Seven (7)

237 24 2
                                    

Don't forget to Vomment
Thanks~♡

*****

"Noona, kita jadi kan acara makan malamnya?"

Hari ini adalah hari dimana keluarga Kim akan mengadakan acara makan malam keluarga. Jiho dan Jeno masih tidak tahu kenapa tiba-tiba orang tuanya mengadakan acara makan malam hari ini. Tapi Jiho berpikir mungkin orang tuanya kangen dengan mereka. Ya bisa jadi sih.

"Iya, tadi eomma udah nelfon lagi. Kamu siap-siap gih."

"Em, noona gak curiga sama makan malam hari ini? Kok kaya ada yang aneh ya tiba-tiba appa sama eomma ngajak makan malam kaya gini."

"Curiga?? Ya aneh sih tapi gak salah juga kan kalau eomma appa ngajakin kita makan malam?"

Bener juga sih gak ada salahnya kan? Kan mereka keluarga, malahan wajar kalau makan malam kaya gini. Jeno mah aneh.

"Iya sih tapi aku merasa ada yang aneh." Jeno masih kekeuh kalau ini aneh.

"Udah deh cepet siap-siap. Noona udah mau selesai nih dandannya. Kamu malah belum siap sama sekali." Jawab Jiho masih sambil merias wajahnya.

"Iya iya. Yaudah Jeno siap-siap dulu ya. Tungguin Jeno." Jeno pun berlalu dari kamar Jiho menuju ke kamarnya.

" Jeno pun berlalu dari kamar Jiho menuju ke kamarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Annyeonghaseyo, eomma, appa."

Saat ini Jiho dan Jeno sudah sampai di ruangan private sebuah hotel untuk makan malam keluarga.

"Eo? Hai! Anak-anak ku sudah sampai? Ayo sini masuk. Eomma rindu sama kalian berdua." Jisoo pun memeluk kedua anaknya secara bergantian.

"Wah gak terasa anak appa sudah dewasa semua." Junmyeon pun menghampiri istri dan anak-anaknya.

"Mungkin karena eomma dan appa jarang bertemu kita, makanya tidak menyadari pertumbuhan kami." Jawab Jeno sarkas.

"Jeno-ya, jangan seperti itu dengan eomma dan appa." Jiho pun menegur adiknya itu.

"Iya, iya, maafin Jeno. Jeno juga kangen dengan eomma." Iya, sebenarnya Jeno itu kangen banget dengan Ibunya. Tapi itulah cara Jeno memprotes kedua orang tuanya. Sarkas.

"Aigoo, uri adeul. I miss you too, baby." Kata Jisoo sambil memeluk Jeno erat. Jeno pun memeluk Ibunya dan menyandarkan kepalanya ke bahu Jisoo.

"Ehem, yaudah ayo duduk dulu." Kata Junmyeon yang canggung sendiri. Sebenarnya Junmyeon juga mau memeluk Jeno seperti yang dilakukan Jisoo. Tapi entah apa yang menahannya.

"Hm? Kenapa ada banyak sekali makanan? Kita kan cuma berempat." Tanya Jiho ketika melihat makanan yang tersedia. Bahkan tempat duduknya pun lebih dari empat.

Ada apa sebenarnya?

"Hm, biar appa saja yang menjelaskan ya." Kata Jisoo sambil memandang Junmyeon.

"Kok jadi appa yang menjelaskan? Tapi yasudahlah. Jadi nanti akan ada kolega appa, mereka kami undang untuk makan bersama kita." Jelas Junmyeon kepada anak-anaknya.

"Hm aku kira ini makan malam khusus untuk keluarga kita." Jiho pun tidak bisa menutupi kekecewaannya.

Jujur Jiho sangat berharap kalau malam ini adalah makan malam yang bisa mengeratkan kekeluargaan mereka. Khusus untuk keluarga kecil mereka. Tapi ternyata, tidak jauh dari kata 'bisnis'.

"Aku sudah menduganya. Sepertinya mustahil kita cuma makan keluarga biasa." Lagi-lagi Jeno sarkas. Jeno pun berharap ini akan menjadi makan malam keluarga mereka. Jadi dia pun kecewa.

"Sudahlah Jeno-ya. Jangan memancing keributan." Junmyeon pun menegur putranya itu.

Ceklek...

"Permisi, tamu anda sudah datang, Tuan." Ucap seorang pelayan.

"Oh, iya suruh mereka masuk."

"Annyeonghaseyo, Kim Junmyeon-ssi" sapa seorang pria paruh baya yang kemudian memeluk Junmyeon.

"Annyeonghaseyo, Jung Yunho-ssi. Bagaimana bisnismu? Apakah lancar?"

"Tentu saja. Oh iya, perkenalkan ini istriku, Kwon Bo Ah." Kata pria yang bernama Jung Yunho memperkenalkan istrinya.

"Oh iya, senang berkenalan denganmu. Perkenalkan ini istriku, Kim Jisoo. Dan itu putri pertamaku, Kim Jiho. Dan itu putraku, Kim Jeno." Ucap Junmyeon memperkenalkan keluarganya.

"Wah kalian semua mempunyai visual yang mempesona ya." Ucap Bo Ah.

"Gamsahamnida, oh iya dimana putra kalian?" Kali ini Jisoo membuka suara.

"Dia sedang ke toilet sebentar." Jawab Yunho.

"Kalau begitu, mari duduk dulu." Ucap Junmyeon mempersilahkan keluarga Jung untuk duduk.

Ceklek...

"Permisi."

"Oh itu anak saya. Ayo masuk kesini."

Putra dari keluarga Jung itu pun masuk. Jiho dan Jeno sama-sama memperhatikan lelaki yang baru masuk itu. Setelah Jiho perhatikan, ia merasa tidak asing dengan perawakan lelaki itu.

Sepertinya....






"Jung Jaehyun?!!!"





~To Be Continue~

Bro&Sis [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang