Four (4)

298 34 3
                                    

Don't forget to Vomment
Thanks~♡

*****

Akhir-akhir ini Jiho semakin dekat dengan Jaehyun. Bahkan mereka berdua sudah pernah jalan berdua. Hari ini pun Jiho dijemput Jaehyun.

"Noona mau kemana?" Tanya Jeno saat melihat Jiho sudah rapi.

"Eo? Aku mau ke kampus. Kau tidak ada kelas?" Balas Jiho sembari mencari sepatu yang akan dipakainya.

"Mau ku antarkan? Aku tidak ada kelas hari ini, noona."

"Tidak perlu. Aku dijemput dengan Jaehyun hari ini."

'Apa aku sudah digantikan?' Pikir Jeno dalam hati.

Jeno tidak suka ini. Ia tidak mau digantikan. Ia tidak siap. Jeno tidak mau Jiho direbut darinya.

"Jeno-ya, noona berangkat dulu ya. Jaehyun sudah nungguin di depan. Jangan lupa makan ya nanti."

Jiho mengelus rambut adik kesayangannya itu kemudian berlalu menemui Jaehyun. Jeno hanya diam saja tidak membalas kata-kata Jiho.

"Hai Jiho-ya!" Sapa Jaehyun saat melihat Jiho keluar dari rumahnya. Jaehyun sedang bersandar di mobilnya sambil melambaikan tangan ke Jiho.

"Hai, Jaehyun-ah~ maaf aku kelamaan ya?" Kata Jiho sambil tersenyum malu.

"Gak kok. Santai aja. Kamu terlihat cantik hari ini."

Perkataan Jaehyun berhasil membuat pipi Jiho memerah seperti tomat.

"Ih kamu apaan sih hehe. Tapi makasih deh pujiannya hehe." Jiho pun jadi salah tingkah di depan Jung Jaehyun. Cewe mana sih yang gak bakalan salah tingkah kalau dipuji seperti itu? Apalagi oleh seorang Jung Jaehyun.

"Hahaha kamu lucu deh. Yaudah, jadi gimana? Mau langsung berangkat?"

"Eo? Iya, ayo kita berangkat."

"Baiklah, silahkan masuk putri Jiho." Kata Jaehyun sambil membukakan pintu mobilnya untuk Jiho.

"Yaampun dibukain pintu haha. Makasih Jung Jaehyun-ssi." Jiho pun masuk ke dalam mobil dan disusul oleh Jaehyun yang juga masuk ke dalam mobilnya.

Tak lama kemudian, mobil Jaehyun pun berlalu dari depan rumah Jiho. Tanpa mereka sadari, semua interaksi mereka tadi disaksikan oleh sepasang mata.

Selama diperjalanan, Jiho dan Jaehyun bercakap-cakap dan bercanda. Tidak terasa hubungan mereka semakin dekat. Dari percakapan-percakapan itu, mereka saling mengenal satu sama lain.

"Jiho-ya, kau dan Jeno itu terpaut berapa tahun?" Tanya Jaehyun tiba-tiba.

"Aku dan Jeno terpaut 3 tahun. Jeno kelahiran tahun 2000. Kenapa?"

"Oh gak kok, aku cuma mau tau aja. Sepertinya seru ya ada saudara."

"Tentu saja seru. Apalagi Jeno sangat bisa diandalkan. Kalau di depan orang, dia terlihat seperti laki-laki dewasa yang melindungi noona-nya. Tapi bagiku Jeno juga adik yang manja dengan aku." Jiho pun tersenyum jika mengingat memorinya bersama Jeno.

"Sepertinya kalian sangat dekat ya. Kalian tidak pernah berkelahi?"

"Iya kami sangat dekat. Rasanya aku juga gak sanggup kalau jauh-jauh dari Jeno. Aku sangat sayang dengan Jeno. Hmm seingatku aku dan Jeno gak pernah kelahi deh." Iya juga ya, seingat Jiho, ia dan Jeno belum pernah berkelahi.

"Wah jadi pengen punya adik juga deh. Tapi kalau nanti kamu bersuami atau Jeno nikah kan berarti kalian harus berpisah, iya kan?"

Pertanyaan Jaehyun tadi seketika menimbulkan kegelisahan dihati Jiho. Ia tiba-tiba memikirkan jika hal itu terjadi.

'Gimana ya kalau nanti Jeno udah punya pacar? Aku bakalan diabaikan gak ya?'


~To Be Continue~

Bro&Sis [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang