam pelajaran Miss Kristal. Tapi karena Miss Kristal membantu persiapan bersama anak OSIS, jadi terpaksa harus jam kosong.

"Gue nggak sabar sumpah, jodoh gue bentar lagi mau ke sini. Huhu ..." celetuk Ryujin.

"Biasa aja kali, Jin. Perasaan lo tiap ada konser selalu nonton, tiap ada jumpa fans selalu ikut, tapi kenapa sealay ini dah?" kata Yeji. Ia memutar bola matanya, merasa aneh dengan Ryujin yang begitu alay.

"Ya kan masalahnya ini gratis coy! Senengnya plus plus lah," kata Ryujin seraya memasang cengiran lebar.

Keempat temannya hanya menatap jengah. Selalu saja begini, seorang Ryujin Si anak pengusaha kaya raya masih suka yang gratisan.

"Yuna ... Aa Haechan datang ..."

Suara itu lagi-lagi muncul, bukan hanya suara, tapi sekaligus orangnya yang langsung duduk di sebelah Yuna.

Yuna melirik Haechan sinis. Ia benar-benar kesal dengan makhluk yang satu ini. Selalu saja mengganggu ketenangannya di kantin. Membuat emosinya selalu naik. Padahal tempo hari, Haechan menangis tersedu-sedu sejqk tahu Yuna dan Jaemin berpacaran. Tapi lihat sekarang, ia bahkan masih mendekati Yuna. Memang cinta itu perlu diperjuangkan.

"Kurang kerjaan atau gimana lo Kak?" tanya Yeji.

"Nggak juga. Kerjaanku setiap hari numpuk buat mikirin Yuna. Eaaa ..." kata Haechan dengan senyum recehnya. Ia kemudian tertawa sendiri.