Don't forget to Vomment^^
Thanks~♡******
Seorang pria bewajah tampan, menawarkan darahnya untuk Jeno. Semua orang yang ada disana terkejut dan heran melihat pria itu.
Siapa dia?
"Kamu siapa?" Pertanyaan itu yang terlontar dari mulut Jiho setelah mendengar tawaran dari pria itu.
"Perkenalkan nama saya Lee Dong Min. Saya hyung dari Jeno."
"Apa?! Kamu?!" Junmyeon terkejut begitu mengetahui fakta ini.
Sementara Jiho dan Jisoo hanya bisa terkejut. Tidak percaya bahwa Jeno selama ini mempunyai saudara.
"Tapi... bagaimana bisa kamu Jeno ada disini? Kenapa kamu bisa tiba-tiba muncul? Kau pasti pembohong. Siapa kau sebenarnya?" Bertubi-tubi pertanyaan dilontarkan oleh Jiho.
"Maaf kalau kedatangan saya tiba-tiba. Sebenarnya selama ini saya selalu mengikuti dan mengawasi Jeno. Saya tau dia adik kandung saya. Akan saya jelaskan nanti. Bisakah saya mendonorkan darah saya untuk Jeno? Dia sangat perlu sekarang." Ucapan Dongmin menyadarkan keluarga Kim akan keadaan Jeno yang sedang kritis.
Junmyeon menghela nafas, "Baiklah, tentu kamu boleh mendonorkan darah kamu untuk Jeno. Terimakasih, Dongmin-ssi."
"Ehem, kalau begitu Lee Dongmin-ssi silahkan ikuti saya untuk pemeriksaan terlebih dahulu. Dan setelah itu kami akan melakukan operasi kepada Kim Jeno." Ucap sang Dokter
"Kami mohon dokter selamatkan Jeno. Supaya Jeno bisa pulih kembali. Saya akan membayar seberapa pun biayanya." Pinta Jisoo kepada Dokter.
"Kami akan berusaha semaksimal mungkin. Kami minta kepada keluarga untuk mengisi berkas-berkas yang diperlukan. Kalau begitu saya permisi." Kemudian dokter pun berlalu dari situ.
Dongmin pun menatap Jiho. Jiho yang merasa dilihat pun menoleh ke arah Dongmin. Dongmin tersenyum saat melihat Jiho sambil berkata, "Tenang saja, adikku bukan lelaki yang lemah. Ia pasti akan segera pulih."
Setelah melihat senyuman Dongmin, Jiho menyadari kalau mereka memang kakak beradik. Mereka sama-sama mempunyai eyesmile yang menawan. Namun entah kenapa Jiho tidak suka saat Dongmin menyebut Jeno sebagai adiknya.
'Tuhan, aku mohon jangan ambil Jeno. Kumohon sembuhkan Jeno. Aku mencintainya. Jangan ambil dia dari aku.'
Setelah 6 jam, masih belum ada tanda-tanda bahwa operasi selesai. Jiho dan kedua orangtuanya masih duduk di depan ruang operasi. Dan lelaki bernama Lee Dong Min tadi juga ada disana setelah mendonorkan darahnya. Semuanya hanya diam, berdoa di dalam hati agar operasi berjalan lancar dan Jeno akan baik-baik saja.
"Ini, minumlah." Entah sejak kapan Dong Min sudah berada di depan Jiho. Ia menawarkan minuman yang diberikan perawat kepadanya tadi.
"Hm? Ah, tidak usah, terimakasih. Aku rasa kau lebih memerlukannya setelah donor darah tadi." Tolak Jiho secara halus.
"Aku baik-baik saja. Minumlah, kau belum ada minum setelah nangis seperti tadi." Dong Min tetap memaksa Jiho untuk mengambil minumannya. Karena Jiho tidak mempunyai tenaga lagi untuk berdebat, maka ia menerima saja.
"Terimakasih, Dong Min-ssi."
Sambil tersenyum Dong Min membalas, "Sama-sama."
Setelah itu kembali hening. Tidak ada percakapan lagi. Tapi tidak lama kemudian keluar dokter dari ruangan operasi Jeno.
"Bagaimana Dokter? Apa operasinya lancar? Jeno bagaimana?" Tanya Jiho yang langsung mendatangi dokter yang barusan keluar itu.
Jisoo, Junmyeon, dan Dong Min pun menyusul Jiho.
"Operasinya berjalan lancar, dan Jeno baik-baik saja." Ucap sang Dokter
"Syukurlah! Kapan Jeno bisa sadar?" Tanya Jisoo antusias.
"Tapi kami tidak tahu kapan Jeno akan sadar. Ada benturan yang cukup keras di bagian punggung, yang mana bisa saja membentur sumsum tulang belakang. Di situ ada saraf motorik, yang jika rusak karena benturan, dapat menyebabkan pasien mengalami cacat pada motoriknya."
~To Be Continue~
KAMU SEDANG MEMBACA
Bro&Sis [✔]
Fiksi PenggemarDia Adikku -Jiho Dia Noonaku -Jeno Start : January 12, 2020 End : April 05, 2020