Five (5)

242 27 2
                                    

Don't forget to Vomment
Thanks~♡

*****

"

Makasih, Jaehyun-ah, sudah mau jemputin hari ini." Kata Jiho ketika mereka sudah sampai di depan perpustakaan. Iya, Jaehyun ngantarin Jiho sampai di depan perpustakaan.

"It's okay, aku seneng kok bisa berangkat sama kamu. Oh iya, nanti pulangnya mau aku antarin lagi? Tapi setelah aku selesai bimbingan baru bisa pulang." Jawab Jaehyun dengan senyumannya.

"Hm, sepertinya nanti aku minta jemput Jeno aja. Gak enak ngerepotin kamu."

"Aku gak merasa direpotin, Jiho-ya. Gimana?" Jaehyun berharap ia akan pulang bersama Jiho. Ya yang namanya juga lagi masa pendekatan ya kan?

"Hm, yaudah deh. Nanti kalau kamu sudah selesai bimbingan, hubungin aja aku ya?" Akhirnya Jiho mengalah untuk pulang dengan Jaehyun.

Tentu saja senyuman Jaehyun semakin mengembang. Ia senang karena Jiho mau pulang bareng dia. Ada beberapa rencana yang disusun oleh Jaehyun dalam kepalanya.

"Siap! Nanti aku hubungin lagi ya. Semangat Jiho-ya~ aku bimbingan dulu ya? Seeya~" ucap Jaehyun sambil mengacak rambut Jiho dengan sebelah tangan.

"Ihh rambutku berantakan jadinyaa" keluh Jiho sambil mengerucutkan bibirnya.

"Haha tapi kamu tetap cantik kok hahaha. Yaudah aku pergi yaa." Pamit Jaehyun sekali lagi.

"Iya iya, semangat bimbingannya Jaehyun-ah~ good luck!"

"Seeyaa~" Jaehyun pun melangkah pergi. Tapi ada yang aneh?



Jaehyun jalan mundur.

"Ya! Jung Jaehyun! Lihat jalannya yang bener! Nanti kamu nabrak!" Teriak Jiho saat melihat Jaehyun jalan mundur.

"Hahaha gapapa, aku suka lihat ekspresi kamu hahaha."

Oke, lagi-lagi perkataan Jaehyun sukses menimbulkan semburat warna merah di pipi Jiho.

Pletak!

"Heh! Kalau jalan itu liat depan." Tiba-tiba ada seorang pria datang.

"Ya! Kim Mingyu! Sakit tau kau menjitak kepalaku." Omel Jaehyun sambil mengelus kepalanya.

Jiho yang melihat itu pun tertawa. Karena kelakuan Jaehyun dan Mingyu yang saling menyalahkan.

"Yaudah, ayo cepat bimbingan. Dicari sama dosen tercinta." Kata Mingyu sambil mendorong Jaehyun.

"Jiho-ya! Sampai jumpa nanti lagi!" Masih sambil di dorong Mingyu, Jaehyun pamit lagi sama Jiho.

"Udah ah dasar orang jatuh cinta gini nih. Aneh!" Dumel Mingyu yang masih mendorong Jaehyun.

Jiho pun hanya melambai kepada Jaehyun dengan senyuman manisnya. Dan akhirnya Jiho masuk ke dalam perpustakaan.

Tapi sebenarnya pikiran Jiho sedang mumet. Entah kenapa moodnya seketika memburuk. Ia tidak ingin adik kecilnya menjadi menjauh karena mempunyai kekasih.

Disisi lain Jiho sadar, itu tidak mungkin. Ia tidak mungkin menghalangi Jeno untuk memiliki kekasih. Bahkan Jiho pun juga suatu saat nanti akan memiliki kekasih #amin.

Drrrtt... drrtt.. drrttt...

Ada getaran dari handphone Jiho. Ternyata ada panggilan masuk dari Ibu Jiho.

'Tumben eomma menelpon aku' pikir Jiho dalam hati.

"Yeoboseyo? Eomma?"

"Yeoboseyo, Jiho-ya. Kamu sedang dimana? Kok berbisik-bisik?"

"Jiho sedang di perpustakaan eomma. Ada apa eomma menelpon?"

"Eomma kangen kamu dan Jeno tau."

"Biasanya juga eomma gak nelpon." Iya, Jiho emang suka menyindir Ibunya sendiri.

"Kamu ya, kan eomma sibuk cari uang buat kalian juga. Udah deh gak usah berdebat. Eomma mau tanya, kamu udah punya pacar ya?"

'Hmm... apa eomma tau aku dekat dengan Jaehyun?'

"Pacar? Gak ada kok. Emang ada apa?"

"Baguslah. Oh iya lusa kita sekeluarga akan ada acara makan malam. Jadi kosongkan jadwal oke? Bilang juga ke Jeno ya."

"Wah, momen langka nih makan malam keluarga. Yaudah nanti aku sampein ke Jeno juga."

"Yaudah kalau gitu. Semangat ya skripsinya. Saranghae uri ttal*"
(* Aku mencintaimu, putriku)

"Eum, nado saranghae eomma."

Tumben sekali Ibunya menanyakan urusan percintaan Jiho. Mungkin Ibunya ingin menjadi Ibu yang baik? Mungkin saja.


~ To Be Continue~

Bro&Sis [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang