Ten (10)

182 22 5
                                    

Don't forget to Vomment
Thanks~♡

******

Sudah lewat tiga hari semenjak malam perjodohan Jiho dan Jaehyun. Jiho pun semakin bergantung dengan Jaehyun. Dan Jaehyun tidak keberatan sama sekali. Seperti sepasang kekasih pada umumnya, mereka selalu berdua kemana-mana.

Semua sangat senang dengan kabar gembira mengenai Jaehyun dan Jiho. Namun Jeno akhir-akhir ini merasa kalau ini bukan ide yang baik.

Semenjak Jiho resmi menjadi kekasih Jaehyun, Jiho jarang bersama dengan Jeno. Jeno merasa kehilangan. Jeno biasanya selalu menempel dengan Jiho. Kini setiap Jeno ke kamar Jiho, Jiho pasti lebih asik chatting dengan Jaehyun.

"Noona, hari ini mau kemana?" Tanya Jeno ketika melihat Jiho keluar kamarnya.

"Hmm, mungkin ke kampus nanti siang. Kenapa?"

"Noona sibuk banget ya akhir-akhir ini." Ucap Jeno menyindir.

"Hm? Sibuk? Gak kok. Kamu kenapa?" Tentu Jiho peka dengan adiknya ini. Ia tau Jeno sedang merajuk.

"Noona sekarang jarang temenin Jeno."

Layaknya anak kecil. Jeno berkata seperti itu. Seperti menuntut kasih sayang dari sang ibu. Tidak salah memang, karena selama ini memang Jiho seperti Ibu Jeno.

"Ummm, i'm sorry baby Jeno." Ucap Jiho sambil memeluk Jeno dan menepuk-nepuk punggung Jeno.

"Ih apaan sih noona. Jeno udah gede." Tapi Jeno gak ngelepasin pelukan Jiho dan ia malah menyandarkan kepalanya ke bahu Jiho yang lebih rendah daripadanya.

"Kamu mau hari ini makan siang dengan noona?" Tawar Jiho sambil melepaskan pelukannya.

"Noona bukannya mau ke kampus?"

"Sebelum noona ke kampus, jadi sekalian kamu antarin noona."

"Jaehyun hyung?"

"Nanti aku bilangin ke Jaehyun gak usah jemput aku. Nanti ketemuan di kampus aja."

"Yaudah sana, kamu jangan banyak nanya terus. Siap-siap sana." Sambung Jiho untuk menghentikan pertanyaan-pertanyaan Jeno.

"Loh sekarang?" Dahi Jeno pun memperlihatkan kerutan-kerutan, tanda ia bingung.

"Iyaaa Kim Jeno. Duh banyak tanya, gemesin bangett emangg."

"Awww!! Noona!!! Sakit tau!!" Saking gemesnya, Jiho mencubit Jeno dengan kuat.

"Makanya sana siap-siap yaa Jenoku sayang." Lalu Jiho pun pergi ke dapur untuk sarapan. Sedangkan Jeno sangat senang akhirnya bisa jalan-jalan, walau sebentar, dengan Jiho.

"Noona, masih lama lagi belanjanya? Jeno cape nih, bawaannya udah banyak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Noona, masih lama lagi belanjanya? Jeno cape nih, bawaannya udah banyak." Rengek Jeno ketika Jiho masih asik melihat-lihat baju di mall. Iya, mereka gak cuma mau makan siang bareng. Tapi mereka sambil jalan-jalan.

Ralat. Lebih tepatnya Jiho belanja, Jeno jadi kuli angkut.

Belanjaannya Jiho sangat banyak, dan masih akan bertambah. Katanya persiapan untuk acara tunangan nanti. Padahal itu alasannya saja.

"Iya, sebentar lagi. Aku mau beli rok warna biru ini dlu. Eh atau yang warna maroon ini ya? Jeno-ya, lebih bagus yang mana?" Tanya Jiho sambil menunjukkan kedua rok yang ia maksud.

"Hm, yang biru lebih bagus. Aduh noona, cepetan aku lapar."

"Iya-iya, sebentar yaa."

Jiho pun berjalan ke kasir untuk membayar roknya itu. Dan Jeno menunggu Jiho. Setelah beberapa saat, Jiho sudah menyelesaikan transaksinya.

"Jeno-ya, yuk kita makan. Kamu mau makan apa?" Tanya Jiho.

"Hm, aku mau makan chinese food aja. Disini ada tempat yang enak."

"Yaudah kalau gitu, ayo kesana."

Akhirnya mereka pergi ke restoran yang Jeno maksud. Dan Jeno memesan banyak makanan karena dia sangat lapar.

"Jeno-ya, aku sangat gugup menjelang hari pertunanganku." Ucap Jiho tiba-tiba.

Entah kenapa selera makan Jeno sedikit berkurang jadinya.

"Memangnya kenapa? Kan cuma tunangan aja. Belum nikah."

"Entahlah aku juga bingung. Tapi aku senang." Jiho mengatakannya sambil tersenyum senang.

"Noona benar-benar mencintai Jaehyun hyung?"

"Tentu saja. Aku menerimanya karena aku mencintainya."







"Terus aku bagaimana?"






~To Be Continue~

Bro&Sis [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang